Liputan6.com, Jakarta - Al-Fatihah merupakan surah pertama dalam Al-Qur’an. Surah pembuka ini sering dibaca dalam setiap hari, setidaknya sebanyak 17 kali dalam sholat fardhu.
Dalam sholat, membaca Al-Fatihah termasuk rukun yang tidak boleh dilewatkan, terkecuali dalam kondisi tertentu seperti dalam sholat berjamaah.
Ketika imam keburu rukuk sementara makmum baru takbiratul ihram, maka dalam kondisi ini boleh langsung rukuk tanpa membaca Al-Fatihah. Rukun membaca Al-Fatihah telah diwakilkan oleh imam.
Advertisement
Baca Juga
Selain dalam sholat, Al-Fatihah juga sering dibaca setiap selesai berdoa. Bahkan, secara khusus surah ini sering dihadiahkan pahalanya untuk orang yang telah meninggal.
Pertanyaannya, apakah orang yang meninggal tahu siapa yang kirim hadiah Al-Fatihah untuknya? Simak berikut penjelasan Pengasuh LPD Al Bahjah KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Penjelasan Buya Yahya
Buya Yahya mengatakan, pada dasarnya tidak hanya Al-Fatihah yang dapat dihadiahkan pahalanya untuk orang yang telah meninggal. Amalan-amalan lain pun seperti telah khatam membaca Al-Qur’an, bacaan sholawat, dan lainnya dapat dihadiahkan pahalanya kepada orang yang telah wafat.
Mengutip Imam Malik, Buya Yahya mengatakan bahwa ruhnya orang meninggal beda tempat dengan manusia di dunia. Ruh mereka ada di alam barzah, bukan di dalam kubur.
Namun demikian, Buya Yahya menekankan bahwa ruh manusia mutlak dan tidak terikat dengan materi. Mereka yang telah wafat dapat melihat berbagai sudut dunia.
“Kalau kita ingin melihat Amerika kan ke sana dulu, tapi kalau orang di alam barzah tidak perlu itu semuanya, jadi melihat,” katanya seperti dikutip dari YouTube Buya Yahya, Selasa (15/10/2024).
Menurut Buya Yahya, orang yang telah meninggal akan mengetahui siapa yang menghadiahkan pahala untuknya. Jika anak yang menghadiahkan pahala kepada orang tuanya, maka itu termasuk bakti kepada orang yang telah tiada.
“Itu akan bermanfaat untuk orang yang telah meninggal dunia dalam menghadiahkan pahala untuk orang yang meninggal dunia,” ujar Buya Yahya.
Advertisement
Mengapa yang Sering Dibaca Al-Fatihah
Buya Yahya kembali menekankan bahwa pada dasarnya surah-surah lain dalam Al-Qur’an dapat dihadiahkan pahala bacaannya. Namun memang yang sering adalah surah Al-Fatihah, dan itu ada alasannya.
“Yang lainnya pun bisa, cuma Al-Fatihah yang sering kita baca bukan sekadar masalah menghadiahkan pahala, tapi Al-Fatihah sendiri menjadi sebab dikabulkan doanya,” kata Buya Yahya.
“Biasanya para ulama kita tuh sambil berdoa dibarengi Al-Fatihah. Al-Fatihah berfungsi biar doa dikabulkan,” tandas Buya Yahya.
Wallahu a’lam.