Sukses

Cerita Kocak Ustadz Das'ad Latif, Kisah Petugas PLN dan Wanita yang Telat 2 Bulan

Ceramah Ustadz Das'ad Latif sering dibungkus dengan nuansa humor yang kocak seperti ini. Upaya dakwah yang mengena.

Liputan6.com, Jakarta - Ceramah Ustadz Das'ad Latif selalu berhasil menarik perhatian jamaah dan netizen. Kali ini, kisah lucu tentang interaksi antara petugas PLN dan seorang ibu rumah tangga yang terlambat dua bulan menjadi bahan utama ceramahnya.

Dengan gaya khas yang humoris, Ustadz Das'ad yang juga dosen di kampus pemerintah ini mengangkat kisah tersebut ke dalam ceramah yang membuat para pendengar tak berhenti tertawa.

Dikutip dari kanal YouTube @BiladariChannel, cerita bermula saat petugas PLN mendatangi rumah seorang ibu rumah tangga untuk menagih pembayaran listrik yang telah tertunggak selama dua bulan.

"Assalamualaikum, bu," sapa petugas tersebut. "Wa'alaikumussalam, siapa ya?" tanya si ibu, sambil kebingungan.

"Saya petugas PLN, bu," jawab petugas itu dengan sopan. Kisah sederhana ini kemudian berkembang menjadi situasi yang kocak dalam ceramah Ustadz Das'ad.

Dalam ceramahnya, Ustadz Das'ad Latif menceritakan bagaimana si ibu yang merasa heran mengapa petugas PLN tahu bahwa dia "terlambat dua bulan."

Padahal, maksud petugas itu adalah keterlambatan pembayaran listrik, bukan hal lain. "Ibu langsung curiga sama suaminya, dia mikir kok bisa petugas PLN tahu dia telat dua bulan. Istrinya langsung mikir, pasti kelakuan suaminya nih yang bocorin," ujar Ustadz Das'ad Latif, yang langsung disambut tawa oleh jamaah.

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Cerita Mengundang Tawa Tak Terbendung

Cerita semakin lucu ketika si ibu menduga bahwa suaminya yang "gendut-gendut" pasti telah datang ke PLN untuk melaporkan hal tersebut.

"Ibu curiga, suaminya yang kelihatan gendut pasti sudah datang duluan ke PLN untuk cerita. Padahal ini urusan tagihan listrik," lanjut Ustadz Das'ad.

Kisah ini semakin lucu ketika si ibu dan suaminya akhirnya pergi ke kantor PLN. Sang suami, yang merasa dipermalukan karena masalah keterlambatan, bertanya dengan nada tinggi, "Bagaimana kau tahu istriku terlambat dua bulan?" Petugas PLN yang tak mengerti apa-apa hanya bisa kebingungan.

"Petugas PLN cuma bilang, 'Ini ada catatannya, Pak.' Bayangkan, suaminya makin curiga karena ada catatan segala!" cerita Ustadz Das'ad sambil menahan tawa.

Sang suami kemudian meminta petugas PLN untuk menghapus "catatan" tersebut. "Kau hapus itu ya!" pinta suami dengan tegas, mengira bahwa catatan tersebut terkait keterlambatan istrinya.

Namun, petugas PLN tetap tenang dan menjawab, "Boleh Pak, tapi bapak harus bayar dulu." Jawaban ini semakin membuat suasana lucu dalam ceramah Ustadz Das'ad. Jamaah yang mendengar cerita ini pun tak kuasa menahan tawa.

Lucunya, sang suami yang masih belum mengerti situasi, menegaskan bahwa dia tidak mau membayar tagihan listrik. "Kalau saya tidak mau bayar, terpaksa listrik bapak kami putus," jawab petugas PLN. Namun, jawaban petugas ini malah memperparah salah paham yang terjadi.

Sang suami yang bingung langsung bertanya, "Kalau punya aku diputus, apa nih urusan nasib istriku?" Sontak pertanyaan tersebut memancing tawa dari Ustadz Das'ad dan jamaah.

Cerita semakin kocak ketika petugas PLN dengan tenang menjelaskan, "Ya terpaksa pakai lilin di rumah, Pak."

3 dari 3 halaman

Humor Dalam Ceramah, Metode yang Baik

"Bayangkan, suami-istri ini masih saja salah paham sampai akhirnya sadar kalau yang dimaksud PLN adalah listrik, bukan yang lain," ujar Ustadz Das'ad di tengah tawa jamaah.

Gaya bercerita yang humoris dari Ustadz Das'ad membuat situasi yang sederhana ini menjadi bahan ceramah yang penuh tawa.

Ceramah tersebut pun menjadi viral di media sosial. Banyak warganet yang merasa terhibur dengan gaya ceramah Ustadz Das'ad yang ringan dan penuh canda.

"Ceramah begini nih yang bikin jamaah selalu semangat datang ke pengajian," tulis seorang warganet di kolom komentar video ceramah itu.

Banyak pula yang memuji Ustadz Das'ad karena selalu mampu menyelipkan nilai-nilai moral di balik cerita lucu yang ia sampaikan. Meski ceramahnya diwarnai tawa, pesan tentang pentingnya tanggung jawab tetap disampaikan dengan baik.

"Ini bukan cuma cerita lucu, tapi juga mengingatkan kita untuk tetap bertanggung jawab, termasuk membayar listrik tepat waktu," tambah komentar lainnya.

Melalui ceramahnya, Ustadz Das'ad Latif tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan pelajaran penting. Kisah ini menyadarkan masyarakat tentang pentingnya memahami tanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari, termasuk hal-hal sederhana seperti membayar tagihan listrik.

Di akhir ceramah, Ustadz Das'ad menekankan bahwa humor bisa menjadi sarana untuk menyampaikan pesan-pesan agama dan moral yang mendalam. "Kita bisa tertawa, tapi jangan lupa dengan kewajiban kita. Listrik tetap harus dibayar, tagihan tetap harus dilunasi," tutupnya dengan senyum, disambut gelak tawa jemaah.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Â