Sukses

Istri Cemburu ke Bidadari Doanya kok Jadi Begini, 'Beleng-Beleng' Kata Ustadz Das'ad Latif

Ceramah ini menjadi pengingat bahwa kebahagiaan di akhirat jauh lebih besar dibandingkan dengan hal-hal yang kita rasakan di dunia.

Liputan6.com, Jakarta - Ceramah Ustadz Das'ad Latif selalu dikenal dengan gaya yang humoris dan penuh canda tawa. Salah satu momen yang paling mengundang gelak tawa terjadi saat Ustadz Das'ad membahas tentang bidadari dan doa seorang istri yang tidak ingin suaminya mendapatkan bidadari surga.

Dalam ceramah yang diunggah di kanal YouTube @DasadLatif, Ustadz Das'ad menceritakan pengalaman menariknya saat memberikan ceramah di Makassar.

Seorang ibu bertanya dengan nada khawatir alias cemburu, "Ustadz, betulkah nanti di surga satu laki-laki akan mendapatkan tujuh bidadari?" Pertanyaan ini sontak membuat suasana ceramah semakin menarik.

Ustadz Das'ad Latif, dengan gaya khasnya yang santai, menjawab, "Iya, Bu, kalau suami ibu masuk surga, dia akan mendapatkan bidadari."

Mendengar jawaban tersebut, si ibu lantas meminta izin untuk berdoa. "Ustadz, bolehkah saya berdoa agar Allah tidak memberikan suamiku bidadari? Cukuplah aku menjadi bidadarinya dari dunia sampai akhirat," ucapnya dengan serius. Ternyata ibu ini cemburu sama bidadari.

Cerita ini membuat jamaah tertawa terbahak-bahak, termasuk Ustadz Das'ad sendiri yang memberikan tanggapan lucu. "Saya bilang ke ibu itu, 'Sini kau, Bu. Kau sudah siksa suamimu di dunia, sekarang kau mau lanjut di akhirat? Beleng-beleng!'." Ungkapan "beleng-beleng" yang dalam bahasa Makassar berarti bodoh, semakin membuat suasana menjadi riuh.

Ustadz Das'ad mengibaratkan situasi tersebut seperti seseorang yang membeli nasi bungkus, namun membuang nasinya dan hanya memakan bungkusnya.

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Kebahagiaan Akhirat Lebih Penting

Analogi ini dipakai untuk menggambarkan betapa tidak masuk akalnya jika seseorang ingin memonopoli pasangan di dunia dan akhirat, sementara di surga terdapat banyak kenikmatan yang telah dijanjikan oleh Allah SWT.

Ceramah ini juga mengandung pesan penting mengenai keikhlasan dalam rumah tangga. Ustadz Das'ad mengingatkan para jamaah bahwa dalam menjalani kehidupan rumah tangga, terkadang kita terlalu egois dan ingin memiliki semuanya, termasuk suami atau istri, bahkan sampai ke surga.

Padahal, menurut ajaran Islam, surga adalah tempat penuh kebahagiaan dan kenikmatan yang jauh melebihi apa yang kita alami di dunia.

Ustadz Das'ad juga mengingatkan bahwa suami dan istri seharusnya saling mendukung dan mendoakan satu sama lain agar sama-sama bisa masuk ke dalam surga, bukan malah berdoa untuk hal-hal yang sebenarnya tidak perlu.

Ceramah tersebut menjadi pengingat bahwa kebahagiaan di akhirat jauh lebih besar dibandingkan dengan hal-hal yang kita rasakan di dunia.

Di sisi lain, candaan Ustadz Das'ad juga menyiratkan sindiran halus bagi para pasangan suami istri yang terlalu memikirkan urusan duniawi tanpa memikirkan kebaikan di akhirat.

Surga, menurutnya, adalah tempat yang harus diupayakan bersama, dengan masing-masing pasangan berperan aktif dalam membimbing satu sama lain menuju jalan kebaikan.

3 dari 3 halaman

Percuma Cemburu ke Bidadari

Selain itu, dalam ceramahnya, Ustadz Das'ad juga memberikan nasehat agar umat Islam tidak terlalu terfokus pada hal-hal kecil seperti kecemburuan akan bidadari di surga. Karena pada akhirnya, apa yang Allah SWT sediakan di surga pasti adalah yang terbaik untuk hamba-hamba-Nya.

"Kalau nanti sudah di surga, percayalah, tak ada lagi rasa cemburu. Semua akan bahagia, termasuk dengan suami yang mendapat bidadari," tambahnya dengan senyuman.

Ceramah ini pun berlanjut dengan Ustadz Das'ad memberikan contoh-contoh lain yang mengundang tawa, namun tetap sarat dengan makna mendalam. Ia mengajak para jemaahnya untuk selalu menjaga hubungan baik dengan pasangan di dunia, karena pada akhirnya yang menentukan kebahagiaan di akhirat bukanlah bidadari atau kenikmatan surga, tetapi amal ibadah dan ketaatan selama hidup di dunia.

Lebih jauh, Ustadz Das'ad juga menekankan pentingnya bersikap lapang dada dan menghindari sikap iri hati, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun ketika memikirkan kehidupan setelah mati.

Rasa ikhlas dan kesadaran bahwa semua yang ada di dunia hanyalah sementara, menjadi kunci untuk mencapai kebahagiaan sejati di akhirat.

Tak hanya itu, Ustadz Das'ad juga menjelaskan bahwa kehidupan di akhirat adalah kehidupan yang sangat berbeda dengan dunia. Di surga, segala rasa sakit, cemburu, dan kesedihan akan hilang, digantikan dengan kebahagiaan yang tak terbayangkan.

Oleh karena itu, tidak ada gunanya untuk membawa perasaan duniawi seperti rasa cemburu terhadap bidadari ke dalam pikiran tentang surga.

Ceramah yang dipenuhi dengan canda tawa ini memang sukses menarik perhatian banyak orang. Namun, di balik candaannya, tersimpan pesan moral yang sangat mendalam tentang pentingnya fokus pada ibadah dan hubungan yang baik antara suami istri, baik di dunia maupun di akhirat.

Dengan gaya khasnya yang humoris namun tetap penuh hikmah, Ustadz Das'ad Latif selalu berhasil menyampaikan pesan-pesan agama dengan cara yang mudah dipahami dan diingat oleh para jamaah.

Bagi Ustadz Das'ad, humor adalah cara yang efektif untuk mendekatkan dakwah kepada masyarakat, tanpa mengurangi esensi dari ajaran agama itu sendiri.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul