Sukses

Benarkah Sabar Itu Mahal? Begini Pernyataan UAH

UAH menjelaskan bahwa sabar seringkali muncul dalam konteks masalah yang kita hadapi. Saat berhadapan dengan kesulitan, banyak orang cenderung berdoa kepada Allah, memohon agar diberi jalan keluar.

Liputan6.com, Jakarta - Dalam kehidupan sehari-hari, banyak orang merasa tertekan oleh berbagai masalah dan tantangan. Kesabaran sering kali dianggap sebagai salah satu kunci untuk menghadapi segala ujian hidup tersebut.

Dalam sebuah tayangan video di kanal YouTube @tholabtv5174, tokoh agama Ustadz Adi Hidayat (UAH) membahas pentingnya kesabaran dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.

Sabar tidak hanya sekadar menunggu, tetapi juga melibatkan usaha dan pengharapan. “Ternyata sabar itu mahal,” ungkap UAH.

Pernyataan ini menegaskan bahwa kesabaran bukanlah hal yang mudah, melainkan sebuah usaha yang memerlukan komitmen dan ketahanan dalam menghadapi berbagai ujian kehidupan.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa sabar seringkali muncul dalam konteks masalah yang kita hadapi. Saat berhadapan dengan kesulitan, banyak orang cenderung berdoa kepada Allah, memohon agar diberi jalan keluar.

“Bukankah saat kita punya masalah, kita bermohon kepada Allah? Kita berdoa, kita sholat, kita puasa,” tambahnya. Dalam konteks ini, kesabaran adalah bagian integral dari proses pengharapan dan doa.

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Hikmah di Balik Musibah

Musibah yang datang sering kali dianggap sebagai cobaan, namun UAH menekankan bahwa di balik setiap musibah terdapat hikmah dan rahmat Allah. “Ada yang datang dengan musibah, ada juga yang datang dengan cobaan,” ujarnya.

Ketika Allah menurunkan musibah, itu bisa jadi cara-Nya untuk mengingatkan kita agar lebih mendekatkan diri kepada-Nya.

Ketika seseorang dapat menikapi musibah dengan bijaksana, ada kemungkinan mendapatkan ucapan pujian dari malaikat.

“Jika kita bisa menyikapi dengan bijak, dan menyiapkan amal sholeh dengan sabar, tahajud, dan sholat,” tambahnya. Kesabaran yang dilatih dalam menghadapi cobaan dapat menjadi ladang pahala yang besar.

“Siapa yang menyiapkan amalan dengan sabar sampai disambut malaikat,” ungkapnya. Ini menunjukkan bahwa kesabaran dalam beramal akan mendapatkan pengakuan dari Allah.

Dengan bersabar dalam beribadah, seseorang akan memperoleh tempat yang istimewa di sisi-Nya.

Ustadz Adi Hidayat kemudian menggambarkan betapa luar biasanya tempat yang disediakan bagi mereka yang bersabar. “Silakan nikmati tempat perpindahan yang tidak pernah dimasuki makhluk manapun,” ujarnya.

3 dari 3 halaman

Sabar Berbuah Manis di Akhirat

Tempat yang dijanjikan ini adalah sebuah kebahagiaan yang tidak dapat dibayangkan oleh manusia.

“Tempat yang tidak pernah kalian lamunkan, dan tidak pernah kalian lihat,” tambahnya. Gambaran ini memberikan motivasi bagi setiap orang untuk terus bersabar dalam menjalani kehidupan. Kesabaran yang tulus akan berbuah manis di akhirat.

Di akhir penjelasannya, UAH menekankan bahwa kesabaran adalah sebuah investasi yang akan membuahkan hasil yang luar biasa. “Silakan masuk selamat karena kesabaran yang telah kalian kerjakan,” ungkapnya dengan penuh keyakinan.

Kesabaran yang diiringi dengan iman dan amal sholeh akan mengantarkan kita kepada kebahagiaan abadi.

Dalam konteks ini, penting untuk mengingat bahwa setiap cobaan dan ujian dalam hidup adalah bagian dari perjalanan menuju kedewasaan spiritual. Sabar bukan hanya sebuah kata, tetapi sebuah tindakan nyata yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan memahami makna sabar yang sebenarnya, diharapkan setiap individu dapat menghadapi setiap ujian hidup dengan penuh ketenangan dan harapan. Kesabaran bukanlah akhir dari perjalanan, tetapi awal dari transformasi diri menuju kebaikan.

Oleh karena itu, mari kita latih kesabaran kita dan jadikan setiap masalah sebagai kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah.

Dalam setiap langkah yang kita ambil, kesabaran akan menjadi sahabat setia yang selalu mengingatkan kita akan arti penting dari setiap ujian yang kita hadapi.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul