Sukses

Gambaran Dahsyat Wujud Asli Malaikat Jibril yang Dilihat Rasulullah, Punya 600 Sayap dan Busana Kebesaran

Tak seorang pun yang mengetahui rupa dari malaikat jibril, namun hanya kepada Rasulullah pernah ditampakkan bagaimana wujud aslinya dan hanya sebanyak dua kali saja.

Liputan6.com, Jakarta - Percaya terhadap malaikat merupakan salah satu bagian dari rukun iman yang wajib diyakini oleh umat muslim. Jumlah malaikat sangat banyak, namun secara umum ada 10 malaikat yang wajib diketahui. 

Dari kesepuluh malaikat tersebut, di antaranya adalah Malaikat Jibril yang bertugas untuk menyampaikan wahyu kepada para nabi dan rasul utusan Allah termasuk Nabi Muhammad SAW.

Jibril sangatlah dekat dengan Rasulullah SAW. Ia adalah malaikat yang menyampaikan wahyu pertama kepada Nabi Muhammad SAW di Gua Hira. Kemudian juga turut mengantarkan Nabi saat peristiwa Isra Mi'raj

Diketahui dalam beberapa uraian kisah, Malaikat Jibril pernah menampakkan wujud aslinya kepada Rasulullah saat menerima wahyu kedua. Saat itu, Nabi SAW meminta Jibril untuk memperlihatkan rupanya.

Lantas, bagaimanakah wujud asli Malaikat Jibril yang sebenarnya? Berikut ulasannya mengutip dari laman makintau.com.

 

Saksikan Video Pilihan ini:

2 dari 3 halaman

Wujud Asli Malaikat Jibril

Ketika menemui Rasulullah, Jibril selalu menampakkan dirinya dalam wujud manusia. Sebagaimana kita ketahui, malaikat diberikan kemampuan oleh Allah untuk dapat merubah wujudnya.

Terkadang, ketika Nabi Muhammad SAW sedang berjalan, dia menyaksikan wujud Jibril memenuhi cakrawala, dan jika dia berpaling, dia tetap menyaksikan wujud Jibril di hadapannya. Hal ini menggambarkan betapa besarnya fisik Jibril dalam pandangan mata manusia.

Ketika menampakkan wujud aslinya, terlihatlah bentuk Jibril yang sangat besar. Jibril menampakkan wujudnya dengan enam ratus sayap antara barat-timur (masyrik dan maghrib). Busana kebesaran Jibril adalah putih laksana mutiara yang begitu indah dan rupawan dengan kekuatan yang dahsyat dan penuh mukjizat dari Allah.

Allah SWT berfirman:

“Katakanlah: “Barang siapa yang menjadi musuh Jibril, maka Jibril itu telah menurunkannya (Al Quran) ke dalam hatimu dengan seizin Allah; membenarkan apa (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjadi petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang yang beriman.” (QS. Al-Baqarah: 97)

“Barang siapa yang menjadi musuh Allah, malaikat-malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, Jibril dan Mikail, maka sesungguhnya Allah adalah musuh orang-orang kafir.” (QS. Al-Baqarah: 98)

Dalam surah Fatir juga dijelaskan tentang wujud dari para malaikat, mereka ada yang memiliki 2, 3 dan 4 sayap. Sebagaimana firman Allah:

“Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, Yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS. Fatir: 1)

3 dari 3 halaman

Malaikat Jibril Punya 600 Sayap

Dalam beberapa hadis juga disebutkan bahwa Jibril itu memiliki 600 sayap, Israfil memiliki 1200 sayap, dimana satu sayapnya menyamai 600 sayap Jibril dan yang terakhir dikatakan bahwa Hamalat al-‘Arsy memiliki 2400 sayap dimana satu sayapnya menyamai 1200 sayap Israfil.

Manusia tidak mungkin bisa melihat malaikat dengan mata telanjang tanpa izin dari Allah SWT. Bahkan Rasulullah sendiri hanya dapat melihat wujud asli Jibril sebanyak dua kali saja. Dikatakan bahwa Muhammad telah melihat wujud asli dari Malaikat Jibril yang memiliki sayap sebanyak 600 sayap.

Allah SWT berfirman:

“Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain,” (QS. An-Najm: 13)

Namun seberapa besar wujud Jibril, tetap hanya Allah SWT saja-lah yang Maha Agung. Pada saat Isra’ Mi’raj, dikisahkan bahwa Rasulullah dan Jibril telah tiba di Sidratul Muntaha, namun malaikat Jibril berkata kepada Muhammad bahwa ia sudah tidak sanggup lagi mengantar Muhammad untuk menghadap kehadirat Allah SWT.

Jibril berkata: “Aku sama sekali tidak mampu mendekati Allah, perlu 60.000 tahun lagi aku harus terbang. Itulah jarak antara aku dan Allah yang dapat aku capai. Jika aku terus juga ke atas, aku pasti hancur luluh”.

Sungguh Allah itu Maha Besar dan Agung.