Sukses

Cara Sederhana agar Diberi Kebahagiaan oleh Allah, Berbuat Baik kepada Orangtua Pesan Buya Yahya

Dalam ceramahnya, Buya Yahya juga menyoroti pentingnya komunikasi yang baik antara anak dan orang tua. Di era digital ini, anak-anak sering kali sibuk dengan rutinitas mereka, sehingga hubungan dengan orang tua sering terabaikan.

Liputan6.com, Jakarta - Kebahagiaan sering kali diukur dari berbagai aspek kehidupan, salah satunya adalah hubungan dengan orang tua. Banyak yang percaya bahwa keharmonisan dalam hubungan ini sangat memengaruhi kualitas hidup seseorang.

KH Yahya Zainul Ma'arif, atau yang lebih dikenal sebagai Buya Yahya, dalam salah satu kajiannya menekankan pentingnya hubungan anak dan orang tua sebagai pondasi kebahagiaan hidup. Menurutnya, hubungan yang baik dengan orang tua dapat membawa kedamaian dan keberkahan dalam kehidupan seorang anak.

Buya Yahya menekankan bahwa orang tua memiliki peran besar dalam membentuk karakter dan kebahagiaan anak. Orang tua yang penuh kasih sayang dan perhatian akan mempengaruhi pertumbuhan emosional dan mental anak dengan baik.

Namun, yang menarik dari pandangan Buya Yahya adalah bahwa kebahagiaan seorang anak tidak selalu bergantung sepenuhnya pada sikap orangtua. Terkadang, meskipun orang tua bersikap kurang baik, seorang anak tetap bisa merasakan kebahagiaan dengan sikap yang bijaksana.

Dalam ceramah yang diunggah di kanal YouTube @ngaji_ngopii, Buya Yahya menyatakan bahwa anak yang tetap berbuat baik kepada orangtua meskipun menerima perlakuan yang kurang menyenangkan, akan mendapatkan kebahagiaan yang lebih dalam.

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Ketulusan Anak kepada Orang Tua

Ini karena kebahagiaan sejati bukanlah hasil dari hal-hal materi atau perlakuan eksternal, melainkan dari keikhlasan hati dalam berbuat baik. Anak yang tulus mengabdi kepada orang tua, bahkan di tengah kesulitan, akan diberi balasan kebahagiaan oleh Allah.

Buya Yahya menjelaskan bahwa seorang anak harus selalu berbakti kepada orang tuanya, apa pun keadaan yang dihadapi. Menurutnya, tindakan berbakti ini tidak hanya membawa berkah, tetapi juga memberikan kedamaian batin.

Banyak anak yang merasa kecewa atau terluka karena perlakuan orang tua, namun Buya Yahya mendorong untuk tetap bersikap baik, karena kebahagiaan hakiki terletak pada ridho Allah yang diperoleh melalui pengabdian kepada orang tua.

Selain itu, Buya Yahya mengingatkan bahwa sikap baik kepada orang tua juga menjadi cerminan dari akhlak yang mulia. Ia mencontohkan bahwa Nabi Muhammad SAW selalu menekankan pentingnya berbuat baik kepada orang tua, meskipun dalam kondisi sulit.

"Seorang anak yang mampu bersabar dan terus berbakti kepada orang tua, meski dalam kondisi yang tidak ideal, akan diberikan keberkahan dalam hidupnya," jelas Buya Yahya dalam ceramahnya.

Hubungan yang harmonis dengan orang tua, menurut Buya Yahya, adalah kunci utama dalam mencapai kebahagiaan yang berkelanjutan. Ketika hubungan ini berjalan baik, suasana hati dan kehidupan seorang anak akan terasa lebih tenang.

3 dari 3 halaman

Pentingnya Komunikasi yang Baik

Bahkan, tantangan hidup yang berat bisa terasa lebih ringan ketika anak mendapatkan doa dan ridho dari orang tua. Sebaliknya, hubungan yang kurang baik dengan orang tua bisa memengaruhi kesejahteraan emosional dan mental anak.

Dalam ceramahnya, Buya Yahya juga menyoroti pentingnya komunikasi yang baik antara anak dan orang tua. Di era digital ini, anak-anak sering kali sibuk dengan rutinitas mereka, sehingga hubungan dengan orang tua sering terabaikan.

Hal ini, menurut Buya, bisa berdampak pada kebahagiaan jangka panjang. Oleh karena itu, ia mengingatkan pentingnya meluangkan waktu untuk memperkuat hubungan dengan orang tua, agar kebahagiaan bisa terjaga.

Sikap tulus anak dalam menghadapi orang tua yang mungkin kurang perhatian atau bahkan menyakitkan, menjadi salah satu bentuk ujian kesabaran.

Buya Yahya menjelaskan bahwa anak yang mampu tetap berbuat baik dalam situasi seperti ini akan diberikan kemuliaan di sisi Allah. Kebahagiaan tidak hanya datang dari hal-hal luar, tetapi dari ketulusan hati dan akhlak yang baik.

Lebih jauh lagi, Buya Yahya menyampaikan bahwa meskipun orang tua mungkin berbuat salah, anak tetap harus menghormati mereka. Hal ini karena kewajiban berbakti kepada orang tua adalah perintah Allah yang harus dijalankan tanpa syarat.

Anak yang tetap menghormati dan menyayangi orang tuanya, meskipun ada luka di hatinya, akan mendapatkan balasan kebahagiaan yang lebih besar.

Buya Yahya juga menekankan pentingnya mendoakan orang tua. Dalam Islam, doa anak yang saleh sangat berharga bagi orang tua, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal.

Dengan terus mendoakan orang tua, anak dapat menunjukkan kasih sayangnya dan berkontribusi pada kebahagiaan orang tua, sekaligus meraih ketenangan dan kebahagiaan dalam hidupnya sendiri.

Menurut Buya Yahya, hubungan yang baik dengan orang tua bukan hanya bermanfaat di dunia, tetapi juga akan memberikan dampak positif di akhirat. Ia menjelaskan bahwa ridho Allah tergantung pada ridho orang tua.

Oleh karena itu, menjaga hubungan yang baik dengan orang tua adalah investasi spiritual yang akan terus mendatangkan pahala.

Di era modern ini, banyak anak yang terjebak dalam tekanan hidup dan konflik batin. Buya Yahya mengingatkan bahwa meskipun hidup penuh tantangan, hubungan dengan orang tua harus selalu menjadi prioritas.

Hal ini bukan hanya untuk kebahagiaan orang tua, tetapi juga untuk kebahagiaan diri sendiri. "Ketika kita berbuat baik kepada orang tua, kita sedang membuka pintu kebahagiaan untuk diri kita sendiri," katanya.

Kesimpulannya, kebahagiaan sejati tidak hanya berasal dari kondisi material atau perlakuan orang lain, tetapi dari keikhlasan dalam menjalani hidup, termasuk dalam menjaga hubungan dengan orang tua. Anak yang mampu bersikap baik, penuh kasih sayang, dan berbakti kepada orang tua, meskipun dalam situasi yang sulit, akan mendapatkan kebahagiaan yang mendalam dari Allah.

Pandangan Buya Yahya ini menekankan bahwa kebahagiaan sejati berasal dari hati yang tulus dan hubungan yang harmonis dengan orang tua. Dengan menjaga hubungan ini, seorang anak dapat meraih kedamaian dan kebahagiaan yang hakiki, baik di dunia maupun di akhirat.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul