Sukses

Top 3 Islami: Pandai dan Bekerja Keras tapi Hidup Susah Rezekinya Seret, Gus Baha Ungkap Alasannya

Dalam sebuah pengajian, Gus Baha mengungkap kenapa ironi orang pandai pekerja keras namun rezeki seret. Dalam kesempatan tersebut Gus Baha menjelaskan mengenai konsep rezeki

Liputan6.com, Jakarta - Terkadang ada anomali dalam kehidupan. Seorang yang pandai dan bekerja keras, tetapi tetap hidup susah.

Sebaliknya, ada pula yang bodoh dan terkesan malas-malasan, namun secara ekonomi justru lebih makmur. Makanya, jangan heran apabila ada orang bodoh yang kemudian mempekerjakan orang pintar.

Dalam sebuah pengajian, Gus Baha mengungkap kenapa ironi orang pandai pekerja keras namun rezeki seret. Dalam kesempatan tersebut Gus Baha menjelaskan mengenai konsep rezeki.

Artikel lain yang juga menyita perhatian adalah amalan supaya mendapatkan pahala sholat sunnah semalaman suntuk menurut Buya Yahya.

Sementara, atikel terakhir adalah larangan Buya Yahya menggunakan harta warisan untuk selamatan, misalnya tahlilan orangtua yang meninggal.

Selengkapnya, mari simak Top 3 Islami.

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 4 halaman

1. Pandai dan Bekerja Keras tapi Hidup Kekurangan, Gus Baha Ungkap Konsep Rezeki Sebenarnya

Pada kehidupan sehari-hari, seringkali kita menemukan orang yang pandai dan bekerja keras, namun masih hidup dalam kekurangan. Orang banyak bilang, rezeki seret.

Sebaliknya, ada pula orang yang kurang berilmu, namun hidupnya berkecukupan. Fenomena ini sering menimbulkan pertanyaan tentang apa yang sebenarnya mengatur rezeki seseorang.

KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau yang lebih dikenal sebagai Gus Baha, memberikan penjelasan mendalam terkait hal ini.

Dalam sebuah video di kanal YouTube @KangNganu, Gus Baha mengutip salah satu ayat dari Surat Yasin yang menjelaskan bahwa segala sesuatu di alam semesta ini berada di bawah kendali Allah.

Kata Gus Baha, di Surat Yasin misalnya, Allah itu siapa? Fa sub-hānallażī biyadihī malakụtu kulli syai`iw wa ilaihi turja'ụn Artinya: Maka Maha Suci (Allah) yang di tangan-Nya kekuasaaan atas segala sesuatu dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan. "Yang dalam kendalinya itu semuanya di alam raya ini," ucapnya.

Gus Baha kemudian melanjutkan bahwa dalam kehidupan nyata, tidak jarang kita melihat orang yang tekun dalam ilmu ekonomi, namun tetap miskin.

Sebaliknya, ada orang yang dianggap bodoh, namun hidupnya justru kaya raya. “Ada orang yang tekuni ilmu ekonomi, tapi miskinnya Masyaallah. Ada yang gobloknya Masyaallah tapi kaya,” kata Gus Baha.

Selengkapnya baca di sini

3 dari 4 halaman

2. Ingin Dapat Pahala Sholat Semalam Suntuk? Cukup Amalkan Ini Kata Buya Yahya

Menghidupkan malam hari dengan beribadah merupakan hal yang sangat dianjurkan bagi umat Islam, terutama dengan melaksanakan sholat malam. Sholat sunnah pada malam hari dilaksanakan setelah Isya hingga menjelang waktu Subuh.

Sholat sunnah malam memiliki keutamaan tersendiri. Hal ini sebagaimana dalam hadis diriwayatkan, Rasulullah SAW bersabda:  

أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ، شَهْرُ اللهِ الْمُحَرَّمُ، وَأَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ، صَلَاةُ اللَّيْلِ

Artinya: "Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa pada bulan Muharram. Sebaik-baik sholat setelah sholat  fardhu adalah sholat malam." (H.R. Muslim).

Keutamaan sholat malam juga termaktub dalam Al-Qur'an, Allah SWT berfirman:

وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ عَسَىٰ أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودًا

Artinya: "Dan pada sebagian malam hari, bertahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu. Mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji." (Q.S. Al-Isra’: 79)   

Bagi sebagian muslim, menghidupkan malam harinya dengan beribadah bukanlah hal yang mudah. Namun jika disebutkan pahalanya, maka tidak ada yang tidak tertarik untuk mendapatkannya.

Lalu adakah pahala yang sama dengan menghidupkan seluruh malamnya dengan beribadah? Berikut amalan dari Pengasuh LPD Al Bahjah KH Yahya Zainul Ma'arif alias Buya Yahya agar dapat pahala sholat semalam suntuk.

Selengkapnya baca di sini

4 dari 4 halaman

3. Buya Yahya Melarang Pakai Harta Warisan untuk Selamatan, Simak Penjelasannya

Ketika seseorang meninggal dunia, sering kali ada tradisi di masyarakat untuk mengadakan selamatan atau tahlilan untuk mendoakan almarhum.

Namun, ada aturan yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan tradisi ini, terutama terkait penggunaan harta warisan. Dalam salah satu ceramahnya, Pengasuh LPD Al Bahjah KH Yahya Zainul Ma'arif atau Buya Yahya, memberikan penjelasan tegas terkait hal ini.

Menurut Buya Yahya, selamatan atau syukuran untuk orang yang meninggal boleh dilakukan, bahkan dianjurkan, sebagai bentuk sedekah dan amal jariah untuk almarhum.

Namun, ada syarat penting yang harus dipatuhi. Harta yang digunakan untuk keperluan tersebut tidak boleh berasal dari harta warisan yang ditinggalkan oleh almarhum.

Penjelasan ini disampaikan Buya Yahya dalam tayangan video yang diunggah di kanal YouTube @KhairudinBarber. Buya Yahya menegaskan bahwa harta warisan adalah hak milik bersama para ahli waris, bukan hanya satu orang.

Oleh karena itu, tidak boleh digunakan tanpa persetujuan semua pihak yang berhak atasnya.

Sebagai contoh, Buya Yahya menyebutkan situasi di mana anak tertua dari almarhum langsung mengambil tindakan untuk menyembelih hewan atau mengadakan selamatan menggunakan harta peninggalan.

Selengkapnya baca di sini