Sukses

Jelang Akhir Zaman, Ini 2 Amalan yang Perlu Ditingkatkan dari Habib Umar bin Hafidz

Habib Jindan mengatakan, salah dua amalan yang sangat dianjurkan untuk dilakukan di akhir zaman ialah memperbanyak istighfar dan sholawat. Amalan ini didapatkan dari gurunya, Habib Umar bin Hafidz juga guru lainnya.

Liputan6.com, Jakarta - Kiamat adalah hari berakhirnya kehidupan manusia di dunia. Pada hari kiamat itu, alam semesta akan hangus, hancur lebur berkeping-keping. 

Sebelum terjadinya kiamat, umat manusia akan menghadapi tanda-tanda menjelang hari akhir, di antara tanda-tandanya tertulis dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam Shahih-nya.

Adapun tanda-tanda kiamat yang disebut dalam hadis tersebut ialah munculnya kabut, Dajjal, binatang (ad-dābbah), terbitnya matahari dari barat, turunnya Isa bin Maryam AS, Ya'juj dan Ma'juj, terjadi tiga gerhana di timur, barat, dan jazirah Arab. Terakhir adalah api muncul dari Yaman.

Sebelum memasuki hari kiamat, muslim juga akan melewati masa akhir zaman. Di masa itu, ulama mengingatkan agar umat Islam selalu berdzikir dan senantiasa mengingat Allah SWT. 

Banyak amalan yang dianjurkan untuk diamalkan di akhir zaman. Apa saja? Simak penjelasan lebih lanjut dari pendakwah Habib Jindan bin Novel bin Jindan terkait amalan akhir zaman yang pernah disampaikan dalam salah satu ceramahnya.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Istighfar dan Sholawat

Habib Jindan mengatakan, salah dua amalan yang sangat dianjurkan untuk dilakukan di akhir zaman ialah memperbanyak istighfar dan sholawat. Amalan ini didapatkan dari gurunya, Habib Umar bin Hafidz juga guru lainnya.

"Mereka bilang bahwasanya di zaman sekarang ini, zaman kayak begini nggak ada yang lebih ampuh yang lebih manfaat di zaman ini, gak ada yang lebih baik, yang lebih ampuh bagi kita semuanya melebihi dua hal, banyakin istighfar dan memperbanyak sholawat atas Nabi Muhammad SAW," kata Habib Jindan dikutip dari YouTube Febri Muhammad, Kamis (24/10/2024).

Menurutnya, fadhilah memperbanyak membaca istighfar dan sholawat kepada Rasulullah SAW sangatlah besar. Bahkan, memperbanyak istighfar termasuk amalan yang sering dilakukan Rasulullah SAW juga para nabi dan rasul sebelumnya.

"Itu kerjaannya Nabi Muhammad dan kerjaannya nabi-nabi, dan kerjaannya para rasul istighfar, dan kerjaannya pengikut setia mereka," ujar Habib Jindan.

3 dari 3 halaman

Tak Akan Diazab Selama Mengamalkan Sholawat dan Istighfar

Habib Jindan kemudian mengutip surah Al-Anfal ayat 33. Allah SWT Berfirman:

وَمَا كَانَ اللّٰهُ لِيُعَذِّبَهُمْ وَاَنْتَ فِيْهِمْۚ وَمَا كَانَ اللّٰهُ مُعَذِّبَهُمْ وَهُمْ يَسْتَغْفِرُوْنَ

Artinya: "Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka selama engkau (Nabi Muhammad) berada di antara mereka dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka selama mereka memohon ampunan." (QS Al-Anfal : 33)

"Allah tidak akan mengazab sekelompok manusia selama di situ ada Nabi Muhammad SAW. Dan setelah wafat Rasulullah, Allah juga tidak (akan) mengazab mereka selagi mereka masih beristighfar. Maka Allah tidak akan turunkan azab, ditunda azabnya oleh Allah SWT," Habib Jindan menafsirkan.

Wallahu a’lam.