Sukses

Na'udzubillah, 5 Golongan Ini Istighfarnya Ditolak oleh Allah SWT

Istighfar merupakan lafadz yang seringkali dilantunkan sebagai bentuk dzikir kepada Allah. Inilah di antara golongan umat muslim yang istighfarnya tidak diterima oleh Allah. Berikut penjelasannya.

Liputan6.com, Jakarta - Kesempurnaan yang dimiliki oleh manusia hanyalah semu, apalagi di setiap waktunya seseorang bisa terus-menerus dibayangi oleh perbuatan salah dan dosa

Baik itu amal maupun dosa yang diperbuat keduanya sama-sama diperlakukan adil oleh Allah SWT. Sehingga, ketika satu perbuatan baik dikerjakan oleh manusia, maka Allah akan memerintahkan para malaikatnya untuk mencatat kebaikan kita, begitupun sebaliknya.

Seperti halnya balasan kebaikan bagi orang yang senantiasa beristighfar. Istighfar merupakan lafal yang memiliki makna permohonan ampun kepada Allah SWT.

Istighfar menjadi salah satu cara untuk meminta ampunan dan sebagai tanda kasih sayang Allah SWT kepada hamba-Nya. Istighfar merupakan amalan yang dapat menghapus dosa-dosa.  

Kendati demikian, walaupun telah meminta ampun kepada Allah, ternyata ada 5 golongan orang yang ditolak istighfarnya. Siapa saja mereka? Berikut uraiannya merangkum dari kanal YouTube @UbayMedia. 

 

Saksikan Video Pilihan ini:

2 dari 4 halaman

1. Manusia yang Melakukan Perselingkuhan dan Zina

Perselingkuhan kerap kali berujung pada perbuatan zina dan lebih parahnya lagi, hanya karena untuk memenuhi hasrat seksualnya para pelaku rela menelantarkan anak istrinya dan juga meninggalkan tanggung jawabnya sebagai seorang pasangan. 

Maka, tak heran sekalipun lisannya terus-menerus mengucapkan istighfar, dan ia tidak meninggalkan perselingkuhan tersebut atau perbuatan yang diharamkan oleh Allah SWT, maka istighfarnya hanya terucap di lidahnya saja.  

Rasulullah SAW bersabda:

“Jika seseorang berzina, maka imannya itu keluar dari dirinya seakan-akan di atas kepalanya terdapat gumpalan awan. Namun, jika dia terlepas dari perbuatan zina, maka imannya itu akan kembali kepadanya.” (HR. Imam Abu Daud)

2. Seseorang yang Memakan Harta Haram

Banyaknya pelaku zina lebih bejat lagi seseorang yang suka memakan harta milik orang lain. Seseorang yang mendapatkan harta dari cara yang haram kemudian digunakan untuk membeli makanan hingga masuk ke tubuhnya dan bercampur dengan darah yang mana tubuh tersebut digunakan untuk beribadah kepada Allah SWT. 

Maka, wajar saja kalimat istighfar yang diucapkan dari lisan orang-orang yang suka memakan harta haram akan diabaikan oleh Allah SWT. Bahkan, telah dijelaskan dalam kitab Wasiatul Mustofa bahwa Rasulullah SAW, beliau pernah menasehati Ali bin Abi Thalib:

“Wahai Ali, barang siapa yang senang membaca Al-Qur’an, namun ia tidak menghalalkan apa yang dihalalkan dan ia tidak mengharamkan apa yang diharamkan, maka bagi orang-orang tersebut termasuk ke dalam golongan manusia yang melemparkan Al-Qur’an atau membangkang kepada Allah SWT. “

3 dari 4 halaman

3. Orang-Orang yang Fakir Namun Sombong

Secara umum agama Islam memang sangat melarang berperilaku sombong seperti yang dijelaskan dalam Al-Qur’an surah Luqman ayat 18:

“Dan janganlah kamu memalingkan wajahmu dari manusia karena keangkuhan dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan sombong. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.”

Oleh karena itu, kesombongan itu ada pada seorang fakir miskin. Entah itu sombong dalam hal harta ataupun ilmu, maka itu bisa lebih buruk dari kesombongan orang yang kaya. Bahkan di dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW telah menyebutkan bahwa orang yang seperti itu bukan hanya ditolak istighfarnya, namun mereka juga tidak akan dipedulikan oleh Allah SWT. 

Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda:

“Bahwa ada tiga golongan orang yang tidak akan diajak bicara oleh Allah SWT pada hari kiamat nanti. Yaitu seseorang yang sudah tua lalu ia berzina, orang yang miskin namun sombong, dan pemimpin yang suka menyebarkan kebohongan.”

4. Pemimpin yang Suka Berbohong kepada Rakyatnya

Berdasarkan hadis pada poin sebelumnya, menunjukkan bahwa Allah akan menolak istighfarnya orang miskin yang sombong, ternyata Allah juga mengabaikan istighfarnya para pemimpin yang suka berbohong kepada rakyatnya. 

Karena, ketika seorang pemimpin berdusta, maka sama saja dengan membuat rakyatnya sengsara. Rasulullah SAW telah bersabda:

“Bahwa tidak seorangpun yang sangat diperhatikan gerak-geriknya oleh Allah di dunia ini terkecuali pemimpin yang sudah mati namun ia masih memberi kesengsaraan pada rakyatnya. Dan sungguh, Allah mengharamkan baginya surga.” (HR. Imam Bukhari).

4 dari 4 halaman

5. Wanita yang Tidak Mengenakan Pakaian Syari

Para ulama telah menyepakati bahwa menutup aurat merupakan tolak ukur keimanan seseorang muslim. Dan hal tersebut pun disandarkan pada salah satu hadis Nabi Muhammad SAW:

“Janganlah sekali-kali engkau memperlihatkan pahamu dan janganlah kalian melihat paha orang yang masih hidup atau yang sudah mati.” (HR. Imam Abu Daud)

Namun, mirisnya menutup aurat kerap kali dinafikan oleh generasi muslim padahal Rasulullah SAW sangatlah mengkhawatirkan fenomena mengumbar aurat ini. Dikarenakan hal ini menjadi salah satu tanda bahwa hari kiamat sudah semakin dekat sebagaimana sabda Rasulullah SAW bahwa tanda akhir zaman itu ada 4 yakni Allah akan mengangkat keberkahan dari bumi, mengangkat kasih sayang dari hati manusia, mengangkat keadilan dari para pemimpin, mengangkat rasa malu pada para wanita. 

Demikianlah 5 golongan orang yang ditolak istighfarnya. Penolakan yang dilakukan oleh Allah, bukan semata-mata bahwa orang yang telah berbuat dosa tidak dibukakan pintu ampunan oleh Allah. Tapi, kalimat istighfar tidak pantas disandingkan dengan maksiat yang terus berjalan. 

Maka dari itu, hendaklah umat muslim untuk senantiasa dekat kepada Allah dan menjauhi serta meninggalkan hal-hal yang akan berujung pada dosa dan murka Allah SWT.