Sukses

5 Hal yang Sebaiknya Disembunyikan Menurut Islam

Inilah beberapa perkara menurut islam yang seharusnya tidak diungkapkan kepada orang lain, sebab dapat berdampak buruk bagi diri sendiri bahkan berujung dosa.

Liputan6.com, Jakarta - Dalam kehidupan sehari-hari, seseorang seringkali mengalami dilema akan apa saja yang perlu untuk diceritakan atau justru disembunyikan

Perihal menyembunyikan sesuatu, bukan hanya tentang etika sosial namun juga ajaran agama Islam baik bagi diri sendiri maupun menyembunyikan rahasia dari orang lain. 

Terlebih pada zaman ini, segala informasi dengan mudah dapat diakses oleh orang lain salah satunya melaui media sosial. Namun, ingat tidak semua hal harus diberitahukan kepada khalayak umum. 

Merahasiakan sesuatu bukan hanya tentang aib ataupun hal negatif saja, tetapi mencakup hal yang lebih luas. Dalam Islam, setidaknya ada 5 perkara yang harus disembunyikan dari orang lain merujuk pada kanal YouTube @CahayaMuslim. 

 

Saksikan Video Pilihan ini:

2 dari 4 halaman

1. Sembunyikan Kebaikan

Dalam Islam dianjurkan untuk menyembunyikan kebaikan yang dilakukan. Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an surah Al-Baqarah ayat 271:

“Jika kamu menampakkan sedekahmu, itu baik. (Akan tetapi,) jika kamu menyembunyikannya dan memberikannya kepada orang-orang fakir, itu lebih baik bagimu. Allah akan menghapus sebagian kesalahanmu. Allah Maha Teliti terhadap apa yang kamu kerjakan.”

Dari ayat di atas, umat muslim dianjurkan untuk tidak selalu mengumbar kebaikan yang dilakukan agar terhindar dari ria, yakni perbuatan baik yang dilakukan hanya untuk dilihat atau dipuji oleh orang lain. Dengan menyembunyikan kebaikan, seseorang juga dapat melatih dirinya untuk lebih ikhlas dalam berbuat semata-mata karena Allah SWT. 

Bahkan, Nabi Muhammad SAW mengajarkan bahwa sebaik-baiknya sedekah adalah yang dilakukan secara diam-diam, sampai tangan kirimu tidak tahu apa yang tangan kananmu berikan. Ini menunjukkan bahwa kebaikan yang dirahasiakan lebih mulia dihadapan Allah SWT. 

2. Sembunyikan Masalah Pribadi

Terkadang ketika menghadapi masalah ada keinginan untuk menceritakannya kepada orang lain. Namun, tidak semua masalah harus diceritakan. Dalam Islam, kita diajarkan untuk lebih banyak mengadu kepada Allah SWT. Sebagaimana Nabi Ya’qub AS yang ketika ditimpa ujian hanya berkata, 

“Dia (Ya'qub) menjawab, sesungguhnya aku hanya mengadukan kesusahan dan kesedihan kepada Allah. Aku mengetahui dari Allah apa yang tidak kamu ketahui.” (QS. Yusuf ayat 86)

Ketika terlalu sering menceritakan masalah kepada banyak orang, bukan solusi yang didapatkan bisa jadi malah memperburuk keadaan. Orang lain mungkin tidak sepenuhnya memahami atau lebih buruk lagi menyebarkan masalah kita kepada orang lain. 

Islam mengajarkan untuk memperbanyak sabar dan tawakal dalam menghadapi masalah serta mengadu hanya kepada Allah SWT Yang Maha Mengetahui segala sesuatu. 

3 dari 4 halaman

3. Sembunyikan Penyakit atau Kelemahan Fisik

Dalam Islam, ada adab yang menganjurkan agar kita tidak terlalu sering mengeluh penyakit yang diderita kepada orang lain. Ketika terlalu sering membicarakan penyakit atau kelemahan kita, dikhawatirkan itu bisa menimbulkan rasa putus asa dalam diri atau bahkan rasa simpati yang berlebihan dari orang lain.

Bukan berarti kita tidak boleh mencari bantuan medis, tetapi lebih pada menjaga agar tidak menjadikan penyakit sebagai cara untuk meraih simpati atau perhatian orang. Kita dianjurkan untuk bersabar dan tetap berbaik sangka kepada Allah SWT. 

Karena, bisa jadi penyakit yang kita alami adalah bentuk kasih sayang Allah untuk menghapus dosa-dosa dan meningkatkan derajat kita di akhirat. 

4. Sembunyikan Dosa

Dosa adalah sesuatu yang sangat pribadi antara seorang hamba dengan Allah SWT. Islam sangat menganjurkan agar kita menyembunyikan dosa-dosa yang telah dilakukan. 

Dalam hadis Rasulullah SAW bersabda, 

“Semua umatku akan dimaafkan, kecuali orang-orang yang terang-terangan melakukan dosa.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Maksudnya adalah orang yang sengaja menceritakan atau membanggakan dosanya kepada orang lain, seakan-akan tidak merasa bersalah atas perbuatan tersebut. Hal ini bisa berakibat pada hilangnya rasa malu hingga akhirnya merusak tatanan moral dalam masyarakat. 

Sebaliknya, kita dianjurkan untuk segera bertaubat dan tidak perlu menceritakan dosa kepada orang lain. Cukup beristighfar dan meminta ampunan hanya kepada Allah SWT yang Maha Pengampun. 

4 dari 4 halaman

5. Sembunyikan Aib

Islam mengajarkan agar kita tidak membuka aib kita kepada orang lain. Rasulullah SAW bersabda, 

“Barangsiapa yang menutupi aib seorang muslim, maka Allah akan menutupi aibnya di hari kiamat.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Selain itu, kita juga harus berusaha menutupi aib orang lain, karena dengan demikian Allah pun akan menutupi kekurangan kita. Jangan terburu-buru untuk menceritakan hal-hal buruk tentang diri.

Karena bisa jadi itu akan merusak reputasi atau kepercayaan orang lain terhadap kita. Lebih baik fokus memperbaiki diri dan berusaha menjadi pribadi yang lebih baik tanpa harus mengumbar kelemahan kepada orang lain.