Sukses

Pesan UAH, Jangan Bergaul dengan Orang Seperti Ini

Jangan banyak bergaul dengan orang-orang yang menjauhkan kita dari Rida Allah subhanahu wa ta'ala. Cari teman yang baik.

Liputan6.com, Jakarta - Dalam kehidupan sehari-hari, pergaulan sangat berpengaruh terhadap perkembangan diri dan spiritual seseorang.

Ustadz Adi Hidayat, atau UAH, menyampaikan pentingnya memilih teman dalam sebuah tayangan video di kanal YouTube @Dakwahislam1222. Ia menekankan bahwa bergaul dengan orang yang menjauhkan kita dari rida Allah dapat berakibat fatal.

“Jangan banyak bergaul dengan orang-orang yang menjauhkan kita dari Rida Allah subhanahu wa ta'ala. Cari teman yang baik,” ujar UAH.

Pesan ini sangat relevan, mengingat bahwa lingkungan sosial kita berperan penting dalam membentuk karakter dan nilai-nilai yang kita anut.

Lebih lanjut, UAH mengingatkan untuk memulai perbaikan dari dalam rumah tangga. “Yang pertama, maaf-maaf, bikin kebaikan di rumah tangga dulu. Itu kan teman hidup,” jelasnya.

Ia menekankan bahwa hubungan suami-istri yang baik adalah fondasi utama untuk membangun keluarga yang bahagia.

Menurut UAH, penting untuk tidak terburu-buru dalam menilai pasangan. “Awas hati-hati kalau melihat istri kurang baik atau sebaliknya. Jangan dihakimi, jangan divonis,” katanya.

Ini menunjukkan bahwa setiap individu memiliki sisi baik yang perlu diangkat, bukan dikritik.

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Pilih Tempat Tinggal Juga yang Baik

UAH melanjutkan bahwa kehadiran pasangan seharusnya menjadi sarana untuk menyebarkan kebaikan. “Justru Allah kirimkan Anda itu untuk menebarkan kebaikan dan menyempurnakan kesempurnaan bersama,” ujarnya.

Dengan saling mendukung dan memperbaiki diri, hubungan menjadi lebih harmonis.

Setelah menyelesaikan hubungan dalam rumah tangga, UAH mengajak para pendengar untuk memperhatikan lingkungan sosial mereka.

“Cari tempat tinggal yang baik, bergaul dengan orang baik,” ucapnya. Lingkungan yang positif sangat penting untuk mendukung pertumbuhan spiritual dan moral.

Bagi para mahasiswa, UAH mengingatkan untuk memilih teman yang sesuai. “Antum yang kuliah, cari teman yang baik. Antum yang kerja, cari teman yang baik,” tegasnya.

Teman yang baik akan memberikan pengaruh positif dan mendukung satu sama lain dalam mencapai tujuan.

 

3 dari 3 halaman

Jangan Tergoda Tawaran Menarik

UAH juga mengingatkan untuk berhati-hati dalam memilih tawaran yang menggoda. “Maaf, maaf, maaf, kalau ada tawaran kedudukan atau harta berlipat, tapi menjauhkan Anda dari Allah, ingat ini,” katanya.

Kita sering dihadapkan pada pilihan sulit dalam hidup, terutama ketika menyangkut karier dan finansial. UAH mengingatkan bahwa keputusan yang diambil harus sejalan dengan ajaran agama.

“Ingat saat ditawari itu, Anda meninggal,terus  di kubur,” tegasnya. Kesadaran akan akhirat sangat penting dalam menentukan pilihan hidup.

UAH juga mengingatkan ancaman bagi mereka yang memilih jalan yang salah. “Ingat ancamannya,” ujarnya. Ketika seseorang menjauh dari Allah demi harta dan kedudukan, mereka harus siap dengan konsekuensinya di akhirat.

Pesan UAH ini menjadi pengingat bagi banyak orang untuk selalu introspeksi diri. “Berdampak positif bagi orang lain itu penting. Mulailah dari diri sendiri dan keluarga,” ujarnya. Dengan membangun karakter yang baik, kita dapat menjadi teladan bagi orang lain.

Kehidupan yang baik dimulai dari niat dan usaha yang tulus. UAH menekankan bahwa keberkahan akan datang kepada mereka yang berusaha melakukan kebaikan.

“Allah akan membuka jalan bagi orang yang niatnya baik dan ikhlas,” jelasnya.

Dalam penutup, UAH mengajak semua orang untuk selalu berdoa agar diberikan teman-teman yang baik. “Semoga kita semua dijauhkan dari orang-orang yang tidak baik dan selalu dikelilingi orang yang mendukung kebaikan,” katanya.

Doa adalah sarana yang ampuh dalam mengubah keadaan dan memperbaiki diri.

Dengan mendengarkan pesan-pesan seperti ini, diharapkan setiap individu dapat lebih bijak dalam memilih teman dan lingkungan. Memilih pergaulan yang baik akan membawa dampak positif bagi kehidupan, baik di dunia maupun di akhirat.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul