Liputan6.com, Jakarta - Pemberian Allah SWT adalah anugerah yang tiada tara, mencakup segala sesuatu yang menghidupi dan memberi makna dalam hidup kita. Dari udara yang kita hirup, makanan yang kita nikmati, hingga waktu yang diberikan untuk beribadah dan berkumpul dengan orang-orang terkasih, setiap detil kehidupan adalah bentuk kasih sayang-Nya.
Pemberian ini juga mencakup ujian dan tantangan yang, meskipun sulit, sesungguhnya merupakan kesempatan untuk mendekatkan diri kepada-Nya dan menguatkan iman.
KH Yahya Zainul Ma'arif, yang akrab disapa Buya Yahya, berbagi pandangan mendalam mengenai konsep pemberian Allah SWT kepada umat-Nya.
Advertisement
Dalam sebuah video yang diunggah di kanal YouTube @petuahchik, Buya Yahya menekankan bahwa Allah SWT selalu memberikan kepada hamba-Nya sesuai dengan permintaan mereka. Namun, seringkali, Allah memberikan lebih dari yang diminta oleh hamba-Nya.
Buya Yahya menjelaskan bahwa ketika seseorang memohon rezeki kepada Allah, tidak jarang Allah memberikan karunia yang jauh lebih besar.
"Kadang kita meminta rezeki, ternyata Allah memberi kita lebih besar lagi, yang mungkin tidak kita duga sebelumnya," ujarnya. Dia menekankan pentingnya menjaga hati dan jiwa agar selalu bersyukur atas apa yang telah diberikan.
Baca Juga
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Kesehatan Anugerah yang Terabaikan
Menurut Buya Yahya, kesehatan adalah salah satu anugerah terbesar yang sering kali terabaikan. Ia mengungkapkan, “Apa itu dijaga? Jantung kita, berapa harganya jantung?” Menurutnya, menjaga kesehatan merupakan bagian dari rezeki yang diberikan Allah, yang sering kali tidak disadari oleh banyak orang.
"Ketika kita berdoa, kita harus khusyu’ dan penuh harapan. Allah pasti mengabulkannya," tambah Buya Yahya. Dalam hal ini, keyakinan dan ketulusan dalam berdoa sangat berpengaruh terhadap pengabulan doa tersebut. Doa yang tulus dan penuh harapan adalah cara terbaik untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Lebih lanjut, Buya Yahya juga menjelaskan bahwa Allah memberikan rezeki dalam berbagai bentuk, tidak hanya dalam hal materi. Dia menekankan pentingnya melihat setiap aspek kehidupan sebagai bagian dari rezeki.
"Rezeki bisa jadi waktu yang baik, kesempatan untuk belajar, atau bahkan orang-orang baik di sekitar kita," ujarnya.
Dalam pandangannya, ketidakpuasan terhadap rezeki yang diterima seringkali muncul dari perbandingan dengan orang lain.
"Kita sering lupa bahwa rezeki setiap orang berbeda. Fokuslah pada apa yang kita miliki dan syukuri," ujarnya. Sikap syukur adalah kunci untuk merasakan kebahagiaan sejati.
Buya Yahya juga mengingatkan bahwa rezeki yang diberikan Allah tidak selalu datang dengan cara yang mudah. Terkadang, seseorang harus melalui berbagai ujian dan tantangan.
Advertisement
Ujian Bagian dari Rezeki
"Ujian itu sendiri adalah bagian dari rezeki. Bagaimana kita merespons ujian itu akan menentukan bagaimana rezeki kita selanjutnya," jelasnya.
Dia menambahkan bahwa Allah memiliki rencana yang sempurna bagi setiap hamba-Nya. "Kadang kita tidak memahami kenapa Allah memberi kita apa yang kita terima saat ini. Namun, percayalah, semuanya ada hikmahnya," ungkap Buya Yahya.
Kesadaran akan kekuasaan Allah dan ketidakpastian manusia harus menjadi motivasi untuk terus berdoa dan berusaha. Buya Yahya mendorong setiap orang untuk tidak putus asa dalam berdoa. "Setiap doa yang dipanjatkan dengan hati yang tulus akan didengar oleh Allah," tuturnya.
Kehidupan yang penuh rasa syukur dan optimisme adalah salah satu pesan penting dari Buya Yahya. "Dengan bersyukur, kita akan merasakan kedamaian dan kebahagiaan yang tidak tergantung pada kondisi materi," tegasnya.
Dia juga mendorong masyarakat untuk saling berbagi dan membantu sesama. "Rezeki yang kita terima bisa jadi juga merupakan amanah yang harus dibagikan kepada mereka yang membutuhkan," ujarnya.
Dengan berbagi, kita dapat merasakan kebahagiaan yang lebih dalam.
Dalam penutup, Buya Yahya kembali menekankan pentingnya berdoa dengan khusyu’ dan penuh keyakinan.
"Ketika kita meminta kepada Allah, ingatlah untuk selalu bersyukur atas apa yang kita miliki," pesannya. Dengan sikap syukur dan optimis, setiap hamba akan merasakan keberkahan dalam hidupnya.
Kata-kata Buya Yahya ini menjadi pengingat bagi kita semua untuk tidak hanya fokus pada apa yang kita inginkan, tetapi juga pada segala hal yang telah Allah berikan dalam hidup kita.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul