Sukses

Kalau Cari Pasangan dengan Cara Ini, Kamu Bisa Jomblo sampai Mati Kata Buya Yahya

Penting untuk menyadari bahwa dalam setiap hubungan, kelebihan dan kekurangan saling melengkapi. Tidak ada pasangan yang benar-benar sempurna, dan memiliki ekspektasi yang terlalu tinggi dapat berujung pada kekecewaan.

Liputan6.com, Jakarta - Jomblo, atau istilah yang biasa digunakan untuk menggambarkan seseorang yang tidak memiliki pasangan hidup, menjadi topik pembicaraan yang menarik di kalangan masyarakat.

Banyak yang menganggap jomblo sebagai kondisi yang kurang menyenangkan, namun tidak sedikit yang merayakan status ini sebagai waktu untuk berkembang dan menemukan jati diri.

Namun, ketika berbicara tentang mencari pasangan, sering kali muncul harapan yang tinggi akan sosok ideal tanpa cacat atau kekurangan.

Kedatangan jodoh yang diharapkan sering kali berlandaskan pada gambaran sempurna tentang pasangan. Masyarakat sering kali terjebak dalam pencarian pasangan yang tidak memiliki kekurangan, sehingga menciptakan ekspektasi yang tidak realistis.

Konsep ini dapat menimbulkan ketidakpuasan yang berkepanjangan dan berujung pada status jomblo yang tidak kunjung berakhir.

Dikutip dari kanal YouTube @buyayahyaofficial, KH Yahya Zainul Ma'arif (Buya Yahya) menekankan pentingnya menerima kekurangan dalam mencari pasangan.

Menurut Buya Yahya, jika seseorang terus mencari pasangan tanpa kekurangan, kemungkinan besar mereka akan terjebak dalam kesendirian selamanya.

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Pernikahan Bukan Cari yang Ideal, tapi Saling Melengkapi

"Kalau pasangan kita salah, ya manusia," ungkapnya, mengisyaratkan bahwa tidak ada manusia yang sempurna.

Berdasarkan pemikirannya, mencari pasangan dengan karakter yang terlalu ideal dapat membuat seseorang melewatkan kesempatan untuk menjalin hubungan yang berharga.

“Kalau anda ingin menikah dengan wanita yang tidak bersalah, kayaknya sampai mati Anda jomblo,” tambahnya. Hal ini menegaskan bahwa setiap individu pasti memiliki kekurangan dan kesalahan.

Penting untuk menyadari bahwa dalam setiap hubungan, kelebihan dan kekurangan saling melengkapi. Tidak ada pasangan yang benar-benar sempurna, dan memiliki ekspektasi yang terlalu tinggi dapat berujung pada kekecewaan.

"Anda menikah dengan orang yang punya kelebihan tapi juga punya kekurangan," jelasnya, mengajak pendengar untuk membuka hati dan pikiran.

Kekurangan dalam pasangan dapat diartikan sebagai elemen manusiawi yang akan memberikan warna dalam hubungan. Misalnya, jika satu pihak emosional dan suka marah, pasangan yang lain mungkin memiliki sifat yang lembut dan sabar. Dinamika seperti ini dapat menciptakan keseimbangan yang baik dalam hubungan.

Pernyataan tersebut juga menggarisbawahi pentingnya memahami bahwa pernikahan bukan hanya tentang menemukan pasangan yang ideal, tetapi tentang bagaimana dua individu yang berbeda dapat saling melengkapi.

 

3 dari 3 halaman

Pahami Konsep Cinta Sejati

"Pas kaya dengan kaya juga, pas fakir dengan fakir juga," ungkapnya, memberikan gambaran tentang bagaimana perbedaan dapat menciptakan harmoni dalam sebuah hubungan.

Penting untuk merenungkan bahwa cinta sejati adalah tentang penerimaan dan pengertian. Dengan memahami dan menerima kekurangan pasangan, kita dapat menciptakan fondasi yang lebih kuat untuk hubungan yang langgeng. Jomblo bisa menjadi waktu yang baik untuk belajar dan tumbuh sebelum akhirnya menemukan pasangan yang tepat.

Dalam pencarian cinta, kejujuran menjadi kunci. Menyadari bahwa tidak ada orang yang sempurna dapat membebaskan individu dari beban ekspektasi yang tidak realistis. Dengan sikap terbuka, seseorang dapat lebih mudah menemukan cinta sejatinya.

Mengakhiri status jomblo bukan hanya tentang menemukan pasangan yang cocok, tetapi juga tentang menerima diri sendiri dan pasangan dengan segala kelebihan dan kekurangan. Dengan cara ini, setiap individu dapat belajar untuk tumbuh dan berkembang dalam hubungan yang saling mendukung.

Dengan penekanan pada pentingnya toleransi dan penerimaan dalam mencari pasangan, KH Yahya Zainul Ma'arif mengajak setiap orang untuk tidak menjadikan kekurangan sebagai alasan untuk menjauhi cinta. Status jomblo bukanlah sebuah kegagalan, melainkan kesempatan untuk menemukan diri dan belajar dari pengalaman.

Dengan pemahaman ini, diharapkan individu dapat merubah cara pandang mereka terhadap cinta dan hubungan. Dalam cinta, kita tidak hanya mencari seseorang yang sempurna, tetapi seseorang yang dapat berjalan bersama kita dalam perjalanan hidup dengan segala kekurangan yang ada.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul