Sukses

Kisah Lucu UAH Kecil Tantang Setan di Pohon Mangga, Kalau Dibacakan Ayat Kursi Tidak Pergi Bagaimana?

Kisah ini mengingatkan kita bahwa dalam menghadapi ketakutan, kita dapat menggunakan humor sebagai senjata. UAH menjelaskan bahwa dengan menghadapi ketakutan dengan cara yang lucu, kita bisa meredakan situasi yang menegangkan. Ini menjadi pelajaran berharga tentang bagaimana menghadapi ketakutan dalam kehidupan sehari-hari.

Liputan6.com, Jakarta - Ustadz Adi Hidayat, atau yang akrab disapa UAH, baru-baru ini berbagi pengalaman lucu dan menarik tentang pengalamannya berhadapan dengan setan saat masih kecil.

Dalam sebuah tayangan video di kanal YouTube @Jayy_Sunrise, UAH menceritakan bagaimana situasi yang awalnya menegangkan bisa berujung pada momen keceriaan.

Dalam cerita tersebut, UAH menceritakan malam Jumat yang tak terlupakan. Ia mengingat bagaimana saat itu ia ingin keluar dari kamarnya. Tiba-tiba, ia dihantui dalam pikirannya sosok menyeramkan di pohon mangga.

"Awas di pohon mangga, warna putih, rambut panjang, nunggu Adi... Adi..." ucap UAH. Pengalaman ini mengingatkan banyak orang pada berbagai kisah seram yang sering diceritakan.

Sebagai anak kecil, Ustadz Adi Hidayat merasa berani dan penuh semangat. "Saya baru masuk sudah belajar silat," katanya sambil tertawa. Ia pun mengaku telah menyiapkan strategi untuk menghadapi hantu tersebut.

"Kalau berani keluar, saya punya jurus. Saya tantang keluar, sini keluar!" serunya, berusaha menakut-nakuti sosok tersebut.

Menariknya, meskipun berani menantang, ternyata setan tidak muncul. UAH pun menyimpulkan bahwa setan itu penakut.

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Bacakan Ayat Kursi, Kalau Masih Tak Pergi Pakai Cara Ini

"Kalau kita yakin, setan itu gak akan berani," tuturnya. Dengan nada bercanda, ia menunjukkan bahwa keyakinan diri sangat penting dalam menghadapi ketakutan, bahkan yang paling menakutkan sekalipun.

Namun, UAH juga mengakui bahwa tidak semua orang memiliki keberanian seperti dirinya. Ia menambahkan dengan nada serius, "Tapi bagaimana kalau setan itu keluar?" Menjawab pertanyaannya sendiri, UAH memberikan saran lucu. "Ya lari gitu aja," ujarnya sambil tertawa.

Dia juga mengingatkan bahwa saat menghadapi situasi menegangkan, ada satu hal yang bisa dilakukan. "kalua keluar beneran ya gampang, baca ayat kursi," teriaknya, merujuk pada salah satu ayat dalam Al-Qur'an yang sering dibaca untuk perlindungan. Menurutnya, membaca ayat tersebut bisa membantu mengusir ketakutan yang dihadapi.

Momen tersebut menunjukkan bahwa UAH tidak hanya pandai dalam menyampaikan nasihat agama, tetapi juga memiliki sisi humor yang membuat ceritanya lebih menarik.

"Tapi dia gak pergi juga, Ustadz?" tanyanya, menggambarkan kebingungan ketika ayat tersebut tidak berhasil mengusir setan.

Kecerdasan dan keberanian UAH dalam situasi konyol ini membuat peserta di majelisnya terpingkal-pingkal. "Ya lempar dengan kursinya sekalian," jawabnya sambil tertawa, menunjukkan bahwa humor dapat menjadi cara untuk menghadapi situasi yang menakutkan. Hal ini menciptakan suasana ceria dan penuh tawa di antara para pendengar.

 

3 dari 3 halaman

Jangan Takut kepada Setan

Cerita ini pun mengingatkan kita bahwa dalam menghadapi ketakutan, kita dapat menggunakan humor sebagai senjata. UAH menjelaskan bahwa dengan menghadapi ketakutan dengan cara yang lucu, kita bisa meredakan situasi yang menegangkan. Ini menjadi pelajaran berharga tentang bagaimana menghadapi ketakutan dalam kehidupan sehari-hari.

UAH dengan cekatan menempatkan humor dalam setiap penjelasannya, membuat pesan yang disampaikan lebih mudah dicerna.

Melalui tayangan ini, UAH berharap agar semua orang bisa lebih berani menghadapi ketakutan dalam hidupnya. "Ingat, setan itu penakut, jadi jangan takut!" serunya. Dengan semangat positif ini, diharapkan banyak orang yang terinspirasi untuk mengusir ketakutan mereka.

Kisah ini bukan hanya menghibur, tetapi juga memberikan pembelajaran bahwa ketakutan bisa dilawan dengan keberanian dan keyakinan. Selain itu, dengan menambahkan elemen humor, UAH berhasil menciptakan suasana yang menyenangkan, sekaligus mendidik.

Secara keseluruhan, tayangan ini menjadi salah satu contoh bagaimana pendekatan yang tepat dapat membuat cerita menarik dan berkesan. Dengan berbagi pengalaman lucu, UAH menunjukkan kepada kita bahwa tak perlu terlalu serius dalam menghadapi ketakutan.

Semoga kisah ini dapat menginspirasi banyak orang untuk terus berani dalam menghadapi berbagai tantangan dan ketakutan dalam hidup mereka. Dengan semangat dan tawa, semua masalah akan terasa lebih ringan.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul