Sukses

Ini Alasan Terbesar Kenapa Makanan yang Dikonsumsi Dicari Berkahnya Menurut UAH

Dalam penjelasannya, UAH mengungkapkan bahwa setiap makanan dan minuman yang kita konsumsi tidak hanya berfungsi sebagai sumber energi, tetapi juga memiliki dimensi spiritual.

Liputan6.com, Jakarta - Sering kita mendengar bahwa makanan membawa keberkahan tersendiri, sebuah keyakinan yang mendalam dalam budaya kita.

Makanan bukan hanya sekadar pengisi perut, tetapi juga merupakan simbol dari rasa syukur dan kebersamaan. Dalam banyak tradisi, setiap hidangan dipersiapkan dengan penuh perhatian dan harapan agar dapat membawa manfaat bagi yang mengonsumsinya.

Ustadz Adi Hidayat, atau yang lebih dikenal dengan panggilan UAH, baru-baru ini membagikan pemikirannya mengenai pentingnya mencari berkah dalam setiap makanan yang kita konsumsi.

Dalam sebuah tayangan video di kanal YouTube @ALWI_STORY02, UAH menjelaskan mengapa mencari berkah dalam makanan sangatlah penting bagi umat Islam.

Dalam penjelasannya, UAH mengungkapkan bahwa setiap makanan dan minuman yang kita konsumsi tidak hanya berfungsi sebagai sumber energi, tetapi juga memiliki dimensi spiritual.

"Kenapa Anda, saya, dan kita sering mendengar bahwa makan itu sampai akhirnya mungkin di situ ada berkahnya? Pernah dengar, kan?" tanyanya kepada para pendengarnya.

 

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Setiap Makanan Itu Bertasbih

Ustadz Hidayat menekankan bahwa setiap makanan dan minuman itu bertasbih kepada Allah SWT. "Sekalipun kita konsumsi, dia masih bertasbih kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala," ujarnya.

Pengetahuan ini memberikan pemahaman mendalam tentang bagaimana setiap aspek kehidupan, termasuk makanan, terhubung dengan pencipta.

Makanan yang kita makan, lanjutnya, telah memiliki proses spiritual yang berlangsung sebelum kita mengonsumsinya. Ia menjelaskan bahwa dalam tafsir yang dia baca, makanan yang akan dimakan sudah bertasbih bahkan sebelum kita menyentuhnya.

Ini menunjukkan betapa pentingnya menghargai setiap rezeki yang kita terima.Tak hanya itu, meski makanan itu sudah kita konsumsi, juga masih terus bertasbih, inilah alas an kenapa makanan selalu membawa keberkahan.

Sebagai contoh, UAH menyebutkan kebiasaan orang-orang yang datang untuk berbagi makanan. "Saya kalau minum, tuh, ada enggak habis orang datang rebutan?" ungkapnya dengan nada santai. UAH menambahkan, "Kenapa? Karena mencari berkahnya." Ini menunjukkan bahwa dalam tradisi Islam, berbagi makanan juga menjadi bagian dari mencari berkah.

Dalam konteks tersebut, UAH menekankan bahwa berkah tidak hanya datang dari makanan yang kita konsumsi, tetapi juga dari cara kita menyikapinya. "Saya bilang, 'Udah, saya habisin berkahnya tadi,' canda saja," ujarnya sambil tertawa, menambahkan nuansa humor dalam penjelasannya.

UAH juga menggambarkan bagaimana mencari berkah dalam makanan bisa menjadi cara untuk meningkatkan kesadaran spiritual kita. Dengan cara ini, kita tidak hanya makan untuk memenuhi kebutuhan fisik, tetapi juga untuk mendekatkan diri kepada Tuhan.

"Ketika kita menyadari bahwa makanan itu bertasbih, kita akan lebih menghargainya," tuturnya.

 

3 dari 3 halaman

Niatkan agar Dapar Ridha Allah SWT

Pentingnya niat yang baik juga menjadi fokus pembicaraannya. Ketika kita niat untuk mencari berkah dalam makanan, kita akan merasakan manfaat yang lebih dalam.

"Niatkan segala sesuatu yang kita lakukan, termasuk makan, untuk mencari keridhaan Allah," katanya menegaskan pentingnya niat dalam setiap aktivitas.

Selanjutnya, UAH menyoroti bagaimana berkah dalam makanan dapat membawa dampak positif dalam hidup kita. Ia menjelaskan bahwa makanan yang berkah akan memberi kita kesehatan dan kekuatan untuk menjalani aktivitas sehari-hari.

"Makanan yang kita konsumsi tidak hanya untuk fisik, tetapi juga untuk jiwa," ujarnya.

UAH juga berbagi tentang pengalaman pribadinya dalam mencari berkah dari makanan. Ia mengingat bagaimana keluarganya selalu mengajarkan untuk bersyukur atas setiap hidangan yang ada.

"Dari kecil saya diajarkan untuk mengucapkan bismillah sebelum makan," ungkapnya, menjadikan hal ini sebagai tradisi yang harus dijaga.

Kesadaran akan berkah dalam makanan juga dapat mendorong kita untuk lebih bijak dalam memilih apa yang kita konsumsi. UAH menekankan bahwa penting untuk memilih makanan yang tidak hanya enak, tetapi juga halal dan baik untuk kesehatan.

"Kita harus peka terhadap apa yang kita masukkan ke dalam tubuh kita," katanya.

Di akhir penjelasannya, UAH mengajak semua orang untuk lebih memperhatikan aspek spiritual dalam makanan. "Mari kita berusaha mencari berkah di setiap suapan yang kita ambil," ajaknya, mengingatkan bahwa berkah bisa datang dari hal-hal kecil dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan berbagi pemikiran dan pengalamannya, UAH berharap agar masyarakat dapat lebih menghargai setiap rezeki yang diberikan. "Setiap makanan memiliki nilai spiritual, mari kita jaga dan syukuri," ujarnya menutup diskusinya dengan semangat.

Tayangan ini pun menginspirasi banyak penonton untuk lebih mendalami makna dari setiap makanan yang mereka konsumsi. Dengan begitu, diharapkan setiap hidangan yang ada bisa menjadi sumber berkah dalam hidup mereka.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul