Sukses

Sindiran Nylekit Mbah Moen ke Kiai yang Risau Keberlangsungan Islam, Diceritakan Gus Baha

Mbah Moen menyindir orang yang over peduli alias terlalu risau terhadap keberlangsungan Islam hingga dia rela tirakat dan puasa.

Liputan6.com, Cilacap - Ulama kharismatik asal Rembang KH. Maemoen Zubair (Mbah Moen) pernah guyon soal ada kiai yang begitu risau terhadap keberlangsungan Islam.

Berdasarkan kisah yang dituturkan Gus Baha, Mbah Moen menceritakan bahwa beliau pernah bertemu dengan kiai tipe semacam itu.

Saking perhatiannya, Kiai tersebut sampai tirakat, bahkan puasa untuk umat Islam. Kisah ini terungkap dari salah satu tayangan pengajian Gus Baha.

“Jadi guyon itu penting, makanya Mbah Moen kalau ada kiai puasa, tirakat, supaya umat Islam itu …, agama ini punya Allah,” terangnya sebagaimana dikutip dari tayangan YouTube @SudarnoPranoto, Sabtu (26/10/2024).

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Islam itu Agama Milik Allah SWT

Gus Baha pun menjelaskan bahwa Islam ditinggal kiai bahkan ulama yang hebat-hebat tetap jalan, sebab agama Islam itu agamanya Allah SWT sehingga tentu saja tak lepas dari pengawasan dan penjagaan pemiliknya.

“Makanya ditinggal Walisongo dan diganti kiai proposal ya agama ini tetap jalan saja, wong ini agamanya Allah,” terangnya.

Bahkan, saat Islam ini kebetulan sedang dipimpin oleh kiai-kiai yang agak keliru, Islam ini tetap jalan dan terjaga. Kembali ia mengulangi perkataan Mbah Moen perihal yakni Islam ini agamanya Allah SWT.

“Kiai suka keliru, Islam tetap jalan, sebab Islam agamanya Allah,” sambungnya.

3 dari 3 halaman

Gus Baha Tak Pernah Risau

Sebab Islam dari zaman ke zaman telah teruji dan terjaga kemurniannya, maka Gus Baha pun tidak merasa risau apalagi sedih.

Menurutnya, ditinggal ulama sehebat Walisongo saja Islam tetap berjalan dengan baik hingga kini, apalagi ditinggal kiai yang biasa-biasa saja.

Gus Baha berpesan, seorang kiai tidak usah berfikir akan keberlangsungan Islam sepeninggalnya. Menurutnya Islam ini tidak bagaimana-bagaimana ditinggal oleh siapapun.

“Ayo berapa ustadz dan guru yang punya kasus proposal, agama ya jalan, ada kiai yang agak keliru ya agama tetap jalan, sebab ini agamanya Allah SWT,”

“Makanya kalau saya meninggal tidak susah, meninggalkan agama ya tidak bagaimana-bagaimana,” terangnya.

“Ditinggal Walisongo saja tidak apa-apa, apalagi cuma ditinggal kiai-kiai proposal, tambah tidak apa-apa,” imbuhnya.

“Aneh-aneh saja berfikirnya, ini agamanya Allah,” pungkasnya.

Penulis: Khazim Mahrur/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul