Sukses

Komentar Menohok UAS untuk Orang yang Ngaku Ulama dan Merasa Selevel dengan Imam Syafi’i

Kocak namun telak, begini jawaban UAS kepada orang angkuh hingga menyamakan dirinya dengan Imam Syafi'i.

Liputan6.com, Cilacap - Imam Syafi’i merupakan ulama besar yang mendirikan Madzhab Syafi’i. Jumlah pengikutnya tersebar di seluruh penjuru dunia, termasuk pengikut yang tergolong mayoritas ialah di Indonesia. 

Imam Syafi’i terkenal kecerdasannya hingga membuat kagum gurunya Imam Malik. Pasalnya sebelum bertemu Imam Malik, rupanya diam-diam ia telah menghafal Kitab Al-Muwaththa karya Imam Malik. 

Meski demikian, rupanya kehebatan Imam Syafi’i ini tak sampai ke telinga orang-orang pongah yang dengan secara semena-mena menyamakan dirinya dengan Imam Syafi’i. 

Parahnya lagi mereka merasa berhak atas istinbat langsung dari Al-Qur’an, padahal kemampuan dan keilmuannya di bawah standar ulama yang boleh berijtihad.

Menanggapi keangkuhan sebagian kalangan ini, Ustadz Abdul Somad (UAS) menjawab santai. Dengan nada kocak tapi sangat menohok, UAS memberikan jawaban yang membuatnya mati kutu.

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Merasa Selevel Imam Syafii

UAS menyebut sementara kalangan yang merasa hebat sehingga dengan mudahnya mereka menyamakan kedudukannya dengan ulama besar sekelas Imam Syafi'i.

Tak hanya menyamakan sebagai lazimnya manusia yang butuh makan dan minum, mereka juga tak segan-segan mengangap dirinya memiliki hak yang sama dalam mengambil hukum langsung dari Al-Qur'an, tanpa melihat kapasitas dirinya yang sama sekali tidak selevel Imam Mazhab.

“Ini banyak orang sekarang begitu enaknya ngomong Imam Syafi'i manusia, saya manusia, Imam Syafi'i makan, saya makan, Imam Syafi'i nikah saya lebih banyak, Imam Syafi'i itu tidur saya juga tidur kalau Imam Syafi'i boleh baca Quran mengeluarkan hukum saya juga bisa baca Quran dan mengeluarkan hukum,” terang UAS dikutip dari tayangan YouTube Short @DailyMoslem, Senin (28/10/2024).

3 dari 3 halaman

Komentar Kocak UAS namun Menohok

Menanggapi orang seperti ini, UAS menyarankan supaya jangan dihadapi dengan marah dan emosi. Tidak pula dengan jawaban yang serius, namun cukup dengan bercanda. UAH mencontohkan ketika ada orang seperti ini cukup dibisikan ke telinganya 'udah ngopi?"

“Orang yang begini jangan dimarahi, cuma tanya aja lembut-lembut sambil berbisik udah ngopi?" kelakar UAS.

UAS menambahkan perihal keistimewaan yang dimiliki oleh Imam Syafi'i yang tak semua manusia memilikinya ialah perihal ketajaman hafalannya.

Dikisahkan UAS saking kuatnya hafalannya ini sampai-sampai tatkala hendak ke masjid, Imam Syafi'i selalu menutup telinganya sebab jikalau tidak maka semua kalimat yang ia dengar dari rumah hingga ke masjid mampu ia hafal semuanya. Masya Allah.

"Imam Syafi'i kalau dia pulang dari masjid ke rumah diambil kapas dia sumbat telingany. Sampai ke rumah orang nanya kenapa di sumbart? Karena kalau aku buka semua yang aku dengar dari rumah sampai ke masjid aku hafal," tandasnya.

Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul