Liputan6.com, Jakarta - Selama ini mungkin ada muslim yang mengira bahwa berjihad hanya dapat dilakukan dengan berperang. Padahal tidak. Berjihad dapat dilakukan dengan banyak cara selain mempertaruhkan nyawa membela agama Allah.
Sebelum membahas cara-cara berjihad, perlu diketahui bahwa keutamaan berjihad sangat luar biasa. Disebutkan dalam hadis bahwa orang yang berjihad haram masuk neraka.
Hadis tersebut termaktub dalam Shahih al-Bukhari. “Barang siapa yang kakinya berdebu karena jihad fi sabilillah, maka Allah akan mengharamkan kepadanya neraka.”
Advertisement
Baca Juga
Dalam hadis lain, Ibnu Mas’ud RA bertanya kepada Rasulullah SAW. “Wahai Rasulallah, amal apa yang paling dicintai Allah?” Nabi bersabda “Sholat tepat waktu.” “Kemudian apa?” tanya Ibnu Mas’ud selanjutnya. “Berbakti kepada kedua orang tua.” “Kemudian apa?” “Jihad di jalan Allah,” jawab nabi mengakhiri.
Dari dua hadis tersebut dapat dimaknai bahwa jihad memiliki keutamaan yang sangat tinggi. Jihad menempati urutan kedua setelah iman dalam konteks amal yang mulia. Sementara, dalam konteks amal yang dicintai Allah jihad menempati urutan ketiga setelah sholat tepat waktu dan berbakti kepada kedua orang tua.
Dalam praktiknya, jihad tidak hanya dapat dilakukan oleh kaum pria. Muslimah pun dapat meraih pahala jihad. Apa saja yang menjadi ladang jihad wanita muslim? Simak penjelasan Pengasuh LPD Al Bahjah KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Penjelasan Buya Yahya tentang Jihad Wanita Muslim
Menurut Buya Yahya, jihadnya wanita muslim lebih enak ketimbang laki-laki. Buya Yahya menyebut Rasulullah SAW pernah bilang jika perbuatan jihad seorang muslimah sangat mudah.
“Ada perempuan, ya Rasulullah enak banget laki-laki dikit-dikit surga. Saya bagaimana? Nabi arrauf rahim yang penuh kasih (menjawab), jihadmu gampang di rumah. Melayani suami jihad. Senang dengan suami jihad. Melahirkan (lalu) mati, mati syahid,” kata Buya Yahya, dikutip dari YouTube Al Bahjah TV, Senin (28/10/2024).
Buya Yahya mengatakan, meski mati syahid sangat diharapkan bagi setiap orang termasuk muslimah, tapi tidak bisa meminta kepada Allah saat melahirkan ingin mati agar mendapat pahala mati syahid.
“Ya kalau gak dipilih oleh Allah enggak bisa mati syahid (meninggal karena melahirkan). Maka biasa saja kalau tiba-tiba mati alhamdulillah mati syahid, kalau panjang umur alhamdulillah bisa berjihad (dengan perbuatan lain),” tutur Buya Yahya.
Advertisement
Beda Jihad Laki-Laki dan Wanita Muslim
Buya Yahya menambahkan, keinginan jihad laki-laki dan wanita berbeda. Muslimah biar pun melahirkan sakit tapi sangat dirindukan karena dapat menjadi ladang jihad untuk mati syahid.
“Tapi seorang laki-laki enggak ada berkhayal ‘Saya pengen ada peperangan’, enggak ada, jika ada perang baru dia (berjihad),” ujar Buya Yahya.
Dengan demikian, Buya Yahya menyimpulkan sejatinya jihadnya seorang perempuan sangat mudah dan enak. Patuh saja melayani suami dan anak-anaknya termasuk jihad bagi wanita muslim.
Wallahu a’lam.