Sukses

Cuaca Lagi Panas Terik, Amalkan Doa yang Diajarkan Rasulullah SAW Ini

Ketika cuaca panas, muslim dapat mengamalkan doa yang dibaca oleh Rasulullah SAW saat musim kemarau panjang sampai kekurangan pasokan air untuk kebutuhan sehari-hari.

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah daerah di Indonesia dilanda cuaca panas terik beberapa hari terakhir. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat agar selalu waspada terhadap dampak suhu panas maksimum harian yang mencapai 37-38,4 derajat celcius.

Mengutip Antara, cuaca panas menyengat yang terasa belakangan ini masih berkaitan dengan tutupan awan yang minim dan pergerakan semu matahari yang berada di atas khatulistiwa. Dari pengamatan BMKG, kondisi ini tidak akan berdampak pada perubahan musim di Indonesia karena masih dalam kategori biasa.

BMKG mengimbau masyarakat untuk mengonsumsi air minum secara cukup agar terhindar dari dehidrasi, terlebih banyak melakukan aktivitas di luar rumah. Sebagai pelindung, masyarakat dapat menggunakan topi atau payung untuk melindungi kepala dan tubuh bagian atas atau 

Cuaca panas yang terjadi belakangan ini merupakan salah satu tanda kekuasaan Allah. Baik sedang panas maupun hujan, sikap terbaik muslim adalah mensyukuri atas apa yang telah diberikan-Nya.

Ketika cuaca panas, muslim dapat mengamalkan doa yang dibaca oleh Rasulullah SAW saat musim kemarau panjang sampai kekurangan pasokan air untuk kebutuhan sehari-hari. Mengutip NU Online Jatim, berikut lafal-lafal doa saat cuaca panas.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Doa-Doa saat Cuaca Panas Menyengat

Pertama, berikut ini adalah doa yang dikutip dari pembukaan khutbah sholat Istisqa Rasulullah SAW.  

 اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ اَلْعَالَمِينَ, اَلرَّحْمَنِ اَلرَّحِيمِ, مَالِكِ يَوْمِ اَلدِّينِ, لَا إِلَهَ إِلَّا اَللَّهُ يَفْعَلُ مَا يُرِيدُ, اَللَّهُمَّ أَنْتَ اَللَّهُ, لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ, أَنْتَ اَلْغَنِيُّ وَنَحْنُ اَلْفُقَرَاءُ, أَنْزِلْ عَلَيْنَا الْغَيْثَ, وَاجْعَلْ مَا أَنْزَلْتَ عَلَيْنَا قُوَّةً وَبَلَاغًا إِلَى حِينٍ

Artinya: “Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam, Maha Pemurah, Maha Penyayang. Yang menguasai hari Pembalasan. Tidak ada tuhan yang layak disembah kecuali Allah. Dia melakukan apa saja yang dikehendaki. Ya Allah, Kau adalah Allah. Tidak ada tuhan yang layak disembah kecuali Engkau. Kau Maha Kaya. Sementara kami membutuhkan-Mu. Maka turunkanlah hujan kepada kami. Jadikanlah apa yang telah Kau turunkan sebagai kekuatan dan bekal bagi kami sampai hari yang ditetapkan.” (HR Abu Dawud). 

Kedua, berikut doa ketika cuaca yang dibaca Rasulullah SAW saat sedang khutbah Jumat. Doa ini dibacakan setelah seorang sahabat datang ke dalam masjid menceritakan bencana kekeringan dan meminta Rasulullah yang sedang khutbah Jumat untuk berdoa kepada Allah.

 اَللَّهُمَّ أَغِثْنَا, اَللَّهُمَّ أَغِثْنَا

Artinya: “Ya Allah, tolonglah kami. Ya Allah, tolonglah kami.” (HR Muttafaq Alaih). 

3 dari 3 halaman

Doa-Doa saat Cuaca Panas Menyengat

Ketiga, berikut ini adalah lafal doa istisqa yang pernah dibaca oleh Rasulullah menurut riwayat Abu Awanah dari Sahabat Sa‘ad ra.

 اَللَّهُمَّ جَلِّلْنَا سَحَابًا, كَثِيفًا, قَصِيفًا, دَلُوقًا, ضَحُوكًا, تُمْطِرُنَا مِنْهُ رَذَاذًا, قِطْقِطًا, سَجْلًا, يَا ذَا اَلْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ

Artinya: “Ya Allah ratakanlah hujan di bumi kami, tebalkanlah gumpalan awannya, yang petirnya menggelegar, dahsyat, dan mengkilat; sebuah awan darinya Kauhujani kami dengan tetesan deras hujan yang kecil, rintik-rintik, yang menyirami bumi secara merata, wahai Dzat yang Maha Agung lagi Maha Mulia.” (HR Abu Awanah). 

Keempat, berikut adalah doa istisqa seekor semut di zaman Nabi Sulaiman As sesuai dengan cerita Rasulullah saw dalam riwayat Imam Ahmad.

 اَللَّهُمَّ إِنَّا خَلْقٌ مِنْ خَلْقِكَ, لَيْسَ بِنَا غِنًى عَنْ سُقْيَاكَ

Artinya: “Ya Allah, kami adalah salah satu makhluk-Mu. Kami tidak dapat berlepas ketergantungan dari anugerah air-Mu.” (HR Ahmad). 

Doa berdasarkan riwayat hadis berikut.

  عن أبي هريرة رضي الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: (خرج سليمان عليه السلام يستقي، فرأى نملةً مستلقيَةً على ظهرها، رافعةً قوائمَها إلى السماء، تقول: اللهم، إنا خَلْقٌ مِن خلقِك، ليس بنا غنًى عن سُقيَاك، فقال لهم سليمان: ارجعوا؛ فقد سُقيتُم بدعوة غيركم)؛ رواه أحمد، وصحَّحه الحاكم

Artinya: "Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah saw bercerita, ‘Nabi Sulaiman As pernah melakukan ibadah istisqa, tetapi ia melihat seekor semut berposisi terlentang dan mengangkat tangan dan kakinya sambil berdoa, ‘Ya Allah, kami adalah salah satu makhluk-Mu. Kami tidak dapat berlepas ketergantungan dari anugerah air-Mu.’ Menyaksikan ini, Nabi Sulaiman As mengatakan kepada rakyatnya, ‘Mari kita pulang, kalian telah di(mintakan)anugerahkan air oleh doa makhluk hidup selain kalian." (HR Ahmad dan dishahihkan oleh Imam Al-Hakim). 

Wallahu a’lam.