Liputan6.com, Jakarta - Salah satu peringatan yang sering dirayakan setiap tahunnya pada 31 Oktober adalah Halloween. Halloween merupakan perayaan internasional yang identik dengan pemakaian kostum seram atau dikenal trick or treat.
Saat hari Halloween tiba, orang-orang yang mengenakan kostum seram biasanya akan mengumpulkan permen. Pada hari itu, mereka merayakan keceriaan. Tradisi ini berasal dari festival kuno, Samhain yang dirayakan oleh suku Celtic di Irlandia, Skotlandia, dan Wales sekitar 2.000 tahun lalu.
Kini, Halloween menjadi perayaan yang sering diadakan setiap tahunnya pada 31 Oktober. Festival menggunakan kostum seram ini juga bisa ditemukan di Indonesia.
Advertisement
Baca Juga
Selain mengenakan kostum seram, Halloween juga identik dengan Jack O’Lantern, labu yang dibuat menyerupai wajah menyeramkan. Menurut cerita, karakter ini merupakan arwah yang berkeliaran sambil membawa lentera dan berhasil menipu iblis agar tidak masuk neraka.
Simak berikut asal usul labu Jack O’Lantern yang dikisahkan menipu iblis agar tidak masuk neraka dan kisah iblis yang diabadikan dalam Al-Qur’an.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Asal Usul Labu Jack O’Lantern
Jack O’Lantern memiliki sejarah panjang dengan perayaan Halloween. Menurut sejarahnya yang ditulis dalam Britannica, Jack O’Lantern berasal dari mitos Irlandia tentang Stingy Jack yang menipu iblis.
Ketika Jack meninggal, Tuhan tidak mengizinkannya masuk surga. Begitu pun dengan iblis yang tidak membiarkannya masuk neraka. Jack dihukum berkeliaran di bumi untuk selama-lamanya.
Untuk menakuti jiwa pengembara Jack, orang-orang di Irlandia mengukir wajah iblis dari lobak. Ketika imigran Irlandia pindah ke Amerika Serikat, mereka mengukir wajah Jack O’Lantern dari labu.
Itulah sejarah singkat asal usul labu Jack O’Lantern pada perayaan Halloween. Bisa dikatakan asal mula labu Halloween berasal dari kisah antara Jack dan iblis, sebagaimana yang dituliskan dalam Britannica.
Terlepas dari itu, bagi seorang muslim, berbicara soal iblis tentu suatu hal yang menarik. Sebab, iblis merupakan makhluk yang dikisahkan dalam Al-Qur’an. Namun kisah iblis bukanlah untuk diteladani.
Sebab, iblis dikenal sombong dan menjerumuskan. Bahkan, Allah sendiri telah memperingatkan betapa jahatnya setan dan tipu dayanya yang berbahaya.
Advertisement
Kesombongan Iblis dalam Al-Qur’an
Kisah kesombongan iblis telah diterangkan dalam surah Al-Baqarah ayat 34. Kala itu, Allah meminta para malaikat untuk bersujud kepada manusia pertama, Nabi Adam. Namun, iblis tidak ikut bersujud. Ia menolak dan menyombongkan diri.
وَاِذْ قُلْنَا لِلْمَلٰۤىِٕكَةِ اسْجُدُوْا لِاٰدَمَ فَسَجَدُوْٓا اِلَّآ اِبْلِيْسَۗ اَبٰى وَاسْتَكْبَرَۖ وَكَانَ مِنَ الْكٰفِرِيْنَ
Artinya: "Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat, “Sujudlah kamu kepada Adam!” Maka mereka pun sujud kecuali Iblis. Ia menolak dan menyombongkan diri, dan ia termasuk golongan yang kafir". (QS. Al-Baqarah:34)
Alasan iblis tidak bersujud kepada Nabi Adam karena ia diciptakan Allah dari api, sedangkan manusia pertama yang Allah ciptakan dari tanah. Dengan begitu, ia merasa lebih baik dari manusia sehingga enggan untuk bersujud kepada Nabi Adam.
Karena kesombongannya, Allah mengusir iblis dari surga. Iblis pun berjanji akan menggoda Nabi Adam AS dan keturunannya sampai hari kiamat tiba agar tidak mau berserah diri dan menuruti perintah Alah.
“Ia (Iblis) berkata, “Tuhanku, oleh karena Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, aku pasti akan jadikan (kejahatan) terasa indah bagi mereka di bumi, dan aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba-Mu yang terpilih di antara mereka,” demikian terjemahan surah Al-Hijr ayat 39-40.