Sukses

Keluarga tetap Bahagia walau Pasangan Penuh Kekurangan, Ini Kuncinya Kata Buya Yahya

Buya Yahya menjelaskan bahwa Allah memberikan ujian dengan maksud yang baik. Masalah dalam rumah tangga, misalnya, bertujuan untuk memperkokoh iman dan mengajarkan kebijaksanaan.

Liputan6.com, Jakarta - Hidup di dunia tidak lepas dari ujian. Baik dalam aspek ekonomi, sosial, maupun hubungan keluarga, tantangan senantiasa hadir. Rumah tangga, yang merupakan salah satu pilar kehidupan, juga sering diwarnai dengan berbagai ujian yang menuntut kesabaran dan kebijaksanaan.

Dalam sebuah ceramah yang disiarkan di kanal YouTube @Al-Jannah.TV1, KH Yahya Zainul Ma'arif (Buya Yahya), pengasuh LPD Al Bahjah Cirebon, memberikan wejangan kepada para jemaah tentang cara kuat menghadapi ujian dalam rumah tangga. Menurutnya, penting untuk menyadari bahwa kehidupan di dunia memang penuh dengan ketidaksempurnaan.

"Orang hidup di dunia itu harus sadar bahwasanya dia itu di dunia, belum di surga," ujar Buya Yahya, mengingatkan bahwa segala masalah yang terjadi adalah wajar.

Rumah tangga, lanjutnya, juga merupakan bagian dari kehidupan duniawi yang tidak luput dari ujian dan ketidaksempurnaan.

Buya Yahya menegaskan bahwa pasangan dalam rumah tangga adalah manusia biasa, bukan malaikat. "Anda harus yakin betul bahwa pasangan Anda itu manusia, bukan malaikat. Sehingga, kalau ada kekurangannya, wajar. Ia manusia," jelasnya.

Dengan memahami kenyataan ini, seseorang dapat lebih bijaksana dalam menghadapi perbedaan dan kekurangan pasangan.

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Hargai Setiap Kekurangan Pasangan

Sikap yang bijak dalam menyikapi kekurangan pasangan akan memperkuat ketabahan dan kesabaran. "Pandai-pandailah memahami kekurangan untuk menguatkan ketabahan Anda," kata Buya Yahya. Menurutnya, permasalahan dalam rumah tangga seharusnya menjadi sarana untuk memperbaiki diri, bukan untuk membuat hati dan hubungan menjadi rapuh.

Ia mengingatkan bahwa selama seseorang masih hidup di dunia, masalah pasti ada. Namun, semua itu akan hilang ketika tiba di surga.

"Permasalahan itu selalu ada selagi Anda masih di dunia. Nanti kalau Anda di surga, enggak ada lagi masalah," tuturnya. Maka, tantangan di dunia, termasuk dalam rumah tangga, sebaiknya dihadapi dengan penuh kesadaran.

Masalah yang datang bukanlah hukuman, melainkan peluang untuk meningkatkan derajat di hadapan Allah. "Ternyata masalah ini juga untuk mengangkat derajat Anda," ungkap Buya Yahya, mengaitkan kesabaran dan kebijaksanaan dalam menghadapi ujian dengan pahala yang besar. Orang yang mampu bertahan dalam ujian akan mendapat keberkahan yang luar biasa.

Ia juga menjelaskan bahwa Allah memberikan ujian dengan maksud yang baik. Masalah dalam rumah tangga, misalnya, bertujuan untuk memperkokoh iman dan mengajarkan kebijaksanaan.

"Jangan sampai masalah yang Allah berikan, yang seharusnya untuk naik derajat, malah menjadikan Anda runtuh," pesan Buya Yahya, mengingatkan agar tidak larut dalam kesedihan.

Dalam menjalani kehidupan rumah tangga, setiap individu harus berusaha menguatkan hati dan menenangkan jiwa. Buya Yahya menekankan bahwa komunikasi yang baik dan saling memahami adalah kunci untuk menjaga keharmonisan.

"Permasalahan dalam rumah tangga harus dihadapi bersama-sama, bukan saling menyalahkan," katanya, memberi nasihat yang praktis.

3 dari 3 halaman

Jangan Fokus pada Kekurangan

Ia mengimbau pasangan suami istri untuk tidak terlalu fokus pada kekurangan satu sama lain. Sebaliknya, mereka harus lebih banyak bersyukur atas kelebihan dan nikmat yang telah diberikan. Dengan cara ini, ketenangan dan kebahagiaan dapat tercipta dalam rumah tangga. "Syukurilah apa yang ada, itu akan menguatkan hubungan Anda," anjur Buya Yahya.

Dalam menghadapi masalah, pasangan juga harus mengedepankan doa dan meminta pertolongan kepada Allah. Buya Yahya mengingatkan bahwa doa adalah senjata paling ampuh bagi seorang mukmin. "Ketika Anda menghadapi ujian, jangan lupa untuk memohon kepada Allah, karena hanya Dia yang bisa memberikan solusi terbaik," ujarnya.

Lebih jauh, ia menasihati agar tidak membiarkan amarah dan emosi menguasai diri. Menurut Buya Yahya, emosi yang tidak terkendali justru akan memperkeruh masalah. "Jangan biarkan emosi mengambil alih. Bersikaplah tenang, karena ketenangan akan membuka pintu solusi," paparnya.

Ia juga menyarankan agar setiap pasangan senantiasa memperbaiki diri dan saling mendukung dalam ibadah. Dengan saling mengingatkan dalam kebaikan, rumah tangga bisa menjadi ladang pahala. "Salinglah mengingatkan untuk beribadah, karena itu akan memperkuat keimanan dan kebersamaan Anda," tambahnya.

Buya Yahya menegaskan bahwa kehidupan rumah tangga memang penuh tantangan, namun dengan cinta, kesabaran, dan keimanan, semua masalah bisa diatasi. "Jadikan setiap masalah sebagai penguat hubungan Anda, bukan sebaliknya," pesan Buya Yahya, menyemangati para jamaah untuk tetap teguh dalam menjalani kehidupan berumah tangga.

Dengan penjelasan ini, banyak jamaah yang merasa tercerahkan dan mendapatkan inspirasi untuk memperbaiki kehidupan rumah tangga mereka. Nasihat Buya Yahya diharapkan dapat menjadi panduan dalam mengarungi dinamika keluarga yang penuh tantangan.

Buya Yahya mengakhiri ceramah dengan ajakan untuk terus mendekatkan diri kepada Allah dan saling mengasihi. "Cinta, doa, dan kesabaran adalah kunci rumah tangga yang bahagia," pungkasnya, meninggalkan kesan mendalam bagi semua yang mendengarkan.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul