Sukses

Catat! Inilah 14 Waktu yang Disyariatkan Membaca Sholawat

Sholawat merupakan satu-satunya amalan yang pasti diterima oleh Allah. Sholawat dianjurkan untuk dibaca pada waktu-waktu berikut.

Liputan6.com, Jakarta - Sholawat merupakan wujud cinta kita terhadap Nabi Muhammad SAW. Sholawat juga menjadi bagian dari doa dan pujian untuk beliau, sebab beliau memiliki peran yang penting dalam kehidupan umat manusia.

Sholawat memiliki banyak keutamaan. Allah memerintahkan secara langsung agar kita senantiasa bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW.

اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰۤىِٕكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّۗ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا 

Artinya: "Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bersholawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Bersholawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya".

Sholawat adalah amalan ringan yang dapat dibaca kapan dan dimana pun. Namun, ada waktu-waktu tertentu yang diutamakan untuk bersholawat.

Mengutip dari bincangmuslimah, berikut adalah 14 waktu yang disyariatkan membaca sholawat atas Nabi Muhammad.

 

Saksikan Video Pilihan ini:

2 dari 4 halaman

1. Sesudah Azan

Rasulullah bersabda: “Apabila kamu mendengar muazin (orang yang azan) melantunkan azan , sambutlah ucapannya. Sesudah menyambut azan maka bersholawatlah kamu untukku.” (HR. Muslim)

2. Ketika hendak keluar dan memasuki masjid

Hal ini berdasarkan hadis Nabi: “Apabila salah seorang dari kalian masuk masjid, maka hendaklah ia membaca “Salam” kepadaku (membaca sholawat dan salam). Selepas itu hendaklah ia membaca: Allahummaftah li abwaba rahmatika, (Ya Allah, bukakanlah untukku segala pintu rahmat-Mu). Apabila ia akan keluar, hendaklah ia membaca (sesudah bersholawat): Allahumma inni as’aluka min fadlika. (Ya Allah, aku memohon kepada-Mu limpahan rahmat-Mu).” (HR. Abu Daud)

3. Sesudah membaca tasyahhud akhir

Rasulullah bersabda: “Apabila salah seorang kamu kamu bertasyahhud di dalam shalat maka hendaklah ia mengucapkan: Allahumma shalli ‘ala muhammadin wa’ala ali muhammadin, kama shallaita wa barakta watarohmata ‘ala  ibrahiema wa ali ibrahiem, innaka hamidun majied.” (HR. al-Baihaqi)

4. Membaca sholawat di dalam sholat jenazah

Imam As-Syafi’i dalam kitabnya Al-Musnad: “Sunnah nabi di dalam sholat jenazah ialah, di awali dengan bertakbir, selepas itu membaca al-fatihah tanpa mengeraskan suara, kemudian setelah takbir kedua membaca sholawat, setelah takbir ketiga membaca doa dengan sepenuh keikhlasan untuk jenezah itu. Dalam sholat jenazah tidak tidak dibacakan surah (ayat-ayat al-quran). Sesudah itu bertakbir dan memberi salam dengan suara yang tidak dikeraskan.”

5. Membaca sholawat di antara takbir-takbir sholat Id

Al-Hafidz Ibnu Katsir di dalam kitabnya Tafsir Ibnu Katsir berkata: “Bahwa pada suatu hari sebelum Id, Al-Walid ibn ‘Uqbah bertanya kepada Ibnu Mas’ud: Id telah dekat, maka bagaimana tatacara kami bertakbir di dalamnya? (Yakni, didalam shalat ‘Ied). Ibnu mas’ud menjawab: mula-mula bertakbir ihramlah, sesudah itu memuji (tahmid), lalu bertakbir lagi dan membaca apa yang diterangkan oleh nabi, yakni memuji, bersholawat, dan berdoa memohon ampunan kepada Allah.”

3 dari 4 halaman

6. Di Permulaan Doa dan Akhirnya

Rasululluh bersabda: “Sesungguhnya doa berhenti di antara langit dan bumi, tidak akan pernah naik barang sedikitpun sehingga kamu bershalawat kepada nabimu.” (HR. Turmudzi)

7. Ketika hendak memulai suatu urusan penting dan berharga

Diberitakan oleh Abu Hurairah, bahwa Rasulullah bersabda: “Tiap-tiap urusan penting dan berharga yang tidak dimulai dangan hamdalah dan sholawat, maka urusan itu menjadi hilang berkahnya.” (HR. Ar-Rahawy, Al-Jam’i)

8. Ketika berziarah ke maqbarah (makam) Nabi Muhammad

Nabi bersabda dalam sebuah hadisnya: “Tidak ada seorangpun di antara kamu yang memberikan salamnya kepadaku yakni di sisi kuburku, melainkan Allah mengembalikan kepadaku ruhku untuk menjawab salamnya itu.” (HR. Abu Daud)

9. Sesudah bertalbiyah

Muhammad ibn Al-Qasim berkata: “Seseorang memang diperintahkan untuk membaca sholawat kepada nabi apabila ia telah selesai membaca talbiyahnya dalam segala keadaannya.” (HR. As-Syafi’i dan Ad-Daruqutni)

10. Ketika telinga mendenging

Rasululullah bersabda: “Apabila salah seorang di antara kamu mendenging, maka hendaklah ia mengingat dan bersholawat kepadaku. Setelah itu hendaklah ia ucapkan pula: Dzakarallahu Man Dzakarani Bikhairin (Allah mengingat baik orang yang mengingatku).” (HR. Ibn As-Sunni)

4 dari 4 halaman

11. Ketika Tertimpa Kesusahan dan Kegundahan

Di dalam kitab At-Targhib karya Zakiyuddin Abdul Adzhim disebutkan: Diberitakan oleh Ubay bin Ka’ab bahwa seseorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah. Dia berkata: “Ya Rasullah, bagaimana pendapat engkau sekiranya saya jadikan sholawat saya untuk engkau semua?. Rasulullah menjawab: “Kalau demikian Allah akan memelihara egkau dari segala yang membimbangkan engkau, baik mengenai dunia, maupun mengenai akhirat engkau.”  (HR. Ahmad)

12. Ketika hendak mengadakan majelis

Rasulullah bersabda: “Tidak duduk suatu kaum di dalam suatu majlis, sedangkan mereka tidak menyebut kepada nama allah dan tidak bersholawat kepada nabinya, melainkan mereka mendapat kekurangan. Jika allah menghendaki, niscaya akan mengadzab mereka. Jika allah menghendaki, niscaya akan mengampuni mereka.” (HR. At-Turmudzi dan Abu Daud)

13. Waktu pagi dan petang

Rasulullah bersabda: “Barang siapa yang bersholawat kepadaku waktu pagi sepuluh kali, waktu petang sepuluh kali, maka ia akan mendapatkan syafaatku di hari kiamat.” (HR. At-Thabari)

14. Membaca sholawat ketika mendengar nama Rasulullah disebut

Rasulullah bersabda: “Orang yang paling kikir adalah orang yang tidak mau bersholawat ketika orang menyebut namaku di sisinya.” (HR. Ahmad)

Demikianlah 14 tempat atau waktu yang disyariatkan agar kita senantiasa membaca sholawat kepada nabi. Semoga kita termasuk dari umatnya dan mendapatkan syafaatnya kelak. Aamiin. Wallahu ‘Alam.