Liputan6.com, Jakarta - Setiap yang bernyawa pasti akan mengalami kematian, demikianlah yang tertulis secara jelas dalam ayat-ayat Allah. Tak ada seorang pun yang bisa mempercepat ataupun memperlambat datangnya kematian walaupun hanya sesaat.
قُلْ اِنَّ الْمَوْتَ الَّذِيْ تَفِرُّوْنَ مِنْهُ فَاِنَّهٗ مُلٰقِيْكُمْ ثُمَّ تُرَدُّوْنَ اِلٰى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ ࣖ
Artinya: Katakanlah, “Sesungguhnya kematian yang kamu lari dari padanya, ia pasti menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (QS. Al-Jumu'ah: 8)
Advertisement
Baca Juga
Saat KH Hasyim Asy’ari Tak Sadar Gendong Nabi Khidir yang Menyamar Kakek Tua, Disaksikan Mbah Kholil Bangkalan
Gaji Pas-pasan, Pilih Sedekah atau Menabung untuk Masa Depan? Simak Jawaban Buya Yahya
Kisah Kocak Ustadz Das'ad Latif Jadi Tukang Bersih Toilet dan Tak Mau Dibayar karena Berharap Umrah Gratis
Baik muda atau tua, sehat maupun sakit, Allah SWT akan mengambil kembali ruh serta jasad yang telah dipinjamkan selama berada di dunia. Sehingga yang bisa kita bawa hanyalah bekal untuk kehidupan akhirat.
Sebagaimana nasihat dan pesan menyentuh dari Ustadz Adi Hidayat (UAH) tentang kematian yang harus dipersiapkan, dikutip dari YouTube Short @nuriislami, Selasa (05/11/2024).
Dalam ceramahnya, UAH juga mengungkapkan penyebab seseorang masih takut mati.
Saksikan Video Pilihan ini:
Penyebab Takut dengan Kematian
Kematian adalah takdir yang pasti bagi setiap orang. Mereka yang beriman selalu siap dalam menghadapi kematian.
"Harus yakin, kan mati kapan aja, masa nggak siap? harus siap," kata UAH.
Ustadz Adi Hidayat juga menyebutkan jika ada yang merasa takut dengan ajalnya maka hanya ada dua penyebabnya.
"Kalau masih ada rasa takut berarti ada dua. Tercantol dengan dunia terlampau tinggi atau maksiat yang belum ditaubati. Itu serius," jelasnya.
Advertisement
Pesan Ustadz Adi Hidayat
Tentunya jika kita sudah terlepas dari 2 hal di atas maka kita akan siap kapan pun ajal itu akan datang.
"Nanti kalau sudah melewati fase itu, tenang kapan aja dipanggil siap aja. Hak Allah kan memanggil kita, terserah mau kapan aja pulang, terserah Allah, Allah yang punya," sambungnya.
UAH juga berpesan agar kita dapat memperbanyak istighfar agar hati menjadi lebih tenang. Sehingga jika wafat kapan pun kita dalam keadaan sedang bertaubat.
"Mudah-mudahan wafatnya dalam keadaan istighfar, ya mudah-mudahan begitu. Biasakan yang baik-baik. Istighfar itu tinggi sekali, di antara yang paling Allah sukai," pungkasnya.