Liputan6.com, Jakarta - Sakit merupakan kondisi yang wajar dialami oleh setiap orang. Sakit dapat disebabkan oleh banyak hal seperti lemahnya daya tahan tubuh, gaya hidup yang kurang sehat dan faktor lainnya.
Kondisi tubuh yang tidak sehat menyebabkan keterbatasan beraktivitas termasuk dalam melaksanakan ibadah. Tak hanya itu terkadang hati dan pikiran juga ikut merasakan ketidaknyamanan dan gelisah.
Barangkali kita juga mungkin pernah berpikir bahwa penyakit yang kita rasakan adalah azab atau hukuman dari Allah. Benarkah demikian? Na'udzubillah.
Advertisement
Baca Juga
Alangkah baiknya kita selalu berprasangka baik terhadap Allah. Bahkan disebutkan dalam banyak hadis bahwa sakit adalah penggugur dosa.
“Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu penyakit dan sejenisnya, melainkan Allah akan menggugurkan bersamanya dosa-dosanya seperti pohon yang menggugurkan daun-daunnya,” (HR. Bukhari no. 5660 dan Muslim no. 2571).
Ustadz Abdul Somad juga pernah memberikan ulasan tentang 3 makna sakit yang dialami oleh seseorang. Apa saja itu? Berikut uraiannya merangkum dari YouTube Short @UstadzYT, Rabu (06/11/2024).
Saksikan Video Pilihan ini:
3 Arti Sakit dalam Islam
Ustadz Abdul Somad menegaskan bahwa Islam datang untuk meluruskan cara pandang kita yang selama ini menganggap sakit itu adalah sebuah laknat atau azab. Padahal sakit menjadi salah satu pertanda kasih sayang Allah kepada hamba-Nya.
Dalam Islam, sakit memiliki 3 arti:
1. Sakit adalah cara Allah untuk menghapuskan dosa-dosa yang telah diperbuat.
2. Sakit merupakan cara Allah untuk menaikkan derajat seorang hamba.
3. Sakit menjadi pengingat bagi orang-orang yang kurang dalam amalannya.
Advertisement
Sakit Adalah Pengingat Diri
Sakit dapat menjadi pengingat bagi diri kita yang mungkin tidak optimal dalam beribadah. Misalnya lalai, terburu-buru dalam beribadah atau hanya mengerjakan amalan yang wajib saja tanpa ditambah dengan amalan sunnah lainnya.
"Ada hamba-hamba Allah yang sudah ditempatkan Allah di surga Jannatul Firdaus, surga paling tinggi. Tapi waktu ditengok catatan amalnya kurang, sedekahnya kurang, sholatnya kurang, dzikirnya kurang, tak cukup syarat untuk masuk surga Jannatul Firdaus," kata UAS.
Oleh karena itu, Allah berikan rasa sakit untuk menguji keimanan seorang hamba dalam menerima takdirnya. Jika ia sabar maka Allah akan angkat derajatnya.
"Apa kata Allah Ta'ala kepada para malaikat? Buat hamba ini sakit, kalau dia sabar, kalau dia ridho, kalau dia menerima takdirku dengan ikhlas, angkat derajatnya karena ada pahala yang lebih besar daripada haji mabrur, lebih hebat daripada jihad fisabilillah. Apa itu? ridho menerima takdir Allah SWT," jelasnya.