Liputan6.com, Jakarta - Artikel mengenai bahaya wiridan tanpa ilmu yang dibeberkan KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha menjadi yang terpopuler di kanal Islami Liputan6.com, Sabtu (9/11/2024).
Baca Juga
Advertisement
Artikel kedua yang juga populer yaitu penyebab kenapa sudah rajin sholat tapi perilaku buruk, penjelasan Ustadz Adi Hidayat (UAH).
Sementara, artikel ketiga terpopuler yaitu tidak sholat tapi rezeki lancar, penjelasan Buya Yahya.
Selengkapnya, mari simak Top 3 Islami.
Â
Simak Video Pilihan Ini:
1. Hati-Hati, Wiridan Tak Didasari Ilmu Bisa jadi Khayalan, Begini yang Benar Menurut Gus Baha
Dalam kehidupan beragama, wiridan atau amalan-amalan tertentu sering kali dilakukan oleh umat Islam untuk mendekatkan diri kepada Allah. Namun, KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha mengingatkan pentingnya mendasari wiridan dengan ilmu yang diperoleh dari ngaji.
Menurutnya, tanpa didasari pemahaman yang benar, wiridan bisa saja menimbulkan khayalan atau pemahaman yang salah.
Gus Baha menjelaskan bahwa umat Nabi Muhammad adalah umat yang memiliki kemampuan logika yang tinggi, terutama para ulama yang merupakan pewaris ilmu para nabi.
Dalam salah satu ceramahnya, ia mengungkapkan harapannya bahwa ketika umat Nabi Muhammad bertemu dengan Allah, mereka akan merasa nyaman, terutama bagi mereka yang mau belajar dan ngaji.
"Umatnya Nabi Muhammad SAW itu paling nyaman, terutama yang mau ngaji, bukan hanya sekadar wiridan," ujarnya.
Dikutip dari tayangan video di kanal YouTube @ngajisantri93, Gus Baha menegaskan bahwa wiridan tanpa ilmu bisa menjadi masalah. Menurutnya, wiridan yang tidak didasari ngaji bisa menimbulkan anggapan-anggapan yang keliru dan bahkan dapat menjurus pada khayalan.
"Kalau wiridan itu tidak ada ngajinya, kadang malah melahirkan khayalan," tutur Gus Baha.
Advertisement
2. Rajin Sholat tapi Perilakunya Buruk, Kenapa? Simak Penjelasan Ustadz Adi Hidayat
Dalam keseharian, kita sering menemui umat Islam yang secara lahiriah menjalankan sholat dengan jumlah rakaat yang sama, namun perbedaan karakter di antara mereka kerap kali terlihat jelas.
Hal ini menjadi sorotan Ustadz Adi Hidayat (UAH), seorang pendakwah dan pemikir Islam yang banyak memberikan kajian mengenai kehidupan sehari-hari. Dalam penjelasannya, UAH menguraikan bagaimana sholat dapat memberikan dampak yang berbeda pada setiap individu, meski ritual ibadahnya sama.
Dikutip dari tayangan video yang diunggah di kanal YouTube @bang.baraka, Ustadz Adi Hidayat menyampaikan bahwa perilaku seseorang pasca-sholat dapat bervariasi meskipun ibadah yang dilakukan sama.
"Orang yang paling buruk perilakunya di muka bumi disebut jahiliah," ungkap UAH, menyinggung masa-masa sebelum ajaran Islam datang yang diwarnai kebiasaan jahiliah seperti zina dan kekerasan. Namun, ia menekankan, sholat mampu mengubah seseorang yang tadinya kasar menjadi lemah lembut.
Ustadz Adi Hidayat melanjutkan bahwa sholat sejatinya adalah cara pelatihan untuk menjadi pribadi yang lebih baik. "Yang tadinya mencela jadi mencinta, yang tadinya memukul jadi merangkul," ujarnya.
Ia mengibaratkan sholat sebagai latihan rutin yang, jika dilakukan dengan benar, mampu mencetak seseorang menjadi pribadi yang sopan dan penuh kasih sayang.
Namun, UAH menyoroti bahwa meskipun semua umat Islam melaksanakan sholat dengan jumlah rakaat yang sama, hasil dari sholat tersebut tidak selalu sama.
3. Tidak Sholat tapi Rezeki Lancar, kok Bisa? Ini Jawaban Buya Yahya
Bukanlah hal yang biasa jika kita melihat banyak orang muslim yang tidak sholat, tidak menjalankan kewajibannya terhadap Allah namun rezekinya justru mengalir deras, bergelimang harta, karier lancar dan lain sebagainya.
Hal itu kemudian menimbulkan pertanyaan bagi kita, mengapa mereka bisa tetap sukses meskipun tidak sholat?
Bahkan sesekali kita juga membandingkan dengan diri sendiri yang dianggap sudah taat namun hidup pas-pasan, biasa saja, bahkan jauh dari kata kaya.
Perlu untuk kita sadari bahwa rezeki setiap makhluk sudah diatur oleh Allah. Tugas manusia adalah berikhtiar dan bertawakal kepada-Nya.
Hal ini sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Buya Yahya, bahwasanya kita tidak perlu membandingkan keburukan-keburukan yang ada pada diri orang lain, cukup doakan agar mereka diberi hidayah oleh Allah.
Advertisement