Sukses

Pesan Buya Yahya tentang Kewajiban Suami di Rumah, Jangan jadi 'Raja' yang Hanya Dilayani

Buya Yahya bercerita tentang suami yang hanya duduk di depan televisi sambil merokok dan minum kopi, sementara istrinya yang sedang hamil tua harus tetap bekerja keras di rumah. Situasi seperti ini dianggap tidak menghargai perjuangan seorang istri yang sudah berusaha memberikan yang terbaik bagi keluarga.

Liputan6.com, Jakarta - Selain mencari nafkah, ternyata ada kewajiban suami yang tak boleh dilalaikan dalam kehidupan rumah tangga. Menurut KH Yahya Zainul Maarif atau yang akrab disapa Buya Yahya, suami harus turut berperan aktif membantu istri, terutama ketika sang istri sudah lelah bekerja mengurus rumah seharian.

Dalam sebuah ceramah yang dikutip dari kanal YouTube @buyayahyaofficial, Buya Yahya menekankan pentingnya peran suami untuk tidak sekadar menyerahkan urusan rumah tangga sepenuhnya kepada istri.

Buya Yahya mengungkapkan, banyak suami yang seolah merasa cukup dengan bekerja, pulang ke rumah, dan tidak melakukan apapun. “Mentang-mentang sudah merasa capek, terus pulang kerja nggak ngapa-ngapain. Padahal istri juga capek masak, membersihkan rumah, dan mengurus anak,” ujar Buya Yahya, menyoroti kondisi istri yang sering kali mengurus seluruh kebutuhan rumah tangga seorang diri.

Ia melanjutkan dengan memberikan contoh yang cukup menggambarkan kondisi rumah tangga yang tidak ideal. Buya Yahya bercerita tentang suami yang hanya duduk di depan televisi sambil merokok dan minum kopi, sementara istrinya yang sedang hamil tua harus tetap bekerja keras di rumah.

Situasi seperti ini dianggap tidak menghargai perjuangan seorang istri yang sudah berusaha memberikan yang terbaik bagi keluarga.

“Suami yang hanya duduk diam tanpa membantu istrinya sama sekali, itu bukan suami yang tahu diri,” tegas Buya Yahya. Ia mengingatkan bahwa ada kewajiban moral bagi seorang suami untuk memberikan bantuan, terutama dalam hal-hal yang bisa ia lakukan di rumah. Menurut Buya, seorang suami yang baik tidak akan membiarkan istrinya kelelahan sendirian.

Bantuan suami di rumah, menurut Buya Yahya, tidak selalu dalam bentuk pekerjaan yang berat, namun bisa dalam hal-hal kecil seperti mengurus anak atau sekadar membantu membersihkan rumah.

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Ini Peran Suami, Kata Buya Yahya

Hal ini tidak hanya meringankan istri, tetapi juga menjadi bentuk kasih sayang dan penghargaan terhadap pengorbanan istri. “Itu anak siapa? Mereka anak bersama. Suami juga punya tanggung jawab untuk merawat dan mengasuh anak,” jelasnya.

Ia juga menekankan bahwa peran seorang suami bukan sekadar penghasil nafkah, tetapi juga sebagai pelindung dan pendamping istri. Ketika istri kelelahan, suami sebaiknya peka dan memberikan bantuan. Ini bukan hanya soal membagi tugas, tapi juga menjaga keharmonisan rumah tangga dengan cara saling peduli.

“Di rumah itu tolong, jangan sampai istri merasa sendirian dan tak dihargai,” lanjut Buya Yahya.

Menurut Buya Yahya, ada suami yang terlalu mengandalkan istri hingga merasa semuanya adalah tanggung jawab istri. Kondisi ini, jika dibiarkan, akan membuat istri merasa tidak dihargai.

Akibatnya, istri bisa merasa tertekan dan kehilangan semangat dalam mengurus rumah tangga. Oleh karena itu, Buya mengingatkan agar suami tidak hanya menjadi ‘raja’ di rumah yang dilayani, tetapi juga bersedia melayani istri dan anak-anaknya.

Buya Yahya juga memberikan nasihat bagi para istri yang merasa suaminya kurang peduli. Ia menyarankan agar istri tidak segan untuk berbicara kepada suami dengan cara yang baik agar suami mengerti kebutuhan dan keinginan istri. “Komunikasikan dengan baik agar suami mengerti, jangan sampai merasa sebagai istri yang tidak dihargai,” katanya.

3 dari 3 halaman

Begini Idealnya Suami di Rumah Tangga

Menurut Buya, keluarga yang ideal adalah keluarga yang dibangun dengan rasa saling membantu dan memahami. Dalam keluarga yang demikian, suami dan istri saling mendukung, bukan hanya dalam urusan ekonomi, tetapi juga dalam hal-hal kecil di rumah. Keharmonisan keluarga bukan hanya tergantung pada kecukupan materi, tetapi juga pada perhatian dan kepedulian antaranggota keluarga.

Tidak hanya itu, Buya Yahya menekankan bahwa perilaku suami yang mau membantu di rumah juga menjadi teladan bagi anak-anaknya. Anak-anak akan tumbuh dengan pemahaman bahwa dalam keluarga, setiap orang saling membantu, tanpa melihat siapa yang memiliki peran lebih besar. Hal ini, menurut Buya, akan membentuk karakter anak yang peduli dan menghargai kerja keras orang lain.

Pada akhir ceramahnya, Buya Yahya mengingatkan para suami untuk lebih menghargai istri dan ikut serta dalam kehidupan rumah tangga. Kehidupan rumah tangga yang harmonis bukan hanya tanggung jawab istri, tetapi juga tanggung jawab suami. Dengan demikian, keluarga akan tumbuh menjadi unit yang solid dan saling mendukung.

Lebih lanjut, Buya Yahya menekankan bahwa ketika suami dan istri saling membantu, rumah tangga akan menjadi lebih harmonis. Selain itu, dengan adanya kerjasama yang baik antara suami dan istri, anak-anak akan merasa nyaman dan tumbuh dalam lingkungan yang penuh kasih sayang.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul