Liputan6.com, Cilacap - Maksiat adalah perbuatan manusia yang melanggar ketetapan hukum moral atau etika yang telah ditetapkan dalam ajaran Islam. Perbuatan maksiat dalam terminologi Islam disebut dengan sayyi’ah, dzanbun, itsmun, dan khathiah.
Semua kata tersebut merujuk pada hal-hal yang buruk dan dosa.
Terdapat amalan yang berupa wirid sebagaimana dikemukakan Ustadz Adi Hidayat (UAH) supaya tetap dalam penjagaan Allah SWT sehingga terhindar dari perbuatan maksiat.
Advertisement
Baca Juga
Lantas amalan apa supaya kita dijaga Allah dan terhindar dari perbuatan maksiat?
Menurut UAH, amalan agar terhindar dari maksiat adalah istighfar.
Simak Video Pilihan Ini:
Waktu Terbaik untuk Istighfar
Ustadz lulusan Kulliya Dakwah Islamiyah, Tripoli, Libya ini menjelaskan bahwa waktu terbaik untuk latihan istighfar ialah pada waktu sahur, yakni 5 atau 10 menit sebelum Subuh.
“Kalau mau latihan istighfar yang enak, lakukan sebelum Subuh, 5 atau 10 menit sebelum Subuh,” terangnya dikutip dari tayangan YouTube Short @as_shobiy, Kamis (14/11/2024).
UAH pun mengutip Al-Qur'an Surah Al-Hijr ayat 18 di mana ayat tersebut menerangkan keutamaan istighfar di waktu sebelum Subuh.
“Itu ada di Al-Qur’an Surah ke-15 ayat 18, ada orang-orang yang rutin istighfar sebelum subuh tiba,” terangnya lagi.
“Nama waktunya sahr, wabil ashari hum yastaghfiruun, astaghfirullahaladzim, astaghfirullahaladzim, astaghfirullahaladzim alladzi laa ilaaha illa huwal hayyul qayyum waatuubu ilaih,” paparnya.
Dengan latihan istighfar semacam itu, maka dalam setiap tindakan, baik itu hal yang baik ataupun yang buruk, maka mulut kita reflek melafalkan istighfar.
“Latihan istighfar, istighfar sampai cirinya begini, cirinya istighfar bisa reflek dari mulut kita dalam setiap keadaan,” terangnya.
“Nanti tiba-tiba mau minum istighfar, mau makan bisa istighfar,” imbuhnya.
Advertisement
Selalu Dijaga dari Perbuatan Maksiat
Jikalau kondisi mulut kita telah terbiasa dengan istighfar, maka kita akan terus dlam penjagaan Allah SWT dari perbuatan maksiat.
“Kalau sudah lekat dengan itu, tanpa terasa akan ada penjagaan Allah SWT kepada kita dari perbuatan maksiat,” terangnya.
“Mata tidak mau melihat kecuali yang baik, lisan tidak mau bicara kecuali yang baik, kaki tidak mau diajak jalan kecuali pada tempat yang baik,” sambungnya.
Tanda kita telah terbiasa istighfar juga merupakan salah satu tanda dari sekian banyak tanda-tanda kita telah dicintai Allah SWT.
“Nah kalau sudah tercipta kondisi itu, tandanya Allah SWT sedang mencintai kita,” pungkasnya.
Penulis: Khazim Mahrur/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul