Sukses

Buya Yahya Ungkap Doa Malaikat untuk Dermawan, Sedekah Akan Diganti Allah

Buya Yahya menjelaskan bahwa setiap pagi, malaikat selalu mendoakan orang-orang yang menginfakkan hartanya. Doanya berbunyi, “Allahumma 'at'i munfiqan khalafan,” yang artinya, "Ya Allah, berikanlah ganti rugi bagi dermawan yang menyedekahkan hartanya."

Liputan6.com, Jakarta - Infak dan sedekah sering kali menjadi bagian penting dalam ajaran Islam. Namun, bagaimana menyikapi doa malaikat bagi mereka yang berinfak atau si dermawan?

Buya Yahya, seorang ulama yang dikenal dengan gaya dakwahnya yang lembut, memberikan penjelasan mendalam tentang hal ini.

Penjelasan Buya Yahya ini dikutip dari sebuah tayangan video di kanal YouTube @tomihidayat785. Dalam ceramahnya, ia menekankan pentingnya memahami dan menyambut doa malaikat yang diucapkan setiap pagi.

Buya Yahya menjelaskan bahwa setiap pagi, malaikat selalu mendoakan orang-orang yang menginfakkan hartanya. Doanya berbunyi, “Allahumma 'at'i munfiqan khalafan,” yang artinya, "Ya Allah, berikanlah ganti rugi bagi dermawan yang menyedekahkan hartanya."

Menurut Buya Yahya, doa ini adalah bentuk kasih sayang Allah SWT yang diberikan melalui malaikat-Nya. Setiap orang yang berinfak akan didoakan agar hartanya diganti dengan yang lebih baik.

Namun, Buya Yahya mengingatkan bahwa doa ini tidak akan memberikan dampak jika tidak disambut dengan tindakan nyata. Ia mengimbau agar umat Islam menyambut doa malaikat ini dengan mengamalkan infak, berapa pun jumlahnya.

“Jangan sampai doa malaikat berlalu begitu saja. Sekecil apa pun infak yang kita berikan, sambutlah doanya. Tapi jangan kecil terus, ya,” ucapnya sambil tersenyum.

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Begini Cara Menyambut Doa Malaikat

Buya Yahya juga menekankan bahwa infak tidak harus dalam jumlah besar. Bagi yang memiliki keterbatasan, memberikan sedikit pun sudah cukup untuk menunjukkan niat dan usaha menyambut doa malaikat.

Selain itu, ia juga menyoroti kebiasaan umat Islam yang sering membaca doa atau amalan tertentu untuk meminta rezeki, seperti membaca Surat Al-Waqi’ah. Menurutnya, hal tersebut baik, tetapi jangan lupa menyambut doa malaikat yang langsung datang setiap pagi.

“Setiap malam kita minta rezeki yang banyak, membaca doa ini-itu, tapi doa malaikat di pagi hari tidak pernah kita sambut. Ini penting untuk direnungkan,” tegasnya.

Buya Yahya juga mengingatkan bahwa infak adalah salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan berinfak, seseorang menunjukkan rasa syukur atas nikmat yang telah diberikan dan membantu sesama yang membutuhkan.

Ia menambahkan, infak tidak hanya membawa berkah kepada orang yang menerima, tetapi juga membuka pintu rezeki bagi yang memberi. Keyakinan akan balasan dari Allah SWT menjadi motivasi utama untuk terus berinfak.

Dalam ceramahnya, Buya Yahya juga mengutip sabda Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim. Hadis ini menguatkan bahwa infak akan membawa keberkahan, baik di dunia maupun di akhirat.

3 dari 3 halaman

Doa Malaikat Adalah Peluang

Seharusnya pesan ini mendapat tanggapan positif dari jamaah yang hadir maupun warganet yang menyaksikan ceramah tersebut secara daring. Banyak yang merasa termotivasi untuk lebih konsisten dalam berinfak, meskipun dalam jumlah kecil.

Ceramah Buya Yahya juga menjadi pengingat bahwa amalan kecil seperti infak bisa memberikan dampak besar, terutama jika dilakukan dengan niat yang tulus dan konsisten.

Ia juga mendorong umat Islam untuk tidak merasa malu atau ragu memberikan infak, meskipun jumlahnya sedikit. Menurutnya, yang terpenting adalah niat dan usaha untuk menyambut doa malaikat.

Pesan ini relevan dengan kondisi saat ini, di mana banyak orang menghadapi kesulitan ekonomi. Buya Yahya menegaskan bahwa infak adalah cara untuk saling membantu dan memperkuat ukhuwah Islamiyah.

Melalui ceramah ini, Buya Yahya berhasil menyampaikan pesan yang sederhana namun mendalam. Doa malaikat setiap pagi adalah peluang besar yang seharusnya tidak disia-siakan oleh umat Islam.

Dengan gaya penyampaian yang lembut dan penuh makna, Buya Yahya mengingatkan bahwa infak bukan hanya tentang materi, tetapi juga tentang ketulusan dan rasa syukur kepada Allah SWT. Pesan ini menginspirasi banyak orang untuk memulai kebiasaan baik yang mungkin selama ini terabaikan.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul