Sukses

Penyebab Hidup Sengsara Hanya Satu Ini, Kata Gus Baha

Penyebab hidup sengsara diungkap Gus Baha. Menurutnya penyebabnya hanya satu

Liputan6.com, Cilacap - Hidup sengsara ialah kondisi hidup yang tidak nikmat dan nyaman. Hidup sengsara ini tak hanya dialami mereka yang hidupnya miskin saja, melainkan orang kaya juga bisa hidup sengsara.

Penyebab hidup sengsara erat kaitannya juga dengan pola pikir dan perilaku kita yang tidak dibarengi dengan kesadaran akan takdir dari Allah SWT.

Sebagai contoh, seorang yang ditakdirkan hidup miskin namun keinginannya seperti orang kaya, tentu saja menyebabkan hidupnya bertambah sengsara.

Berkaitan dengan hidup sengsara, KH Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha) menjelaskan penyebab utama seseorang mengalami kesengsaraan.

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Penyebab Hidup Sengsara

Gus Baha menjelaskan bahwa penyebab hidup sengsara hanya satu yakni kita berfikir menurut nafsu kita. Gus Baha memberikan contoh sederhana saat kita digunjing orang lain, jika menuruti nafsu maka kita akan marah dan susah.

Namun jika kita berfikir bahwa ketika digunjing orang lain, kita ingat bahwa dosa-dosa kita akan dihapuskan oleh Allah SWT, tentu saja tidak akan merasa sengsara, namun sebaliknya akan merasa senang.

“Jadi semua kesengsaraan kita ini, karena kita berfikir menuruti nafsu kita,” terang Gus Baha dikutip dari tayangan YouTube Short @gusbahaofficial, Senin (18/11/2024)

“Andaikan kita tidak berpikir menuruti nafsu kita ini maka kita tidak pernah sengsara,” sambungnya.

“Misalnya tetangga kita ngomongin kejelekan kita, kamu ikuti syariatnya Allah SWT, Alhamdulillah aku digunjing tetanggaku, dosa saya kurang, pokoknya begitu,” tandasnya.

3 dari 3 halaman

Cara Lain Menghilangkan Kesusahan

Menukil laman baznas.go.id, menghadapi masa-masa sulit adalah bagian tak terelakkan dalam hidup setiap manusia. Dalam Islam, tantangan hidup dipandang sebagai ujian dari Allah SWT, yang memberi kita kesempatan untuk memperkuat keimanan dan mendekatkan diri kepada-Nya.

Maka, apa yang harus dilakukan ketika hidup terasa sulit? Berikut adalah beberapa solusi Islami yang bisa dijadikan pedoman. 

1. Berdoa dan Bertawakkal kepada Allah SWT

Doa adalah senjata utama bagi seorang muslim ketika menghadapi kesulitan. Berdoa dengan penuh keyakinan dan bersandar kepada Allah (tawakkal) membantu kita merasa lebih tenang dan yakin bahwa segala urusan berada dalam kendali-Nya. Salah satu doa yang sering diamalkan oleh Rasulullah SAW saat menghadapi kesulitan berbunyi:

"Ya Hayyu Ya Qayyum, bi rahmatika astaghith, aslih li sya'ni kullah, wa la takilni ila nafsi tharfata 'ayn."

(Artinya: "Wahai Yang Maha Hidup, Yang Mengatur segala sesuatu, dengan rahmat-Mu aku memohon pertolongan. Perbaikilah segala urusanku, dan jangan biarkan aku mengurus diriku sendiri walaupun sekejap mata.")

2. Tingkatkan Kualitas Sholat

Shalat bukan hanya merupakan kewajiban dalam Islam, tetapi juga cara yang ampuh untuk mendapatkan ketenangan jiwa saat menghadapi cobaan. Meningkatkan kekhusyukan dalam shalat dapat membantu meringankan beban pikiran dan menumbuhkan kedekatan spiritual dengan Allah SWT. Ketika hidup terasa sulit, apa yang harus dilakukan? Perbaiki kualitas shalat dan jadikan shalat sebagai sarana untuk merenung, memohon petunjuk, dan memohon ketenangan hati dari Allah SWT.

3. Perbanyak Istighfar

Istighfar, atau memohon ampun kepada Allah, tidak hanya membersihkan dosa-dosa kita, tetapi juga membuka pintu kelapangan dalam hidup. Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk memperbanyak istighfar karena hal ini dapat mendatangkan rezeki dan memudahkan urusan. Saat hidup terasa sulit, memperbanyak istighfar adalah cara untuk membersihkan hati dan pikiran, serta mendekatkan diri kepada Allah yang Maha Pengampun.

4. Bersabar dan Berprasangka Baik kepada Allah

Kesabaran adalah salah satu sikap yang sangat dianjurkan dalam Islam ketika menghadapi kesulitan. Apa yang harus dilakukan ketika kesabaran mulai menipis? Berprasangka baik kepada Allah SWT adalah jawabannya. Allah berfirman dalam Al-Qur'an: "Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan" (QS. Al-Insyirah: 6). Dengan bersabar dan tetap yakin bahwa setiap ujian membawa hikmah, kita dapat melewati masa sulit dengan kepala tegak dan penuh ketenangan.

Penulis: Khazim Mahrur/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul