Liputan6.com, Jakarta - Dalam sebuah ceramah tak jemu-jemunya Ustadz Das’ad Latif membahas fenomena perempuan suka ngomel dengan gaya yang penuh humor. Topik ini diangkat sebagai refleksi keseharian yang kerap terjadi dalam rumah tangga.
“Kenapa perempuan suka ngomel? Salah satu sebabnya, karena kau malas belikan perhiasan. Betul ibu?” tanyanya kepada para jemaah perempuan, yang kompak menjawab, “Betuuul!”
Ustadz Das’ad Latif melanjutkan pembahasannya dengan candaan khasnya, “Kau malas kasih uang, betul ibu?” Para jemaah kembali menjawab dengan kompak, “Betuuul!” Suasana ceramah pun dipenuhi gelak tawa.
Advertisement
Menurutnya, masalah keuangan sering menjadi pemicu utama seorang perempuan mengomel. “Suami yang dicari bukan cuma kau, tapi uang. Hahaha,” ujarnya, membuat suasana semakin cair.
Namun, ia juga mengingatkan bahwa omelan istri adalah tanda bahwa suami perlu lebih perhatian, baik secara materi maupun kasih sayang.
Dalam ceramah tersebut, Ustadz Das’ad menasihati para suami untuk lebih sabar menghadapi omelan istri.
“Kalau istri ngomel, jangan marah, sabar. Kasih uang. Masya Allah, jadi adem nanti,” katanya sambil tersenyum penuh makna. Pesan ini disampaikan dengan ringan tetapi penuh makna, sebagaimana dikutip dari kanal YouTube @DasadLatif, yang langsung menarik perhatian dengan gaya ceramahnya yang jenaka dan penuh keakraban.
Baca Juga
Simak Video Pilihan Ini:
Sebawel Apapun, Kuncinya Sabar dan Istighfar
Mengutip nu.or.id, ditekankan pentingnya ketenangan dalam menghadapi pasangan yang cerewet. Suami atau istri dianjurkan untuk tidak terpancing emosi saat mendengar komentar yang menyakitkan.
Sebagai gantinya, dzikir atau istighfar menjadi langkah yang dianjurkan untuk menjaga ketenangan hati.
Pandangan tersebut senada dengan kutipan dari kitab Al-Ghuniyah karya Syekh Abdul Qadir Al-Jailani. Dalam kitab tersebut disebutkan bahwa bersabar atas ucapan menyakitkan pasangan dinilai sebagai bentuk jihad di jalan Allah.
Ustadz Das’ad menambahkan, diam dan bersabar menjadi cara yang lebih bijak untuk meredam emosi.
Namun, selain itu kita juga harus memahami pentingnya mendidik pasangan dengan lembut. Pendidikan ini bisa dilakukan dengan mengajak pasangan ke majelis taklim atau mendengarkan nasihat agama bersama. Nasihat itu akan lebih diterima jika diberikan saat hati sedang senang.
Ceramah ini tidak hanya ditujukan untuk para suami, tetapi juga untuk istri. Menurut Ustadz Das’ad, seorang perempuan yang memiliki suami bawel harus lebih banyak bersabar. “Sebawel apa pun suami, jangan lupa istighfar. Kesabaranmu itu akan menjadi pahala,” tuturnya.
Advertisement
Dibalik Kocaknya Ceramah Ustadz Das'ad Latif
Ceramah Ustadz Das’ad tidak hanya menghibur tetapi juga memberikan solusi sederhana untuk menghadapi konflik dalam rumah tangga. Ia menekankan bahwa komunikasi yang baik dan saling pengertian adalah kunci keharmonisan.
Pesan-pesan ini mendapat respons positif dari para jemaah. Banyak yang merasa ceramah ini sangat cocok dengan kehidupan sehari-hari. Dengan gaya bicaranya yang santai dan lucu, Ustadz Das’ad berhasil menyampaikan nilai-nilai agama tanpa terkesan menggurui.
Ustadz Das’ad menutup ceramahnya dengan mengingatkan bahwa suami dan istri adalah amanah dari Allah. Tugas keduanya adalah menjaga hubungan rumah tangga agar tetap harmonis dan diberkahi.
Pesan-pesan yang disampaikan dengan cara yang ringan tetapi bermakna ini menjadi pengingat bagi banyak pasangan untuk terus memperbaiki diri. Harmonisasi dalam rumah tangga, menurut Ustadz Das’ad, membutuhkan kesabaran dan usaha bersama.
Melalui ceramah ini, Ustadz Das’ad mengajak pasangan untuk lebih memahami peran masing-masing dalam membangun keluarga yang sakinah, mawaddah, dan rahmah. Dengan humor yang khas, ia mengemas nasihat agama menjadi lebih mudah diterima.
Ceramah ini juga menjadi refleksi bagi banyak pasangan tentang pentingnya memahami kebutuhan dan ekspektasi pasangan. Ustadz Das’ad menegaskan bahwa kebahagiaan rumah tangga tidak datang begitu saja, melainkan hasil dari usaha bersama.
Dengan pesan-pesan ini, Ustadz Das’ad mengingatkan bahwa cinta dan perhatian adalah kunci untuk mengatasi konflik dalam rumah tangga. Humor yang disampaikan menjadi pelengkap untuk membuat pesan ini lebih menyentuh.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul