Liputan6.com, Jakarta - Fenomena mengantuk saat membaca Al-Qur'an, meskipun baru beberapa menit, sering kali menjadi pengalaman yang dialami banyak orang. Hal ini bisa diibaratkan seperti saat seseorang duduk untuk menikmati keindahan sebuah buku, tetapi seketika matanya mulai berat karena mengantuk.
Padahal, bacaan yang dibaca seharusnya membawa kedamaian dan ketenangan, bukan malah membuat kantuk datang begitu cepat.
Bagi sebagian orang, membaca Al-Qur'an menjadi momen yang penuh ketenangan dan kedamaian. Namun, ada juga yang merasakan rasa kantuk yang datang begitu saja ketika membuka kitab suci ini. Mengapa hal ini bisa terjadi?
Advertisement
Pertanyaan ini akhirnya terjawab dalam sebuah penjelasan dari Ustadz Adi Hidayat (UAH)Â dalam sebuah video yang tayang di kanal YouTube @ummuhaniya.
Menurut Ustadz Adi Hidayat, fenomena ngantuk saat membaca Al-Qur'an bukanlah sesuatu yang kebetulan atau tanpa alasan. Dalam tayangan tersebut, UAH menjelaskan bahwa rasa kantuk yang muncul saat membaca Al-Qur'an sebenarnya merupakan gangguan dari setan. Menurutnya, setan selalu berusaha untuk membelokkan setiap niat baik, termasuk niat untuk membaca Al-Qur'an.
"Al-Qur'an adalah bacaan yang luar biasa, dan ketika kita membacanya dengan sungguh-sungguh, pasti ada gangguan yang datang. Salah satu bentuk gangguan tersebut adalah rasa ngantuk yang tiba-tiba muncul," ujar Ustadz Adi Hidayat dalam video tersebut.
Baca Juga
Â
Simak Video Pilihan Ini:
Satu-satunya Bacaan yang Membuat Kantuk
Lebih lanjut, UAH menjelaskan bahwa Al-Qur'an adalah satu-satunya bacaan di dunia ini yang bisa membuat seseorang merasa ngantuk setelah membacanya. Ia menyebutkan bahwa hal ini terjadi karena setan ingin menjauhkan seseorang dari kebaikan dan ibadah yang terkandung dalam Al-Qur'an.
"Setan tidak ingin kita mendekat kepada Allah melalui bacaan Al-Qur'an, jadi salah satu cara yang digunakan adalah dengan membuat kita merasa ngantuk," jelasnya.
Ustadz Adi Hidayat menambahkan bahwa ini merupakan salah satu bentuk tantangan dalam beribadah. Walaupun terasa mengganggu, rasa ngantuk ini sebenarnya dapat menjadi ujian yang menguji keteguhan dan kesungguhan seseorang dalam membaca Al-Qur'an.
"Ada orang yang bisa membaca Al-Qur'an selama satu atau dua jam dengan lancar, tetapi hanya dalam waktu 10 menit membaca Al-Qur'an, rasa kantuk sudah datang menghampiri. Ini jelas gangguan dari setan," katanya.
Namun, UAH juga mengingatkan bahwa Al-Qur'an adalah bacaan yang penuh dengan kemuliaan. Setiap bacaan dari Al-Qur'an adalah sebuah ibadah yang sangat agung. "Bacaan yang menjadi ibadah hanya Al-Qur'an. Itulah mengapa ketika kita membaca dengan niat yang tulus, setan berusaha untuk menghalanginya," tambahnya.
Menurut Ustadz Adi Hidayat, rasa ngantuk yang datang saat membaca Al-Qur'an tidak perlu dianggap sebagai hal yang wajar. Sebaliknya, hal tersebut seharusnya menjadi motivasi untuk lebih fokus dan tidak mudah terganggu.
Dengan cara ini, seseorang dapat terus menjaga ketahanan dalam membaca Al-Qur'an dan menghindari gangguan-gangguan dari setan.
Advertisement
Bacaan yang Amalannya Sangat Dicintai Allah SWT
"Jangan biarkan rasa ngantuk itu menghalangi kita untuk terus membaca dan memahami Al-Qur'an. Jika Anda merasa ngantuk, cobalah untuk bergerak sejenak, atau ambil wudhu, dan lanjutkan bacaan dengan penuh konsentrasi," pesan UAH.
Tentu saja, gangguan rasa ngantuk saat membaca Al-Qur'an tidak berarti seseorang harus berhenti membaca. Sebaliknya, hal ini bisa menjadi kesempatan untuk memperbaiki niat dan memperkuat tekad dalam beribadah.
"Bacaan Al-Qur'an adalah salah satu amalan yang sangat dicintai oleh Allah. Karena itu, meski ada gangguan seperti rasa ngantuk, kita tetap harus terus berusaha untuk menghadapinya dengan sabar dan istiqamah," jelasnya lebih lanjut.
Ustadz Adi Hidayat juga mengingatkan bahwa Al-Qur'an adalah sumber petunjuk hidup bagi umat Islam. Setiap ayat yang terkandung dalam kitab suci ini memiliki makna dan hikmah yang mendalam. Oleh karena itu, tidak ada alasan untuk tidak membaca dan menghayati Al-Qur'an meskipun ada gangguan.
"Setan memang berusaha sekuat tenaga untuk menjauhkan kita dari membaca Al-Qur'an, tapi kita harus tetap berusaha untuk terus mendekatkan diri kepada Allah dengan bacaan ini," tegas Ustadz Adi Hidayat.
Dalam video tersebut, UAH juga mengungkapkan bahwa saat membaca Al-Qur'an, seseorang seharusnya memiliki kesungguhan dan niat yang tulus. Dengan begitu, meskipun rasa kantuk datang, seseorang tetap dapat melawan gangguan tersebut dan melanjutkan bacaannya.
"Ketika kita membaca Al-Qur'an, niat kita adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah. Ini yang harus selalu kita ingat, agar setiap bacaan kita menjadi ibadah yang diterima oleh Allah," kata Ustadz Adi Hidayat.
Salah satu cara untuk mengatasi rasa kantuk saat membaca Al-Qur'an, menurut UAH, adalah dengan membaca Al-Qur'an dengan hati yang khusyuk dan penuh perhatian. Selain itu, memilih waktu yang tepat untuk membaca Al-Qur'an juga dapat membantu menghindari gangguan seperti rasa ngantuk.
"Biasakan membaca Al-Qur'an pada waktu yang tenang, seperti setelah shalat subuh atau sebelum tidur. Dengan begitu, kita bisa lebih fokus dan tidak mudah terganggu," ujarnya.
Tak hanya itu, Ustadz Adi Hidayat juga menekankan pentingnya mengerti dan memahami makna dari setiap ayat yang dibaca. Dengan pemahaman yang lebih dalam, seseorang akan merasa lebih semangat dan tidak mudah tertidur saat membaca Al-Qur'an.
"Semakin kita memahami makna Al-Qur'an, semakin kita bisa merasakan kedamaian dan ketenangan dalam hati. Ini akan membuat kita lebih fokus dan tidak mudah merasa ngantuk," jelasnya.
Sebagai penutup, Ustadz Adi Hidayat mengingatkan agar setiap umat Islam senantiasa menjaga kesungguhan dalam membaca dan memahami Al-Qur'an, meskipun ada berbagai gangguan yang muncul. Sebab, setiap bacaan Al-Qur'an adalah sebuah ibadah yang akan mendekatkan kita kepada Allah.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul
Â