Sukses

5 Seruan Bumi kepada Umat Manusia, Pengingat sebelum Kematian di Akhir Zaman

Setiap harinya bumi menyeru kepada umat manusia agar berhati-hati selama melangkah di dunia. Panggilan itu tidak hanya sekadar seruan namun juga berisi ancaman keras sebagai pengingat di akhir zaman.

Liputan6.com, Jakarta - Bumi adalah tempat tinggal dan pijakan bagi umat manusia. Bumi menjadi satu-satunya tempat yang dapat dihuni dan disinggahi.

Namun, kehidupan manusia di bumi ini hanyalah sementara. Cepat atau lambat, setiap orang akan kembali ke dalam perut bumi dan merasakan keadaan di dalamnya. Itulah saat manusia meninggal dan berpindah ke alam barzakh.

Allah SWT telah berfirman dalam QS. Ar-Rahman ayat 26-27:

كُلُّ مَنْ عَلَيْهَا فَانٍۖ وَّيَبْقٰى وَجْهُ رَبِّكَ ذُو الْجَلٰلِ وَالْاِكْرَامِۚ

Artinya: "Semua yang ada di bumi itu akan binasa, tetapi wajah Tuhanmu yang memiliki kebesaran dan kemuliaan tetap kekal".

Sesungguhnya, bumi itu senantiasa menyeru setiap harinya. Inilah lima seruan bumi kepada umat manusia yang dapat menjadi pengingat diri di akhir zaman.

 

Saksikan Video Pilihan ini:

2 dari 3 halaman

Seruan Bumi pada Umat Manusia

Melansir dari laman islampos.com, dikatakan bahwa setiap hari bumi itu memanggil lima kali panggilan, yang berbunyi:

1. Wahai manusia, kamu berjalan di punggungku dan tempat kembalimu adalah perutku.

2. Wahai manusia, kamu memakan berbagai makanan di punggungku, tetapi kamu akan di makan ulat di dalam perutku.

3. Wahai manusia, kamu tertawa di punggungku, tetapi kamu akan menangis di dalam perutku.

4. Wahai manusia, kamu bersuka ria di punggungku, tetapi kamu akan bersedih di dalam perutku.

5. Wahai manusia, kamu berbuat dosa di punggungku dan kamu akan disiksa di dalam perutku.

3 dari 3 halaman

Pengingat Diri di Akhir Zaman

Itulah panggilan bumi kepada orang-orang yang kini tengah sibuk dengan gemerlap dunia. Di mana mereka lupa bahwa tempat kembali yang sebenarnya adalah di dalam perut bumi.

Dengan suasana yang begitu menakutkan bahkan menyeramkan, dan tak akan ada orang yang mampu menemani dirinya. Oleh sebab itulah, jangalah kita terlalu bersenang-senang di bumi ini.

Kita harus tahu bahwa semua ini hanyalah sementara dan akan kembali pada-Nya. Kita harus mampu menjaga diri ini agar jangan sampai melampaui batas, yang menyebabkan Allah murka. Sehingga bumi pun ikut membalaskan kebenciannya ketika kita kembali ke dalam perutnya. Naudzu billah.