Liputan6.com, Cilacap - Istilah taubat ini tentu saja taka sing terdengar oleh kita. Istilah ini merujuk pada sikap yang dilakukan seseorang yang menyesali perbuatan-perbuatan buruknya.
Tobat secara sederhana dimaknai sebagai kesadaran akan kekhilafannya dan berniat menjadi orang baik serta tidak lagi mengulangi kesalahan-kesalahan itu.
Terdapat sebuah pertanyaan fundamental berkaitan dengan tobat yang dilakukan oleh seorang Muslim, yakni apakah tobatnya itu pasti diterima atau tidak?
Advertisement
Baca Juga
Mengenai hal tersebut, KH Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha) menerangkan dalam sebuah kesempatan tausiyahnya perihal taubat seseorang.
Simak Video Pilihan Ini:
Tobat Pasti Diterima atau Tidak?
Gus Baha menerangkan perbedaan pendapat di kalangan para ulama perihal tobat pasti diterima Allah atau tidak.
“Soal tobat diterima atau tidak itu para ulama berbeda pendapat,” terang Gus Baha dikutip dari tayangan YouTube Short @sorentre927, Minggu (24/11/2024).
Namun lebih lanjut beliau menerangkan bahwa mayoritas ulama mengatakan bahwa tobat pasti diterima Allah SWT. Sebab Allah telah berjanji bahwa jika ada orang tobat pasti diterima.
“Rata-rata menganggap pasti diterima, karena Allah sudah janji, kalau orang bertaubat pasti diterima,” imbuhnya.
“Jadi ya diterima, nanti dosa lagi ya ada hitungannya lagi, paham ya?” tandasnya.
Advertisement
Tobat yang Pasti Diterima Allah
Lebih lanjut, ulama yang merupakan murid kinasih Mbah Moen ini menjelaskan perihal kriteria tobat seseorang yang pasti diterima oleh Allah SWT.
“Tapi ada ulama yang menganggap wajib diterima,” jelasnya.
“Alasannya apa? Karena Allah sudah janji, tidak pernah ingkar janji,” sambungnya.
Adapun kriteria tobat yang pasti diterima Allah SWT ialah tobat seseorang yang serius. Artinya setelah tobat tidak lagi mengulangi kesalahannya yang sama.
Gus Baha menandaskan, untuk mengetahui tobat yang diterima atau tidak maka cukup dengan mengukur pada diri kita masing-masing, apakah kita tergolong orang yang serius bertobat ataukan main-main.
“Padahal Allah sudah janji, kalau taubatmu serius akan diterima,” ujarnya.
“Masalahnya pada anda, terpanggil sebagai orang yang benar-benar tobat atau tidak?” tegasnya.
Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul