Sukses

Sholat Dhuha Itu Jarang-Jarang Saja, Niatkan untuk Ini Kata Gus Baha

Sholat Dhuha bagi Gus Baha itu bukan melulu masalah rezeki. Sebab sebelum sholat Dhuha saja seseorang telah mendapatkan rezeki dari Allah SWT.

Liputan6.com, Cilacap - KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau lebih kondang dengan sapaan Gus Baha menyarankan agar tidak terlalu sering melaksanakan sholat Dhuha.

Gus Baha juga mengungkap kesalahan yang dianggap benar oleh sementara kalangan perihal rezeki itu datang lantaran sholat Dhuha.

Beliau mengatakan fakta sebenarnya rezeki yang tetap bisa diperoleh seseorang sebelum melaksanakan sholat Dhuha.

“Zaman Anda belum sholat Dhuha juga sudah dapat rezeki,” terangnya dikutip dari tayangan YouTube Ngaji Singkat Gus Baha, Minggu (24/11/2024).

“Setelah mondok, bisa sholat Dhuha katanya rezeki anda karena sholat Dhuha,” sambungnya.

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Niatkan Untuk Ini

Menurut Gus Baha yang benar sholat Dhuha itu diniatkan untuk pengingat kalau Anda itu sedang berdoa kepada Allah SWT.

Jangan sampai meyakini sholat Dhuha sebagai satu-satunya penyebab mengalirnya rezeki dengan mengesampingkan Allah SWT yang memiliki hak prerogatif akan masalah rezeki seseorang.

“Lho, zaman kamu belum dhuha juga sudah punya rezeki,” ujarnya.

“Makanya kalau dhuha itu jarang-jarang saja, buat pengingat kalau anda itu berdoa kepada Allah SWT, paham ya!” tandasnya.

3 dari 3 halaman

Jangan Membalik Fakta dan Tauhid

Gus Baha mengingatkan hal penting sebagaimana disampaikan di atas bahwa seseorang tidak boleh melupakan fakta dan memutar tauhid.

“Jangan lantas memutar tauhid, faham ya?” tegasnya.

Menurutnya ini sudah menjadi aturan  ulama, sehingga tidak boleh dibantah. Meskip demikian, jiakalau tidak sepakat tidaklah mengapa sebab seseorang punya hak untuk berpendapat.

“Ya sudah begitu, itu aturannya ulama, anda tidak boleh bantah! Kualat kalau bantah saya,” kelakarnya.

“Ha…ha…ha…,” sahut tawa para jemaah.

“Kalau tidak setuju tidak apa-apa, misalnya tidak setuju tidak apa-apa sebab anda punya hak ijtihad,” imbuhnya.

“Tapi kalau anda bantah saya..itu ngawur, orang ilmunya masih latihan bantah yang sudah tidak latihan,” kembali beliau berkelakar.

“ha..ha…ha…,” terdengar riuh tawa para jemaah. 

Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul