Liputan6.com, Jakarta - Memiliki usaha atau pekerjaan yang berkah sangat didambakan bagi seorang muslim. Sebab, keberkahan akan mendatangkan banyak kebaikan bagi kehidupan muslim. Dengan berkah, apa yang didapat akan terasa nikmat meskipun hanya sedikit, apalagi banyak.
Ulama kharismatik asal Surakarta, Habib Novel Alaydrus membeberkan dua cara agar usaha dan kerja berkah. Menurutnya, hal pertama untuk mendatangkan keberkahan adalah meniatkan hasil dari usaha dan bekerjanya untuk kebaikan.
“Hei punya toko biar barokah. Hasilnya itu diniati buat apa. Punya sawah biar berkah, hasilnya diniati buat apa?” kata Habib Novel dikutip dari YouTube Apa Kata Islam, Senin (25/11/2024).
Advertisement
Baca Juga
Habib Novel menceritakan kisah dua pekebun dalam Al-Qur’an surah Al-Kahfi ayat 32-43. Pekebun pertama memiliki ladang yang luas disertai hasil panen berlimpah. Hasil garapan kebunnya membuat dia menjadi orang kaya tapi sombong.
Sedangkan, pekebun kedua dia biasa saja, tapi memiliki kemurahan hati untuk membantu orang yang membutuhkan. Ternyata, meskipun hasil panennya biasa saja, pekebun itu hidupnya tetap makmur.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Membaca Kalimat Syukur
Beberapa kali pekebun biasa menasihati pekebun kaya yang sombong. Namun, pekebun sombong malah makin menjadi-jadi. Bahkan, dia menganggap harta dan kekayaannya di dunia akan kekal. Hingga suatu ketika, ladang pekebun sombong tertimpa bencana amat dahsyat.
“Yang panennya besar, mau panen habis kena bencana. Yang panen biasa-biasa aja makmur,” kata Habib Novel.
Habib Novel mengatakan, rahasia pekebun biasa tapi makmur dan berkah hasil panennya ternyata memiliki niat untuk membantu orang-orang yang tidak mampu. Dia siap menyisihkan sebagian dari hasil panennya untuk orang-orang susah.
Tak hanya itu, pekebun itu juga selalu mengucap kalimat ‘Masya Allah, lahaula wala quwwata illa billah’. Ucapan ini merupakan ungkapan syukur atas nikmat Allah.
“Sementara kita masuk kantor kita, toko kita, yang kita ucap dolar naik (perkara dunia). Hari ini dolar naik, tidak mengucap ‘Masya Allah, lahaula wala quwwata illa billah’,” imbuh Habib Novel.
Kesimpulannya, agar usaha dan kerja kita berkah adalah meniatkan hasilnya untuk kebaikan, akan lebih bagus punya rasa kepedulian terhadap sesama dengan menyisihkan sebagian dari hasil kerjanya.
Kemudian ditambah dengan membaca kalimat ‘Masya Allah, lahaula wala quwwata illa billah’ sebelum masuk tempat pekerjaan kita’.
Advertisement
Ayat-Ayat Al-Qur’an untuk Dibaca sebelum Buka Toko
Dalam ceramah lain, pendakwah Ustadz Abdul Somad (UAS) mengatakan, pengusaha muslim baik skala besar maupun kecil dapat membaca beberapa ayat Al-Qur’an ketika pertama kali masuk ke tempat usahanya. Ini juga berlaku bagi pedagang-pedagang warung agar cepat laris.
“Yang punya warung, jualan, toko, ruko, maupun dagangan di pasar, pertama kali masuk pagi baca Al-Fatihah satu kali, qul huwallâhu aḫad (Al-Ikhlas) 3 kali, qul a‘ûdzu birabbil-falaq (Al-Falaq) sekali, qul a‘ûdzu birabbin-nâs (An-Nas) sekali, dan ayat kursi (Q.S. Al-Baqarah: 255) sekali,” kata UAS dikutip dari YouTube Hakikat Dakwah.
UAS menyebut amalan itu didapat dari Habib Umar bin Hafidz saat memberi ceramah di hadapan para pengusaha yang diterjemahkan oleh Habib Jindan bin Novel. Kala itu ia menjadi pembawa acaranya.
“Ada pengusaha yang nanya. Habib kami ini businessman, bagaimana supaya lancar? Nah itulah yang disampaikan Habib Umar bin Hafidz lengkap dengan ijazah. Pertama kali masuk (warung atau tempat usaha) baca Al-Fatihah (sekali), Al-Ikhlas tiga kali, Al-Falaq sekali, An-Nas sekali, ayat kursi (Q.S. Al-Baqarah: 255) satu kali. Ijazah dari beliau,” tutur UAS.
Amalan ini dapat dilakukan oleh para pedagang atau pengusaha muslim. Ijazah dari Habib Umar bin Hafidz ini sudah dibagikan kepada khalayak oleh UAS.
Wallahu a’lam.