Sukses

Keyakinan Mirip Cinta Sejati, Pasti Ada di Hati Kata Ustadz Adi Hidayat

Allah SWT bahkan menegaskan dalam Al-Qur’an bahwa iman sejati harus hadir dalam hati. Semua keyakinan, datangnya dari hati.

Liputan6.com, Jakarta - Keyakinan adalah inti dari iman dan amalan hati. Ustadz Adi Hidayat (UAH) menekankan pentingnya keyakinan dalam setiap aspek kehidupan.

Dalam ceramahnya, UAH menjelaskan secara mendalam mengenai hubungan keyakinan, hati, dan komitmen yang sejati.

“Yakin jangan ragu. Semua yang yakin-yakin itu sudah pasti amalan hati,” ujar UAH, dikutip dari kanal YouTube @kands4future

Menurutnya, keyakinan sejati terletak di hati, bukan pada lisan yang mudah berubah. Ketika sesuatu tertanam di hati, maka akan menjadi dasar komitmen yang kokoh.

UAH mencontohkan bagaimana cinta sejati juga merupakan amalan hati. “Cinta itu masalah hati, dari mata turun ke hati. Kalau kamu mencintai seseorang, tuliskan namanya di buku nikah,” katanya.

Ia menjelaskan bahwa cinta yang lahir dari keyakinan hati akan menghasilkan hubungan yang kuat dan abadi.

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Iman Bukan Sekadar Pengakuan Lisan

Dalam konteks keimanan, UAH menyoroti bahwa iman bukan hanya pengakuan lisan, melainkan keyakinan yang mendalam di hati.

Allah SWT bahkan menegaskan dalam Al-Qur’an bahwa iman sejati harus hadir dalam hati. “Kalau sudah sampai ke hati, mengerjakan apapun jadi mudah,” lanjutnya.

Pesan ini menjadi pengingat penting bagi umat Islam untuk memperkuat iman mereka. Keyakinan yang tertanam di hati tidak hanya memengaruhi hubungan manusia dengan Allah, tetapi juga dengan sesama manusia.

UAH menekankan bahwa hati yang dipenuhi iman akan menghasilkan perilaku yang baik dan penuh kasih sayang.

Selain itu, UAH juga mengingatkan pentingnya menjaga hati agar tetap bersih dari keraguan. “Sentuhlah hati seseorang dengan kebaikan, maka ia akan menjadi milikmu selamanya,” ujarnya.

Hal ini tidak hanya berlaku dalam hubungan pribadi, tetapi juga dalam hubungan sosial yang lebih luas.

UAH menyarankan agar umat Islam terus berusaha memperbaiki diri dengan memperbanyak doa dan introspeksi.

Ia juga mengingatkan bahwa keyakinan bukanlah sesuatu yang instan. “Keyakinan itu proses. Mulailah dengan hal-hal kecil yang membuatmu percaya kepada Allah,” tambahnya. Dengan membangun keyakinan secara perlahan, seseorang akan mampu menghadapi berbagai tantangan hidup dengan lebih tegar.

3 dari 3 halaman

Pentingnya Mencintai Allah SWT Sepenuh Hati

Dalam ceramahnya, UAH juga menekankan pentingnya mencintai Allah SWT sepenuh hati. Menurutnya, cinta kepada Allah akan membawa kebahagiaan sejati yang tidak tergoyahkan oleh situasi duniawi.

“Iman dan keyakinan itu seperti akar yang kuat. Jika akar itu tertanam dalam hati, maka pohon kehidupanmu akan tumbuh kokoh,” jelasnya. Metafora ini menggambarkan betapa pentingnya memiliki dasar keyakinan yang kuat.

Pesan lain yang disampaikan UAH adalah pentingnya menghormati orang lain yang memiliki keyakinan. Ia menekankan bahwa hati yang dipenuhi keyakinan akan selalu membawa seseorang untuk berbuat baik dan menghargai perbedaan.

UAH juga mengajak umat Islam untuk memperkuat hubungan dengan Allah melalui ibadah yang khusyuk. Dengan cara ini, keyakinan akan terus tumbuh dan menjadi kekuatan dalam menghadapi segala ujian kehidupan.

Di akhir ceramah, UAH memberikan motivasi kepada pendengar untuk terus memperbaiki diri. “Jangan pernah berhenti mencari Allah di dalam hatimu. Jika kamu yakin, maka Allah akan selalu dekat,” tutupnya.

Ceramah ini memberikan pandangan mendalam tentang pentingnya keyakinan sebagai amalan hati. Dengan memahami dan menerapkannya, umat Islam diharapkan dapat menjalani hidup dengan lebih bermakna dan penuh keikhlasan.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul