Sukses

Kisah Nabi Yusuf yang Tampan Digoda Zulaikha

Menurut cerita dalam Al-Qur’an, Zulaikha jatuh cinta kepada Nabi Yusuf karena ketampanannya. Suatu hari, Zulaikha berusaha menggoda Nabi Yusuf di dalam kamarnya.

Liputan6.com, Jakarta - Kisah Nabi Yusuf AS dengan Zulaikha adalah salah satu cerita yang penuh hikmah dalam Al-Qur’an. Cerita ini mengajarkan bagaimana seorang manusia dapat menjaga iman dan integritas meskipun dihadapkan pada godaan yang besar. Nabi Yusuf menunjukkan keteguhan hati yang menjadi pelajaran berharga bagi umat manusia.

Ustadz Das’ad Latif memberikan penjelasan tentang peristiwa yang melibatkan Nabi Yusuf dan Zulaikha, seorang perempuan cantik yang tergoda oleh ketampanan Nabi Yusuf.

Ustadz Das’ad Latif menggambarkan bagaimana Nabi Yusuf diuji dengan cobaan yang berat. Saat itu, Nabi Yusuf yang bekerja di rumah Zulaikha, dihadapkan pada godaan besar.

“Laki-laki normal diajak perempuan cantik untuk berzina, lalu dia bilang ‘saya takut kepada Allah,’ itu berat sekali,” ujar Ustadz Das’ad, dikutip dari tayangan di kanal YouTube @Generasi-NU.

Menurut cerita dalam Al-Qur’an, Zulaikha jatuh cinta kepada Nabi Yusuf karena ketampanannya. Suatu hari, Zulaikha berusaha menggoda Nabi Yusuf di dalam kamarnya.

“Zulaikha memanggil Yusuf mendekat, bahkan mencoba memeluknya. Namun Yusuf sadar, itu bukan haknya,” lanjut Ustadz Das’ad.

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Ini yang Terjadi Kemudian

Meski sempat merasa tergoda, Nabi Yusuf tetap memilih untuk menjauhi godaan tersebut. Ketika Zulaikha semakin memaksanya, Nabi Yusuf justru berlari menjauh. Namun, di tengah situasi itu, suami Zulaikha tiba-tiba pulang dan memergoki kejadian tersebut.

Zulaikha yang merasa malu dan takut justru memutarbalikkan fakta. Ia menuduh Nabi Yusuf mencoba memperkosanya. Hal ini membuat Nabi Yusuf diadili, meskipun kenyataannya berbeda. Namun, Allah tidak membiarkan kebenaran tersembunyi.

Dalam pengadilan, seorang saksi yang menurut sebagian ulama adalah malaikat, memberikan petunjuk penting. “Jika baju Nabi Yusuf robek di bagian depan, maka ia yang salah. Namun jika baju robek di bagian belakang, berarti Zulaikha yang bersalah,” jelas Ustadz Das’ad.

Ketika bukti menunjukkan bahwa baju Nabi Yusuf robek di bagian belakang, kebenaran pun terungkap. Meski demikian, Nabi Yusuf tetap dipenjara demi melindungi reputasi keluarga Zulaikha, yang merupakan keluarga bangsawan.

“Ketika dipenjara, Nabi Yusuf tidak mengeluh. Ia bahkan mengatakan bahwa penjara lebih ia sukai daripada berada di luar dengan risiko jatuh dalam dosa,” kata Ustadz Das’ad mengutip doa Nabi Yusuf dalam Al-Qur’an.

Ujian yang dihadapi Nabi Yusuf menunjukkan bahwa keteguhan iman dapat menjadi tameng dari godaan. Ustadz Das’ad menekankan bahwa kisah ini relevan bagi generasi muda saat ini. “Kalau Nabi Yusuf bisa bertahan, kenapa kita tidak? Godaan memang berat, tetapi iman harus lebih kuat,” tambahnya.

3 dari 3 halaman

Pelajaran yang Bisa Diambil dari Kisah Ini

Pelajaran lain yang dapat diambil dari cerita ini adalah pentingnya menjaga kehormatan dan integritas. Nabi Yusuf memilih jalan yang benar meskipun harus menanggung konsekuensi yang tidak adil.

Di balik kisah ini, ada juga pesan tentang keadilan dan kebenaran. Allah selalu memberikan jalan bagi kebenaran untuk terungkap, meskipun terkadang prosesnya membutuhkan kesabaran.

Bagi umat Islam, kisah Nabi Yusuf dan Zulaikha menjadi salah satu cerita yang menginspirasi. Ia mengajarkan bahwa godaan adalah bagian dari ujian kehidupan, dan manusia memiliki kemampuan untuk memilih jalan yang benar.

Kisah ini juga menegaskan bahwa kesabaran dan keimanan akan selalu membuahkan hasil yang baik. Nabi Yusuf, meski dipenjara, akhirnya dibebaskan dan diberi kedudukan yang tinggi di Mesir.

Ustadz Das’ad menutup ceritanya dengan mengingatkan bahwa kisah Nabi Yusuf adalah contoh nyata bagaimana iman dapat menjaga seseorang dari keburukan. “Godaan itu pasti ada, tetapi kita harus ingat bahwa Allah selalu melihat apa yang kita lakukan,” pungkasnya.

Melalui cerita ini, umat Islam diajak untuk merenungkan kembali pentingnya menjaga integritas, kesabaran, dan ketakwaan dalam menghadapi berbagai ujian kehidupan.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul