Sukses

Ustadz Das’ad Latif Kisahkan Polisi Tembak Kaki tapi Kena Kepala

Ditengah isu tentang kejadian di institusi kepolisian, dimana polisi tembak polisi, ternyata Ustadz Das';ad Latif punya kisah kocak polisi tempak kaki kena kepala.

Liputan6.com, Jakarta - Akhir-akhir ini, institusi kepolisian di Indonesia tengah menghadapi beragam kejadian tak mengenakkan, mulai dari insiden polisi tembak polisi hingga yang terbaru, kasus polisi diduga menembak seorang siswa SMK di Semarang.

Namun, di tengah isu tersebut, Ustadz Das'ad Latif pernah berbagi sebuah kisah lucu yang mengundang tawa. Dalam ceritanya, ia menggambarkan kejadian seorang polisi menembak kaki seorang penjudi, namun peluru tersebut malah mengenai kepala si penjudi.

Dengan gaya khasnya, Ustadz Das'ad mengungkapkan kejadian itu dengan cara yang menghibur, sekaligus memberikan pesan tentang betapa peliknya tugas polisi dalam menegakkan hukum, sekaligus menyadarkan kita tentang ketepatan dalam bertindak.

Dalam sebuah tayangan video yang dikutip dari kanal YouTube @Generasi-NU, Ustadz Das’ad menceritakan sebuah kejadian yang melibatkan seorang polisi yang terpaksa menembak seseorang yang kabur setelah terlibat dalam kegiatan ilegal.

“Sabung ayam ada juga di sini, didapat sama polisi. Kejar sama polisi, orangnya masih lari,” ungkap Ustadz Das’ad, memulai cerita dengan gaya khasnya yang penuh humor.

Ustadz Das’ad kemudian melanjutkan kisahnya, yang semakin seru. Polisi, yang berusaha menegakkan hukum, tidak hanya memberikan peringatan, namun juga berusaha keras untuk menghentikan orang yang melarikan diri tersebut.

“Tembak peringatan, masih lari. Tembak dua kali, masih lari. Tembak tiga kali, akhirnya tembak kakinya,” kata Ustadz Das’ad dengan ekspresi yang sangat dramatis, seolah menggambarkan ketegangan yang terjadi saat itu.

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Tembak Kaki Ternyata Kena Kepala, Ini yang Terjadi

Namun, yang menjadi kejutan adalah ketika tembakan itu justru mengenai bagian yang tak terduga. “Tembak kakinya, kok kepalanya kena,” tambah Ustadz Das’ad dengan suara penuh tanya. Banyak yang tak menyangka kejadian tersebut akan berakhir dengan cedera yang jauh lebih serius daripada yang diharapkan.

Ustadz Das’ad mengungkapkan, “Saya tanya teman saya yang polisi, ‘Bagaimana caranya kakinya kau tembak kok kepalanya bisa kena?’ Teman saya itu menjawab, ‘Soalnya waktu tembak dia jongkok.’”

Dengan penjelasan itu, suasana yang awalnya tegang langsung berubah menjadi penuh tawa, karena cara bercerita Ustadz Das’ad memang sangat menghibur meski topiknya cukup serius.

Cerita ini tidak hanya menyangkut peristiwa lucu, tetapi juga memberikan gambaran tentang realitas yang sering dihadapi oleh polisi di lapangan. Menurut Ustadz Das’ad, kejadian tersebut bisa menjadi refleksi mengenai situasi yang sebenarnya dihadapi oleh aparat penegak hukum.

“Pantas ini jangan kau musuhi polisi, cowok. Woi, kau kira enak?” katanya, dengan nada yang serius namun disertai tawa.

Ustadz Das’ad melanjutkan bahwa meskipun dalam banyak hal polisi sering menjadi sasaran kritik, mereka sesungguhnya memiliki tugas yang sangat berat. “Kau kira enak kalau hidupmu tidak ada polisi di Indonesia?” tanyanya retoris, yang langsung membuat jamaah terdiam sejenak merenung.

Dengan humor yang khas, Ustadz Das’ad mengingatkan pentingnya menghargai keberadaan polisi. “Rumahmu dirampok, istrimu dibunuh, anak gadismu diperkosa, hartamu dijarah. Kau datang ke polisi, tolong polisi tegakkan hukum, cari pelakunya,” jelasnya.

Ketika seseorang berada dalam situasi genting, tidak jarang mereka akan mencari bantuan aparat hukum untuk menyelesaikan masalah.

3 dari 3 halaman

Ustadz Das'ad Minta Hargai Perjuangan Polisi

Namun, ada bagian dari cerita ini yang mengandung sindiran pedas terhadap sistem yang ada. “Apa kata polisi? ‘Mohon maaf, baru saja Polsek bubar.’” Ustadz Das’ad menyampaikan kalimat ini dengan gaya bercanda, namun makna yang terkandung cukup dalam, yaitu tentang kondisi yang seringkali tak sesuai harapan masyarakat terhadap penegakan hukum.

Video ini memberikan pandangan yang cukup tajam tentang bagaimana situasi bisa berubah tergantung pada sudut pandang seseorang. Dalam kejadian yang diceritakan, terlihat bagaimana polisi berusaha keras untuk menegakkan hukum meskipun situasi yang dihadapi begitu sulit dan membingungkan.

Namun, Ustadz Das’ad juga menyoroti bahwa sering kali masyarakat tidak sepenuhnya memahami beban yang harus ditanggung oleh aparat penegak hukum. “Kau datang ke polisi, mereka sudah berusaha, tetapi sistem yang tidak mendukung justru membuat hasilnya tidak sesuai dengan harapan,” ujarnya, memberikan gambaran tentang tantangan yang dihadapi oleh polisi setiap hari.

Cerita ini tidak hanya berfungsi sebagai hiburan semata, tetapi juga mengandung kritik sosial yang tajam. Ustadz Das’ad dengan cara yang cerdas mengungkapkan ketidakpuasan terhadap sistem hukum yang ada, sambil tetap menyisipkan pesan moral untuk menghargai kerja keras petugas polisi di lapangan.

Di akhir video, Ustadz Das’ad mengingatkan kepada jamaah untuk lebih bijak dalam melihat setiap situasi. “Jangan langsung menghakimi, karena hidup itu penuh dengan tantangan yang tidak bisa dipahami hanya dari satu sisi,” katanya, menutup cerita dengan sebuah nasehat yang menggugah hati.

Meskipun disampaikan dengan cara yang ringan dan mengundang tawa, kisah ini tetap memberi pelajaran tentang pentingnya saling menghargai dan memahami situasi yang lebih besar. Ustadz Das’ad Latif, dengan gaya khasnya yang humoris, berhasil memberikan sebuah pelajaran berharga bagi para penontonnya.

Banyak penonton yang mengaku terhibur sekaligus terinspirasi oleh cerita yang disampaikan. Tayangan ini seolah mengingatkan kita bahwa hidup tidak selalu seperti yang terlihat di permukaan, dan kadang-kadang ada banyak faktor yang memengaruhi setiap tindakan yang kita ambil.

Kisah ini pun menyentuh banyak orang, terutama para penegak hukum yang sering kali bekerja di bawah tekanan dan kritik. Melalui cerita ini, Ustadz Das’ad berusaha mengedukasi masyarakat agar lebih menghargai profesi yang sering kali diremehkan.

Video ini telah menjadi perbincangan hangat, tidak hanya karena kelucuan ceritanya, tetapi juga karena pesan moral yang disampaikan di balik kisah tersebut. Ustadz Das’ad berhasil memadukan hiburan dan edukasi dalam satu tayangan yang sangat menarik.

Dengan gaya yang santai dan penuh humor, Ustadz Das’ad berhasil mengajak masyarakat untuk berpikir lebih dalam tentang peran polisi dalam masyarakat, sekaligus menunjukkan bahwa kadang-kadang peristiwa yang kita anggap lucu bisa menyimpan pesan yang sangat penting.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul