Sukses

Jangan Khawatir! Ini 4 Amalan yang Bisa Dilakukan Muslimah Meskipun Sedang Haid

Perempuan haid meskipun dilarang untuk mengerjakan ibadah wajib, namun tetap bisa mendapatkan pahala dengan melakukan amalan-amalan sunnah berikut.

Liputan6.com, Jakarta - Haid atau menstruasi merupakan kondisi normal yang hampir dialami seluruh perempuan. Umumnya periode haid berlangsung selama 3 hingga 7 hari.

Siklus tersebut akan berjalan cukup panjang pada beberapa tahun pertama menstruasi dimulai. Namun, cenderung memendek dan menjadi lebih teratur seiring bertambahnya usia.

Pada saat haid, perempuan berada dalam keadaan tidak suci. Dengan begitu, mereka tidak diperkenankan untuk melaksanakan ibadah wajib seperti sholat ataupun puasa.

Lalu bagaimana caranya agar perempuan tetap dapat ibadah saat masa haid? Berikut adalah beberapa amalan yang boleh dilakukan saat haid, dikutip dari mui.or.id.

 

Saksikan Video Pilihan ini:

2 dari 3 halaman

1. Memperbanyak Dzikir dan Sholawat

Melantunkan sholawat dan dzikir bukanlah larangan saaat dalam kondisi haid. Dengan memperbanyak dzikir dan sholawat justru akan mendapat ketenangan jiwa dan memperbanyak pahala.

Perempuan bisa mengamalkan sebanyak-banyaknua kalimat thayyibah seperti tahmid, tasbih, takbir, dan lainnya sebagi amalan pengganti sholat. Rasulullah SAW bersabda:

: [ يسبح مائة تسبيحة فيكتب له ألف حسنة أو يحط عنه ألف خطيئة ] رواه مسلم

“Bertasbih 100 kali maka ditulislah untuknya 1000 kebaikan atau dihapus darinya 1000 kesalahan.” (HR Imam Muslim)

2. Murajaah atau Pengulangan Hafalan Al-Qur'an

Yang diharamkan saat sedang haid adalah menyentuh dan membawa mushaf Al-Qur'an. Kendati demikian, larangan perempuan menyentuh mushaf saat haid, tidak menjadikan dirinya terhalang mendapat pahala membaca Al-Qur'an.

Perempuan tetap bisa mendapat pahala membaca Al-Qur'an dengan melakukan murajaah hafalan atau membaca Al-Qur'an terjemah sebagai pengganti amalan membaca Al-Qur'an.

3 dari 3 halaman

3. Istiqamah Istighfar

Istighfar merupakan serangkaian amalan yang juga mendekatkan diri kita kepada Allah SWT. Haid tidak menjadikan halangan bagi perempuan untuk terus mengamalkan istighfar.Dalam haditsnya, Rasulullah SAW menjelaskan 3 keutamaan bagi seseorang yang istiqamah dalam membaca istighfar. Bunyi hadisnya sebagaimana berikut:‎

من لزم الاستغفار جعل الله له من كل ضيق مخرجا ومن كل هم فرجا ورزقه من حيث لا يحتسب

“Barangsiapa yang istikamah membaca Istighfar, maka Allah akan memberinya jalan keluar dari setiap kesulitan, Allah akan memberinya kebahagiaan dari setiap kesusahan, dan Allah akan memberinya rezeki dari jalan yang tidak disangka-sangka.” (HR Imam Abu Dawud).

4. Menjaga Kebersihan

Banyak perempun yang masih lalai dalam menjaga kebersihan tubuhnya selama masa haid. Bahkan beberapa perempuan sampai enggan untuk menyisir rambutnya atau tidak memotong kukunya dengan alasan haram. Padahal semuanya hanyalah mitos belaka. Islam justru mengajarkan kita untuk selalu menjaga kebersihan dalam kondisi apapun.

Disebutkan dalam hadis dari A’isyah, bahwa ketika Aisyah mengikuti haji bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, sesampainya di Makkah beliau mengalami haid. Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepadanya:

‎…..دعي عمرتك وانقضي رأسك وامتشطي

“Tinggalkan umrahmu, lepas ikatan rambutmu dan ber-sisir-lah…” (HR Bukhari 317 & Muslim 1211)