Liputan6.com, Jakarta - Durhaka menjadi salah satu istilah yang sering disebut dalam berbagai literatur agama maupun budaya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), durhaka diartikan sebagai ingkar terhadap perintah, baik kepada Tuhan, orang tua, maupun pihak-pihak yang berwenang.
Dalam Islam, Allah SWT memerintahkan umat manusia untuk berbuat baik kepada kedua orang tua, terutama ibu, yang memiliki kedudukan mulia.
KH Yahya Zainul Ma'arif, atau lebih dikenal dengan Buya Yahya, memberikan pandangannya mengenai persoalan hidup yang kerap dihadapi manusia. Dalam sebuah video yang diunggah di kanal YouTube @ILoveIslam23, ia menekankan pentingnya memeriksa hubungan dengan orang tua sebagai salah satu kunci solusi masalah kehidupan.
Advertisement
Buya Yahya mengingatkan bahwa banyak problem hidup yang muncul sebenarnya bermula dari sikap durhaka terhadap orang tua.
"Permasalahan hati-hati, orang dengan orang tua jangan main-main. Permasalahan hidup ini kadang-kadang karena kita kurang ajar sama orang tua," tegasnya dalam video tersebut.
Buya menjelaskan bahwa berbagai masalah dan kesulitan hidup, seperti stres, konflik rumah tangga, hingga masalah ekonomi, dapat menjadi efek dari perlakuan buruk seseorang terhadap orang tua.
Baca Juga
Â
Simak Video Pilihan Ini:
Berbakti Orang Tua Bukan Sekedar Perintah Biasa
Bahkan, penyakit mental seperti depresi, menurutnya, bisa saja menjadi bentuk ujian akibat dosa durhaka kepada orang tua.
"Stres, suami suka nempeleng istri, istri tolak pinggang, duit nggak cukup-cukup, punya istri jago kredit, semuanya bisa saja karena durhaka kita kepada orang tua," ungkapnya.
Buya Yahya mengingatkan bahwa perilaku kurang ajar terhadap orang tua tidak hanya berdampak pada hubungan keluarga tetapi juga membawa kesulitan hidup secara luas.
Dalam pandangan Islam, berbuat baik kepada orang tua, khususnya ibu, merupakan perintah Allah yang wajib dipatuhi. Sikap hormat dan kasih sayang kepada orang tua bukan hanya menunjukkan kebaikan moral seseorang tetapi juga menjadi jalan untuk memperoleh keberkahan hidup.
Buya Yahya menambahkan bahwa bahkan penyakit mental yang dalam istilah modern disebut depresi, bisa jadi merupakan ujian akibat dosa kepada orang tua. Ia menyebutkan, "Depresi termasuk di antaranya adalah junun atau gila, kalau biasa durhaka pada orang tua diuji dengan penyakit gila."
Ia menegaskan bahwa introspeksi terhadap hubungan dengan orang tua menjadi langkah awal dalam menyelesaikan persoalan hidup. "Kalau kita punya masalah, koreksi urusan kita dengan orang tua kita. Jangan bikin masalah sama sekali dengan orang tua," imbuhnya.
Advertisement
Dalil Berbakti kepada Orang Tua
Buya Yahya menggarisbawahi bahwa hubungan baik dengan orang tua bukan hanya urusan pribadi, tetapi juga menjadi kunci harmoni dalam kehidupan. Sebaliknya, perilaku durhaka kepada orang tua dapat membawa dampak buruk tidak hanya secara spiritual tetapi juga pada aspek psikologis dan sosial.
Dalam Al-Qur'an, Allah SWT telah menjelaskan pentingnya berbakti kepada orang tua dalam berbagai ayat. Salah satunya terdapat dalam surah Al-Isra' ayat 23 yang berbunyi, "Dan Rabbmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak."
Kehidupan modern sering kali membawa tantangan tersendiri bagi hubungan anak dan orang tua. Kesibukan, perbedaan generasi, hingga budaya individualisme dapat menjadi pemicu renggangnya hubungan ini. Buya Yahya mengingatkan bahwa bagaimanapun kondisi dan situasi, orang tua tetap harus dihormati dan dimuliakan.
"Hati-hati, jangan main-main dengan orang tua," ulang Buya Yahya, memperingatkan umat agar senantiasa menjaga hubungan baik dengan kedua orang tua. Ia juga menekankan bahwa keberkahan hidup salah satunya terletak pada keridhaan orang tua.
Solusi yang ditawarkan Buya Yahya adalah memulai dengan introspeksi dan meminta maaf kepada orang tua. "Koreksi hubungan kita dengan orang tua. Jangan pernah menyakiti mereka, bahkan sekecil apa pun," sarannya.
Dengan pesan ini, Buya Yahya ingin menyampaikan bahwa persoalan hidup bukan sekadar soal material atau hubungan sosial, tetapi juga terkait dengan spiritualitas dan kepatuhan kepada nilai-nilai agama. Penghormatan kepada orang tua menjadi pintu menuju kehidupan yang lebih baik dan penuh berkah.
Mengakhiri pesannya, Buya Yahya menegaskan bahwa tak ada kebaikan yang lebih besar dalam keluarga selain sikap hormat dan bakti seorang anak kepada orang tua. Pesan ini diharapkan dapat menjadi pengingat bagi setiap orang untuk tidak melupakan kewajiban kepada kedua orang tua sebagai bagian dari perjalanan hidup yang penuh makna.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul