Liputan6.com, Jakarta - Sholawat merupakan amalan yang mulia. Sebagian ulama mengatakan bahwa sholawat merupakan amalan yang pasti diterima meskipun masih tersirat riya di hati pembacanya. Imam Qalyubi menjelaskan,
وهي مقبولة من كل أحد في كل حالة، ومن المخلص فيه، وكذا من المرائي بها على أصح الأقوال
Artinya: "Sholawat itu diterima dari setiap orang dan dalam kondisi apapun. Diterima dari orang yang ikhlas, begitu juga orang yang riya atau pamer amal menurut pendapat yang paling benar." (Yusuf an-Nabhani, Sa’âdatud Dârain, halaman 34).
Keutamaan sholawat sudah dijelaskan oleh para ulama dalam kitab-kitabnya. Berkat keutamaannya, banyak orang yang menyenandungkan sholawat dengan berbagai irama.
Advertisement
Baca Juga
Tidak hanya pria, terkadang yang melantunkan sholawat juga wanita dengan suaranya yang merdu sehingga adem untuk didengarkan.
Salah seorang jemaah Al Bahjah bertanya, bagaimana hukumnya jika perempuan bersholawat lalu didengarkan dan dilihat oleh laki-laki yang bukan mahramnya? KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya menjelaskan berdasarkan pandangan fiqih mazhab Imam Syafi'i.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Penjelasan Buya Yahya
"Memang di dalam mazhab kita, suara perempuan bukanlah aurat. Tapi suara perempuan yang sudah diubah menjadi suara yang mendayu-dayu maka itu menjadi tidak diperkenankan karena akan merusak hatinya, (juga) hati orang yang mendengarnya," jelas Buya Yahya dikutip dari YouTube Al Bahjah TV, Jumat (29/11/2024)
Buya Yahya mengimbau agar wanita sebaiknya tidak melantunkan sholawat di khalayak ramai. Akan tetapi, bukan menjadi persoalan wanita jika pria yang ingin mendengarkannya.
"Suara merdumu itu wahai wanita boleh Anda keluarkan bersama kaum wanita. Kalau ternyata kaum pria yang mencoba ingin dengar itu bukan urusan Anda. Yang penting Anda mencoba memperdengarkan kepada kaum wanita saja," ujar Buya Yahya.
Buya Yahya mengingatkan bahwa tidak menyuarakan diri di khalayak umum merupakan kehormatan bagi wanita. "Ini sebenarnya untuk kehormatan seorang wanita tersebut. Karena wanita itu indah semuanya, wanita itu indah," tutur Buya Yahya.
Advertisement
Contoh Bacaan Sholawat
Redaksi sholawat sangat banyak. Dikutip dari NU Online, berikut contoh bacaan sholawat nabi yang dapat dibaca setiap saat.
Dengan fi’il madhi, kita dapat membaca shalawat dan salam sebagai berikut.
وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
Wa shallallāhu ‘alā sayyidinā Muhammadin wa ‘alā ālihī wa shahbihī wa sallama.
Artinya: "Semoga Allah Ta’ala melimpahkan sholawat dan keselamatan kepada Sayyidina Muhammad, keluarga, dan para sahabatnya."
Sementara, dengan fi’il amr, kita dapat membaca sholawat dan salam sebagai berikut:
اللهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ
Allāhumma shalli wa sallim wa bārik ‘alā sayyidinā Muhammadin wa ‘alā ālihī wa shahbihī.
Artinya: “Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan kesejahteraan kepada junjungan kami Nabi Muhammad, beserta keluarga dan sahabat semuanya.”
Wallahu a’lam.