Sukses

Anak Kecil Meninggal akan Bawa Orangtuanya ke Surga, Syaratnya Begini Kata Buya Yahya

Buya Yahya menjelaskan kabar gembira bagi orang tua yang pernah kehilangan anak kecil. Kehilangan tersebut, meski sangat berat, ternyata menyimpan makna mendalam jika dihadapi dengan ikhlas.

Liputan6.com, Jakarta - KH Yahya Zainul Ma'arif, atau yang lebih dikenal sebagai Buya Yahya, merupakan seorang ulama yang dihormati. Sebagai pengasuh LPD Al Bahjah Cirebon, ia sering membahas berbagai persoalan kehidupan dalam ceramahnya, termasuk tentang hubungan spiritual antara orang tua dan anak.

Dalam tayangan video di kanal YouTube @ceramahislami13823, Buya Yahya menjelaskan kabar gembira bagi orang tua yang pernah kehilangan anak kecil. Kehilangan tersebut, meski sangat berat, ternyata menyimpan makna mendalam jika dihadapi dengan ikhlas.

Buya Yahya menyampaikan bahwa anak kecil yang meninggal dunia tidak memiliki dosa. "Semua anak kecil yang meninggal itu tidak punya dosa," ungkapnya.

Sebaliknya, anak tersebut bisa menjadi perantara bagi orang tuanya untuk memperoleh ampunan dari Allah.

Namun, Buya Yahya juga mengingatkan, ikhlas adalah kunci utama dari proses ini. "Jika orang tua rela dan meyakini bahwa pilihan Allah adalah yang terbaik, itu tanda orang tua tersebut akan menyusul ke surga," tambahnya.

Ia menekankan pentingnya menghadapi ujian tersebut dengan sabar. Orang tua yang mampu ikhlas menerima kehilangan anaknya mendapatkan pahala besar.

"Kita yang banyak dosa bisa diampuni gara-gara punya anak seperti itu," katanya lagi.

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Jangan Sampai Minta Anaknya agar Meninggal

Dalam ceramahnya, Buya Yahya juga memberikan peringatan kepada orang tua yang masih memiliki anak hidup.

"Yang anaknya masih hidup, jangan meminta anaknya meninggal dunia. Itu tidak boleh," tegasnya. Ia mengingatkan bahwa tugas orang tua adalah merawat anaknya dengan sebaik-baiknya.

Bagi orang tua yang anaknya sudah meninggal, Buya Yahya mengajak mereka untuk tetap yakin pada rahmat Allah.

"Yakini bahwa Allah tidak akan menyiksa anak tersebut. Allah akan memasukkannya ke surga," ujarnya dengan penuh keyakinan.

Pernyataan ini menjadi penghiburan bagi banyak orang tua yang berduka. Buya Yahya menekankan bahwa segala sesuatu yang terjadi sudah diatur oleh Allah dengan hikmah yang mendalam.

Dalam ceramah tersebut, ia juga mendorong umat Islam untuk terus meningkatkan ibadah. "Anak kecil yang meninggal dunia memang sudah dijamin surga, tapi kita harus berjuang agar bisa bertemu mereka di sana," pesannya.

Buya Yahya memberikan nasihat agar orang tua tidak terlalu larut dalam kesedihan. Kehilangan anak adalah ujian berat, namun bisa menjadi jalan menuju kedekatan dengan Allah. "Kehilangan itu berat, tapi Allah tidak akan membebani hamba-Nya di luar batas kemampuannya," katanya.

3 dari 3 halaman

Anak-Anak adalah Anugerah

Ia juga menekankan bahwa setiap anak adalah anugerah. Ketika mereka hidup, mereka menjadi tanggung jawab orang tua. Ketika mereka meninggal, mereka menjadi pengingat akan rahmat Allah.

Ceramah ini mendapat perhatian besar dari para jamaah. Banyak yang merasa tercerahkan dengan penjelasan Buya Yahya. Ia tidak hanya memberikan jawaban atas pertanyaan teologis, tetapi juga menguatkan hati mereka yang sedang berduka.

Selain itu, Buya Yahya mengajak umat untuk mendoakan anak-anak yang sudah meninggal. Doa tersebut bukan hanya wujud cinta, tetapi juga amal yang bermanfaat bagi orang tua.

Ia juga mengingatkan, kehidupan adalah amanah yang harus dijalani dengan penuh kesabaran. Orang tua yang mampu menghadapi ujian dengan ikhlas akan mendapat tempat istimewa di sisi Allah.

Ceramah Buya Yahya ini menjadi pengingat bahwa setiap musibah memiliki hikmah. Anak kecil yang meninggal dunia memang telah dijamin surga, dan orang tua yang sabar juga akan mendapat balasan yang setimpal.

Dalam penutup ceramahnya, Buya Yahya mengajak semua jamaah untuk berserah diri kepada Allah. "Jadikan setiap ujian sebagai jalan mendekatkan diri kepada-Nya," tutupnya dengan penuh hikmah.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul