Sukses

Dapatkah Kita menjadi Wali Allah? Pahami Sifatnya Kata Ustadzah Halimah Alaydrus

Wali Allah adalah sebutan bagi hamba Allah yang terpilih. Mereka memiliki derajat dan sifat khusus yang membedakannya dari orang-orang biasa pada umumnya.

Liputan6.com, Jakarta - Seringkali manusia merasa cemas tentang kehidupan yang dijalaninya, khawatir akan masa depan, sedih dengan kondisi saat ini, dan menyesali apa yang sudah terjadi di masa lalu.

Namun di sisi lain, ada pula orang-orang yang tidak pernah merasa takut, cemas, atau sedih dalam hidup mereka. Hal ini tentunya menjadi pertanyaan bagi kita, siapakah orang itu?

Merekalah yang dikenal sebagai wali Allah, yaitu sebutan bagi orang-orang yang beriman, dekat dengan Allah dan memiliki kedudukan istimewa di sisi-Nya. 

Memang tidak semua orang dapat mencapai derajat kewalian, namun bukan berarti orang awam tidak memiliki kesempatan untuk meraihnya. 

Soal ini, Ustadzah Halimah Alaydrus, membahasnya dengan gamblang.

 

Saksikan Video Pilihan ini:

2 dari 3 halaman

Orang-orang Pilihan Allah

Allah SWT SWT telah berfirman dalam QS. Yunus ayat 62 tentang orang-orang yang hidupnya tidak ada rasa khawatir, kesusahan, ketakutan maupun bersedih,

اَلَآ اِنَّ اَوْلِيَاۤءَ اللّٰهِ لَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُوْنَۚ 

Artinya: Ingatlah wali-wali Allah itu, tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati.

Dikutip dari tayangan YouTube @UstadzahHalimahAlaydrusChannel, Ustadzah Halimah Alaydrus menegaskan bahwa yang dimaksud dari ayat di atas adalah mereka yang disebut sebagai kekasih Allah atau orang-orang pilihan Allah.

"Kemudian Allah memilihnya, nih hasil jaring-jaringnya Allah ketika bekerja memilih para kekasih-kekasihnya nya Allah SWT. Allah cerita sebagai hasilnya 'lā khaufun 'alaihim wa lā hum yaḥzanūn' enggak punya rasa takut, enggak punya takut, enggak punya khawatir" jelasnya.

3 dari 3 halaman

Sifat Para Wali Allah

Lantas, kita mungkin juga bertanya apakah benar ada orang yang tidak memiliki rasa takut, khawatir, atau pun sedih? Jawabannya ada, bahkan banyak.

Lebih lanjut, Ustadzah Halimah Alaydrus juga menyebutkan bahwa orang-orang yang demikian bukanlah karena kehidupannya selalu terjadi seperti apa yang diinginkan, hidupnya selalu menyenangkan, tidak pernah merasa sulit, melainkan karena mereka tidak pernah berhenti menjadi hamba-Nya dan meyakini bahwa Allah sebaik-baik penjaga. 

حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ نِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيْرُ

Artinya: Cukuplah bagi kami Allah, sebaik-baiknya pelindung dan sebaik-baiknya penolong kami.