Sukses

Cara Mudah Agar Tak Marah Saat Dihina Orang, Menurut Gus Baha

Ulama kharismatik asal Rembang yang akrab dengan panggilan Gus Baha ini membeberkan cara mudah adar tidak lekas marah saat dihina.

Liputan6.com, Cilacap - Kebanyakan orang akan marah saat dihina atau dihujat. Bahkan atas dasar alasan kehormatan atau pencemaran nama baik, tak jarang seseorang akan melaporkan perbuatan tidak menyenangkan itu ke pihak yang berwenang.

Meskipun cara tersebut jika ditempuh adalah sah-sah saja, namun ada cara lain yang lebih baik sebagaimana diungkap oleh KH. Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha) untuk menanggapi orang yang suka menghina kita.

Santri kinasih Mbah Moen membeberkan cara agar kita tidak marah saat dihina. Salah satunya ialah dengan mengelola emosi atau perasaan kita saat dihina.

Pentingnya kesadaraan afektif inilah yang bisa menuntun manusia memilih jalan terbaik saat mengalami hal yang tidak menyenangkan itu.

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Dihina Itu Ibadah

Gus Baha memberikan resep atau cara agar tidak lekas marah saat dihina orang lain. Menurut Gus Baha sejatinya dihina ini merupakan salah satu bentuk ibadah yang tentu saja mendapatkan pahala yang besar dari Allah SWT.

“Dihina orang itu ibadah, “ kata Gus Baha dikutip tayangan YouTube Short @pecintailmubermanfaat, Selasa (03/12/2024).

Gus Baha juga mengingatkan betapa pentingnya mengikat kesadaran pada hati kita bahwa orang yang menghina tersebut atas kehendak dari Allah SWT.

Jika semua itu atas kehendak Allah SWT, maka sudah dipastikan hal tersebut akan bermanfaat bagi diri kita.

“Orang yang menghina pun itu atas kehendak Allah SWT,” paparnya.

“Kehendak Allah itu pasti baik," sambungnya.

3 dari 3 halaman

Sayyid Ja’far Sodiq Tak Marah Saat Dihina Bahkan Diludahi

Gus Baha lantas mencontohkan salah seorang ulama yang tak marah saat dihina. Namanya ialah Sayyid Muhammad Baqir yang merupakan keturunan Rasulullah SAW.

Bahkan berdasarkan penuturan Gus Baha, beiau tak hanya dihina dengan kata-kata, namun beliau juga diludahi.

“Biasa saja, masyhur itu dalam kitab tarikh bahwa Sayyid Ja’fat Sodiq itu, putranya Sayyid Muhammad Baqir di hina orang," kisahnya.

“Mohon maaf. Bahkan sebagian riwayat itu sampai diludahi,” sambungnya.

Meski demikian ia mendapatkan perlakukan tak mengenakan itu, dirinya tetap tenang dan santai seakan-akan tak terjadi apa-apa terhadap dirinya, hingga menyebabkan yang menghina itu penasaran dan menanyakan perihal dirinya tidak marah saat dihina.

“Dia asyik saja lewat, ketika ditanya yang menghina, kenapa anda tidak emosi?” terang murid Mbah Moen ini.

Mendapat pertanyaan dari si penghina seperti itu, Sayyid Baqir hanya menjawab enteng bahwa semuanya itu atas kehendak Allah SWT dan sesuatu yang sudah menjadi kehendak Allah itu tidak perlu dibuat sedih karena sudah tentu baik untuk yang bersangkutan.

“Jawab Sayyid Baqir, apakah kamu melihat saya ini orang yang anti qadha dan qadar?” katanya.

“Apa yang kamu lakukan ke saya, pertama yang saya fikirkan adalah semua ini kehendak Allah SWT,” sambungnya.

“Nyatanya betul, orang yang benar-benar dekat dengan Alah SWT itu tidak apa-apa, tidak ngefek,” pungkasnya.

Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul