Sukses

Peringatan Rasulullah: Ahli Ibadah tapi Pandai Mencela, Ini Akibat Buruknya di Akhirat

Ustadz Adi Hidayat ungkap balasan menyakitkan bagi ahli ibadah yang suka mencela dan menyakiti hati orang lain.

Liputan6.com, Jakarta - Kehidupan kita sehari-hari tidak terlepas dari proses interaksi dan komunikasi antar sesama. Sebagaimana Islam mengajarkan umatnya untuk saling menyayangi dan menjaga hubungan baik satu sama lain.

Di antara perilaku buruk yang sangat dilarang dalam Islam adalah menghina, mencela atau merendahkan orang lain. Sebab perbuatan ini sangat bertentangan dengan nilai-nilai dasar Islam, seperti persaudaraan, kasih sayang, dan saling menghormati.

Namun, mirisnya dewasa ini sering kita melihat banyak orang yang saling mengejek, menghina, dan merendahkan satu sama lain. Berbagai sebutan dan julukan buruk dengan mudah dilontarkan, baik secara langsung maupun tidak.

Salah satu dampak negatif dari penghinaan adalah timbulnya perpecahan dan perselisihan. Sejalan dengan itu, Ustadz Adi Hidayat juga pernah memperingatkan tentang balasan yang akan diterima bagi ahli ibadah yang suka menghina orang lain. Simak penjelasan berikut.

 

Saksikan Video Pilihan ini:

2 dari 3 halaman

Rajin Ibadah tapi Bangkrut di Akhirat

Menjadi pertanyaan bagi kita, kenapa saat ini orang-orang dengan mudahnya menampilkan keburukan yang ada dalam dirinya tanpa ada rasa malu bahkan berbangga dengan perbuatan yang telah ia lakukan.

Ustadz Adi Hidayat (UAH) menceritakan sepenggal kisah nabi ketika ia tengah berkumpul dengan para sahabatnya. Pada saat pertemuan itu, Nabi bertanya pada para sahabatnya,

"Tahukah kalian tentang orang yang bangkrut saat di hari kiamat nanti?," Lalu sahabat rebutan menjawab

"Kata mereka, ya Rasulullah, yang sudah tidak punya uang sepeser pun, tak ada aset, sedikit".

"Mungkin secara teori dunia hal ini benar, tapi perhatikan jawab Nabi tentang orang bangkrut yang mengaku umat-Ku itu tolong garis bawahi ya, Nabi tidak menyebutkan umatnya Nabi Isa, tidak menyebutkan umatnya Nabi Musa tapi ada orang mengaku umatnya Nabi Muhammad SAW," jelas UAH.

Ada di antara umat Nabi datang di hari kiamat. Ia sholatnya rajin baik fardhu maupun sunnahnya, begitu pun puasa, zakatnya dan ibadah lainnya. Tapi sayang kata Nabi di saat yang bersamaan, dia pernah mencaci orang lain, menuduh orang lain, menyakiti fisik orang lain, bahkan ada yang menumpahkan darah menyebut nama Allah di dalamnya.

3 dari 3 halaman

Amal Ibadah Menjadi Sia-sia

Kalau ada orang yang sholat lantas dia setelah sholat mencela orang maka diambil pahala itu dari sholatnya kemudian diberikan kepada orang yang baru dicelanya itu kata UAH.

"Kalau ada orang puasa, saat buka mengibahi orang, menggosipkan orang itu diambil pahala puasanya ditransfer kepada orang yang di ghibah itu, ..kalau habis kebaikan, ini masih ada sisa satu, pernah fitnah orang, maka karena enggak ada bekal lagi bangkrutlah dia, dosa-dosa orang yang difitnah itu diambil diberikan kepadanya," ujarnya.

Orang-orang demikian akan dibersihkan terlebih dahulu di neraka sebelum di masukkan ke dalam surga.

"Awas penting saya sampaikan karena sabda Nabi ini, zaman sekarang kita mudah dapati betapa banyak orang cuma update status tapi isinya bisa melukai orang lain dan yang paling menarik betapa banyak Nabi ngasih kemudahan untuk ibadah tapi ketika dipraktikkan kok menjadi saling berselisih mudah-mudahan di sini tidak ya," pungkasnya.