Liputan6.com, Jakarta - Ibadah sejatinya harus menjadi aktivitas utama bagi seorang muslim. Sebab, Allah SWT mengungkapkan bahwa tujuan Ia menciptakan makhluk-Nya adalah untuk melakukan ibadah kepada-Nya.
“Tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku.” [Q.S. Adz-Dzariyat: 56]
Mengutip tafsir Tahlili, ayat ini menguatkan perintah mengingat Allah SWT dan memerintahkan manusia agar melakukan ibadah kepada-Nya. Ayat ini juga mengingatkan agar manusia tunduk kepada peraturan-Nya dan merendahkan diri atas kehendak-Nya.
Advertisement
Dalam Islam, ibadah seorang muslim terbagi menjadi dua, yakni ibadah mahdhah dan ghairu mahdhah. Ibadah mahdhah yaitu ibadah yang tata caranya ditetapkan berdasarkan dalil syar'i. Contohnya adalah sholat, zakat, puasa, dan haji.
Baca Juga
Sementara itu, ibadah ghairu mahdhah merupakan ibadah yang mencakup berbagai aspek kehidupan sehari-hari. Contohnya adalah silaturahmi, sedekah, menjenguk orang sakit, mencari ilmu, bekerja, menolong orang, dan perbuatan baik lainnya.
Muslim yang rajin ibadah bisa disebut sebagai ahli ibadah. Umumnya, orang yang beribadah sangat mengharapkan surga sebagai balasannya.
Namun, ulama kharismatik KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya mengungkapkan bahwa dari golongan ahli ibadah ada yang jadi penghuni neraka. Simak berikut penjelasannya.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Ini Penyebabnya
Buya Yahya mengatakan, ahli ibadah yang akan masuk neraka karena tidak menghadirkan tafakur dalam beribadah. Jika tidak bertafakur, secara tidak sadar bisa melakukan ibadah dan maksiat dalam waktu yang bersamaan.
“Dosa iya, ibadah iya. Ternyata ibadahnya tidak bisa menghapus dosanya. Sepertinya dia beribadah, ternyata hasilnya ada dosa karena dia tidak merenungi ibadahnya,” kata Buya Yahya dikutip dari YouTube Al Bahjah TV, Jumat (6/12/2024).
“Mungkin ada orang haji dan umrah bolak-balik tapi lupa waris belum dibagi, sehingga umrahnya dengan bagian dari rebutan waris. Mau dapat pahala dari mana? Surga mana yang didapat orang itu,” tutur Buya Yahya mencontohkan.
Buya Yahya mencontohkan kasus lain, yakni melakukan sholat tapi secara tidak sadar bahwa pakaian yang digunakannya didapat dari cara-cara yang haram, atau makanan yang dikonsumsinya ternyata didapat dengan cara haram.
“Atau mungkin ada seorang yang tampak beribadah khusyuk (sampai) menangis di masjid, ternyata di rumahnya ada ibunya yang menangis oleh dia,” imbuh Buya Yahya..
“Maka dia sebetulnya anak durhaka yang lagi sholat di masjid. Berarti dia ahli neraka yang lagi nongkrong di masjid, karena dia tidak merenungi (tafakur),” lanjut Buya Yahya.
Advertisement
Dituntut Tidak Masuk Surga
Buya Yahya mengatakan, seorang ahli ibadah bisa masuk neraka karena disebabkan oleh kegagalannya dalam mendidik anak. Alih-alih anaknya menjadi saleh/salehah, tapi dia banyak melakukan maksiat. Sementara, orang tuanya sibuk dengan ibadahnya.
“Ada orang yang tampak ibadah, oh ahli puasa, ahli sholat, di saat dia berlenggang menuju surga ternyata di akhirat dituntut oleh orang-orang yang menginginkan dia agar tidak masuk surga,” kata Buya Yahya.
“Lalu ditanya, siapa kalian? Rupanya orang-orang itu berkata, aku anaknya si Fulan itu. Dia rajin ibadah, rajin tahajud, rajin puasa, rajin haji, rajin umrah, tapi aku tidak dididik dengan benar, sehingga aku tidak mengenal engkau ya Allah, sehingga aku bermaksiat gara-gara ibuku terlalu sibuk ibadah, tidak sempat ngurusi aku,” kata Buya Yahya.
Dari penjelasan Buya Yahya ini semoga dapat menjadi renungan sebagai muslim yang merindukan surga-Nya. Semoga kita termasuk ahli ibadah sekaligus ahli surga dan dijauhkan dari segala kemaksiatan yang membawa ke pintu neraka. Aamiin, wallahu a’lam.