Sukses

Kisah Da'sur, Hendak Bunuh Rasulullah tapi lantas Masuk Islam, Rahasia di Balik Senyuman

"Senyum merupakan cerminan akhlakul karimah dan karenanya hal tersebebut merupakan ibadah"

Liputan6.com, Bandung - Senyum kerap disebut sebagai ibadah yang paling mudah dilakukan oleh setiap orang. Pada dasarnya, senyum itu indah dan dapat memperindah wajah.

Menurut Manager Kajian Islam Intensif Majelis Percikan Iman Bandung, Ayat Priatna Muhlis, senyum yang dimaksud adalah yang tulus lahir dari jiwa yang tenang.

"Senyum merupakan cerminan akhlakul karimah dan karenanya hal tersebebut merupakan ibadah," terang Muhlis dicuplik dari laman Percikan Iman.

Muhlis menyebutkan Nabi Muhammad Saw pernah bersabda, "Tersenyum ketika bertemu dengan saudara kalian adalah ibadah." (H.R. Tirmidzi, Ibnu Hibban, dan Al-Baihaqi)

Dapat dipastikan inilah jenis ibadah yang paling mudah. Dengan hanya sedikit menggerakkan bibir, kita sudah melakukan ibadah.

"Ya, sebuah keterangan menyatakan bahwa pahala senyum setara dengan sedekah. Karenanya, perbanyaklah senyum kalau memang belum memiliki uang lebih untuk disedekahkan," ungkap Muhlis.

Disebutkan oleh Muhlis, Rasulullah Muhammad Saw merupakan manusia paling istimewa yang senantiasa menghiasi wajahnya dengan senyuman.

Banyak sahabat yang menjadi saksi betapa Rasul adalah pribadi yang murah senyum. Satu dari sahabat tersebut adalah Abdullah bin Harits yang menyatakan dalam sebuah hadits, "Tidak pernah aku melihat seseorang yang lebih banyak tersenyum daripada Rasulullah Saw." (H.R. Tirmidzi).

"Bukan hanya kepada sahabat, Rasulullah Saw pun kerap menebar senyum kepada kaum kafir, semisal Da’sur yang hendak membunuh beliau," sebut Muhlis.

Suatu hari lanjut Muhlis, Nabi Muhammad sedang terlelap tidur sendirian di bawah pohon. Da’sur, seorang penunggang kuda yang sangat memusuhi Rasulullah Saw itu datang menghampirinya.

Terganggu oleh suara berisik, Nabi Muhammad pun membuka kedua matanya dan melihat sebilah pedang mengkilap terayun-ayun tepat di atas kepalanya.

"Da’sur berkata sambil membentak, 'Siapakah yang akan melindungimu dari pedangku, wahai anak Abdullah?'. Dengan tenang dan penuh percaya diri, Rasulullah menjawab sambil tersenyum, 'Allah'," beber Muhlis.

Mendengar jawaban Nabi Muhammad yang begitu tenang, Da’sur pun tersentak dan tubuhnya gemetar hingga membuat pedang terlepas dari tangannya.

Nabi Muhammad bangkit dari duduknya, lalu memungut pedang itu seraya bertanya, "Siapa yang akan melindungimu sekarang?".

"'Tidak ada,' jawab ksatria musyrik itu. 'Ada,' kata Rasulullah Saw, 'Allah juga yang akan melindungimu. Ambil kembali pedangmu, dan pergi dari sini!,'” tutur Muhlis.

Da’sur pun beranjak pergi, namun tidak lama dia pun kembali dan menyatakan masuk Islam.

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 2 halaman

Kajian Senyuman Secara Medis

Seorang psikiater asal Mumbai, India, Dr. Madan Kataria yang juga pendiri Laughter Club International mengatakan mengawali hari dengan senyum dan tertawa selama 15 menit merupakan terapi fisik dan psikis untuk lebih bersemangat dalam melakukan aktivitas dan menyegarkan pikiran sepanjang hari.

Dapat dipastikan dengan tersenyum memang dapat menstabilkan kondisi psikis. Senyuman bisa mengurangi kecemasan dan mengatasi stres dan hal tersebut dapat meningkatkan kesehatan mental.

"Dengan senyum, hormon anti stres (endorphin) akan dilepaskan dan akan mengalahkan hormon pemicu stres yang keluar ketika stres. Hal ini bisa mengurangi tekanan darah yang menyebabkan berbagai penyakit," sebut Muhlis.

Dalam dunia kerja, senyum mampu meningkatkan produktivitas kerja para pegawai atau karyawan.

Banyak perusahaan sukses di dunia yang mengharuskan pegawainya tersenyum ramah ketika berinteraksi secara langsung dengan konsumen.

"Hal ini dilakukan sebagai salah satu cara untuk meningkatkan kepuasan konsumen atas layanan perusahaan tersebut," tulis Muhlis.

Seorang direktur pada salah satu perusahaan baja di Amerika Serikat, Syawab, mengatakan bahwa dia mampu menghasilkan miliaran dolar per tahun dengan senyuman.

"Dengan senyumku, aku bisa mendapatkan miliaran dolar," ujarnya.

Mungkin Syawab terinspirasi oleh pepatah Cina yang mengatakan, "Orang yang tidak bisa tersenyum dengan baik, tidak layak untuk berdagang."

Muhlis mnuturkan senyum terbukti membuat kita lebih menarik. Kecantikan dan ketampanan yang terpancar di wajah kita tidak akan tampak bersinar jika wajah kita muram.

"Sebaliknya, jika orang yang parasnya biasa-biasa saja tersenyum, maka dia akan tampak lebih menarik," ungkap Muhlis.

Dengan menebar senyum, orang di sekitar kita akan merasa senang, nyaman, dan aman. Senyum juga membuat kita merasa lebih baik dan meningkatkan pikiran positif.

Senyum tulus yang kita tebar kepada orang lain akan mampu mengubah perasaan orang tersebut menjadi lebih baik karena efek positif senyum dapat menular pada orang-orang di sekitar kita.

Jadi, mulailah hari Anda dengan tersenyum maka sisa hari yang Anda jalani akan dipenuhi dengan energi positif.