Liputan6.com, Jakarta - Perdebatan seputar tata cara sujud dalam sholat sering kali menjadi topik hangat di kalangan umat Islam. Salah satu perdebatan yang sering muncul adalah soal mana yang seharusnya didahulukan, apakah telapak tangan atau lutut ketika hendak sujud. Beberapa pendapat pun mengemuka, dan tak jarang hal ini memicu kebingungan bagi sebagian orang.
Dalam tayangan video di kanal YouTube @Selfreminder_islamic, Ustadz Adi Hidayat (UAH) memberikan penjelasan yang cukup menarik tentang hal ini. Menurutnya, perdebatan mengenai telapak tangan atau lutut duluan saat sujud sebenarnya sudah ada sejak zaman dahulu, dan tidak perlu diributkan.
"Mau sujud, kenapa masih diributkan telapak dulu atau lutut dulu?" tanya Ustadz Adi Hidayat. Ia menambahkan bahwa dalam agama Islam, baik telapak tangan maupun lutut, keduanya diperbolehkan. Menurutnya, yang terpenting adalah mengikuti tata cara yang sudah diajarkan dalam hadis.
Advertisement
Untuk itu, Ustadz Adi Hidayat merujuk pada hadis riwayat Abu Hurairah yang terdapat dalam Sunan Abu Daud nomor hadis 840, yang menyebutkan bahwa sujud bisa dimulai dengan telapak tangan. Sementara itu, dalam hadis yang berbeda, yaitu riwayat Wail bin Hujur di Sunan Abu Daud nomor hadis 838, disebutkan bahwa sujud bisa dimulai dengan lutut.
"Jadi, mau pakai telapak tangan dulu, boleh. Mau pakai lutut dulu, juga boleh. Yang salah itu kepala duluan," kata Ustadz Adi Hidayat, memberikan penjelasan dengan cara yang santai dan mudah dipahami, serta sedikit kocak, otomatis seluruh jemaah yang hadir tertawa bak dikomando.
Dengan penjelasan tersebut, UAHÂ ingin menekankan bahwa kedua cara tersebut tidak perlu diperdebatkan. Intinya, yang terpenting adalah melakukan sujud dengan benar sesuai dengan ajaran Nabi Muhammad SAW, tanpa harus saling menyalahkan cara orang lain.
Baca Juga
Kisah 2 Teman Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani Nekat Uji Wali Al-Ghauts, Nasibnya Beda dengan Sulthonul Auliya
Kisah Haru Muadzin Tunanetra Muhammad Rifai, Tiba-Tiba Diberangkatkan Umrah oleh Orang yang Baru Dikenal
Top 3 Islami: Ciri Muslim Rajin Ibadah tapi Tak Menghapus Dosa Menurut Buya Yahya, 6 Wasiat Rasulullah untuk Umat Akhir Zaman
Â
Simak Video Pilihan Ini:
Penjelasan Buya Yahya
Sementara itu, mengutip dari Liputan6.com, Buya Yahya memberikan pandangannya mengenai hal ini dalam sebuah ceramah yang disiarkan di YouTube Al Bahjah TV pada Ahad (10/11/2024). Seorang jemaah bertanya kepada Buya Yahya mengenai cara sujud yang benar, apakah lutut atau tangan yang harus didahulukan.
Dalam jawaban tersebut, Buya Yahya menjelaskan bahwa para imam mazhab berbeda pendapat mengenai urutan yang harus dilakukan saat hendak sujud. Menurutnya, Imam Syafi’i, Imam Ahmad, dan Imam Abu Hanifah berpendapat bahwa lutut harus didahulukan ketika sujud, baru kemudian tangan.
Berbeda dengan pendapat Imam Malik yang mengatakan bahwa tangan harus didahulukan baru lutut. Buya Yahya mengutip salah satu hadis yang menyebutkan bahwa rukuk yang benar tidak seperti unta, yang lututnya lebih dahulu menyentuh tanah. Sebaliknya, tangan yang harus lebih dulu menyentuh tanah saat sujud.
Oleh karena itu, jika umat Islam mengikuti mazhab Syafi’i, seperti mayoritas di Indonesia, maka lutut yang harus didahulukan ketika sujud, baru tangan. Sementara ketika bangkit dari sujud untuk melanjutkan rakaat berikutnya, diawali dengan tangan terlebih dahulu, baru lutut.
Namun, Buya Yahya juga memberikan kelonggaran bagi umat Islam yang sudah tua atau tidak mampu menahan tubuhnya untuk mengikuti mazhab Imam Malik, yang membolehkan sujud dengan tangan didahulukan terlebih dahulu.
"Kalau Anda masih muda, memang enak gitu (tangan dulu baru lutut), tapi kalau sudah merasakan tua, boleh ikut Mazhab Malik," tutur Buya Yahya sambil memberikan penjelasan yang lebih bersifat fleksibel.
Dengan demikian, Buya Yahya menegaskan bahwa kedua cara tersebut diperbolehkan. Yang terpenting, menurutnya, adalah menjaga keikhlasan dalam melaksanakan sholat tanpa saling merendahkan pendapat ulama lainnya.
Advertisement
Yang Terpenting Kita Sholat
"Jadi, semuanya mudah, gak usah ribut. Yang penting kita semua sholat dan saling menghargai pendapat ulama," kata Buya Yahya, mengingatkan agar umat Islam tidak terlalu kaku dalam mengikuti satu cara saja.
Simpulan yang dapat diambil dari penjelasan tersebut adalah bahwa baik tangan atau lutut duluan dalam sujud, keduanya diperbolehkan dalam Islam. Hal yang lebih penting adalah menjalankan ibadah dengan penuh kekhusyukan dan tidak terjebak dalam perdebatan yang tidak memberikan manfaat.
Bahkan, dalam pandangan Buya Yahya, jika ada perbedaan pendapat, maka hal itu adalah sesuatu yang wajar dalam khazanah ilmu fiqh. Perbedaan dalam tata cara sholat, termasuk dalam urutan sujud, menunjukkan betapa luasnya ruang bagi umat Islam untuk memahami ajaran agama ini dengan cara yang berbeda.
Umat Islam di Indonesia, khususnya yang mengikuti mazhab Syafi’i, dianjurkan untuk mengutamakan lutut dahulu, baru tangan, saat hendak sujud. Namun, bagi yang mengikuti mazhab lain, seperti mazhab Imam Malik, bisa saja memilih tangan terlebih dahulu.
Yang lebih penting dari perdebatan tersebut adalah menjaga kesatuan dan persatuan umat dalam melaksanakan ibadah. Perbedaan yang ada harus dilihat sebagai kekayaan dalam beragama, bukan sebagai sumber perpecahan.
Berdasarkan penjelasan ini, umat Islam diharapkan bisa lebih bijak dalam menjalankan sholat dan tidak terlalu terfokus pada hal-hal yang tidak substansial. Yang lebih utama adalah menjaga ketulusan hati dalam setiap gerakan ibadah.
Maka, baik pendapat dari Ustadz Adi Hidayat maupun Buya Yahya, keduanya memberikan pemahaman yang serupa, bahwa cara sujud yang benar adalah yang dilakukan dengan niat ikhlas dan sesuai dengan kemampuan masing-masing.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul