Liputan6.com, Cilacap - Ulama besar, Syaikh Abdul Qadir al-Jilani merupakan sosok yang populer dengan derajat kewalian yang sangat mulia dan utama. Beliau memperoleh gelar sulthanul auliya atau rajanya para wali.
Meski demikian luhur gelar yang beliau miliki, tidak lantas sepi dari berbagai macam cobaan atau godaan setan laknatullah.
Setan begitu menginginkan sosok wali agung ini terjerumus ke dalam jurang kehinaan dan pada akhirnya mengantarkannya masuk neraka.
Advertisement
Baca Juga
Kisah 2 Teman Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani Nekat Uji Wali Al-Ghauts, Nasibnya Beda dengan Sulthonul Auliya
Kisah Haru Muadzin Tunanetra Muhammad Rifai, Tiba-Tiba Diberangkatkan Umrah oleh Orang yang Baru Dikenal
Top 3 Islami: Ciri Muslim Rajin Ibadah tapi Tak Menghapus Dosa Menurut Buya Yahya, 6 Wasiat Rasulullah untuk Umat Akhir Zaman
Namun, upaya setan gagal sebab Syaikh Abdul Qadir al-Jilani ini memiliki 2 hal yang melindunginya sehingga selamat dari perangkap setan ini.
Simak Video Pilihan Ini:
Ilmu dan Ibadah Selamatkan dari Godaan Setan
Mengutip Nu Online, dalam satu kisah, ketika Syekh Abdul Qadir al-Jailani lagi menyendiri beliau dikagetkan dengan datangnya sebuah cahaya besar yang memenuhi penjuru langit. Lalu bayangan itu datang dan memanggil beliau.
“Wahai Abdul Qadir aku ini Tuhanmu. Kamu adalah kekasihku, aku akan meringankan syariat untukmu. Apa yang aku haramkan sebelumnya, sekarang aku halalkan untukmu,” kata bayangan itu. “Wahai yang terlaknat, pergi kamu sekarang dari hadapanku. Kalau tidak, akan aku hancurkan kamu,” jawab Syekh Abdul Qadir al-Jailani.
Begitulah setan menggoda para kekasih-Nya, ia mengaku dirinya sebagai Tuhan, agar Syekh Abdul Qadir al-Jailani percaya dan mengikuti perintah-Nya. Namun, Allah ﷻ tidak akan membiarkan kekasih-Nya terjerumus ke dalam jalan yang salah. Setan diberikan kebebasan oleh Allah ﷻ untuk menggoda manusia, sebagai manifestasi keadilan kepada seluruh makhluk-Nya.
Sesaat setelah kejadian dialog tersebut, tiba-tiba cahaya itu padam dan sedikit demi sedikit hilang dari pandangan Syekh Abdul Qadir al-Jailani. Beliau terus menyendiri menikmati keindahan alam sebagai bukti kebesaran Allah ﷻ.
Tak lama kemudian, bayangan yang tadi menghilang, kembali memanggil Syekh Abdul Qadir al-Jailani dalam wujud kabut dan berkata; “Kamu selamat dari godaanku wahai Abdul Qadir karena dua alasan; pertama karena ilmumu (fiqih) yang telah melekat dalam jiwamu, engkau mampu membedakan mana yang haq (benar) dan mana yang bathil (salah). Kedua karena kondisi spiritualmu dan ibadahmu, Allah ﷻ membukakan hatimu dan membimbingmu menuju jalan yang benar,” tegas kabut tersebut.
Advertisement
Setan Pernah Menyesatkan 70 Ahli Ibadah
“Apa yang aku miliki saat ini, semuanya hanya milik Sang Pencipta. Aku selamat darimu berkat Tuhanku,” jelas Syekh Abdul Qadir al-Jailani. “Perlu kamu ketahui Abdul Qadir, aku telah menyesatkan sebanyak 70 orang ahli ibadah dengan cara seperti ini dan hanya kamu yang selamat.
Dari mana kamu tau bahwa aku ini Setan?” tanya kabut itu. “Semua karena fadilah Allah SWT, aku diberi petunjuk oleh-Nya melalui perkataanmu ‘Apa yang aku haramkan sebelumnya, sekarang aku halalkan untukmu’ dan saat itu aku yakin kamu adalah Setan.
Karena kalau memang Allah SWT ingin menghapus syariatnya, tentulah orang yang pertama kali akan terlepas dari syariat-Nya adalah para nabi, dan itu sangat mustahil,” jawab Syekh Abdul Qadir al-Jailani. Melihat percakapan Syekh Abdul Qadir al-Jailani dengan Setan, sudah jelas bahwa keimanan dan ketakwaannya kepada Tuhannya begitu mendalam. Hal itu sudah barang tentu tidak lepas dari ilmu yang dimiliki beliau.
Begitu pentingnya ilmu, tak heran jika Rasulullah ﷺ selalu memohon tambahan ilmu kepada-Nya;
وَقُلْ رَبِّ زِدْنِيْ عِلْماً
“Dan katakanlah Muhammad; ya Tuhanku, tambahkanlah aku ilmu pengetahuan.”
Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul