Liputan6.com, Jakarta - Membaca Al-Qur'an merupakan ibadah yang sangat dianjurkan. Keutamaan membaca Al-Qur'an sangatlah dahsyat. Di antara keutamaannya ialah Al-Qur'an akan menjadi syafaat di hari kiamat bagi mereka yang membacanya.
Rasulullah SAW bersabda,
عن أَبي أُمامَةَ رضي اللَّه عنهُ قال : سمِعتُ رسولَ اللَّهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم يقولُ : « اقْرَؤُا القُرْآنَ فإِنَّهُ يَأْتي يَوْم القيامةِ شَفِيعاً لأصْحابِهِ » رواه مسلم
Artinya: "Dari Abu Amamah ra, aku mendengar Rasulullah saw. bersabda, “Bacalah Al-Qur’an, karena sesungguhnya ia akan menjadi syafaat bagi para pembacanya di hari kiamat." (HR. Muslim)
Advertisement
Baca Juga
Kisah 2 Teman Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani Nekat Uji Wali Al-Ghauts, Nasibnya Beda dengan Sulthonul Auliya
Top 3 Islami: Ciri Muslim Rajin Ibadah tapi Tak Menghapus Dosa Menurut Buya Yahya, 6 Wasiat Rasulullah untuk Umat Akhir Zaman
Kisah Haru Muadzin Tunanetra Muhammad Rifai, Tiba-Tiba Diberangkatkan Umrah oleh Orang yang Baru Dikenal
Dalam riwayat hadis yang lainnya Rasulullah SAW bersabda tentang keutamaan membaca Al-Qur'an.
عن عائشة رضي اللَّه عنها قالتْ : قال رسولُ اللَّهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم : « الَّذِي يَقرَأُ القُرْآنَ وَهُو ماهِرٌ بِهِ معَ السَّفَرةِ الكرَامِ البررَةِ » متفقٌ عليه .
Artinya: "Dari Aisyah ra, berkata; bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Orang yang membaca Al-Qur’an dan ia mahir membacanya, maka kelak ia akan bersama para malaikat yang mulia lagi taat kepada Allah.” (HR. Bukhari Muslim).
Saksikan Video Pilihan Ini:
Penjelasan UAH
Ulama berpendapat bahwa hukum membaca Al-Qur'an ialah sunnah. Akan tetapi, mempelajari cara membacanya ialah fardhu'ain. Artinya diwajibkan kepada setiap muslim.
Salah seorang jemaah Ustadz Adi Hidayat alias UAH bertanya, apakah boleh mempelajari cara membaca Al-Qur'an tanpa berguru? Simak berikut jawaban UAH.
"Al-Qur'an itu mesti dipelajari dengan sanad. Sanad yang dimaksud sanad guru yang menerima pelajaran Al-Qur'an dengan baik. Sehingga ketika mengajarkan kepada kita maka ajaran itu sesuai dengan ajaran-ajaran sebelumnya sampai tersambung kepada nabi," jawab UAH dikutip dari YouTube Ummu Haniya, Ahad (8/12/2024).
UAH menjelaskan bahwa Al-Qur'an bukanlah bacaan biasa. Salah membaca berakibat salah maknanya. Karena itu, sempurnakan membaca Al-Qur'an sesuai harkatnya, hukum tajwid dan makhrajnya.
"Bagaimana cara mendapatkan semua itu dengan baik, maka mesti ada guru," ujar UAH.
Advertisement
Guru yang Layak untuk Belajar Membaca Al-Qur’an
Menurut UAH, guru yang layak untuk mempelajari Al-Quran ialah yang menguasai ilmu tajwid.
"Tajwid, ilmu membaca Al-Qur'an dengan benar. Baik mahkraj itu tepat sifat hurufnya sempurna," tutur UAH.
Sedangkan yang dimaksud makhraj ialah tempat keluarnya salah satu huruf Hijaiyah. Karena huruf-huruf tersebut ada yang keluarnya berasal dari lidah, ada pula yang dari tenggorokan.
عن عثمانَ بن عفانَ رضيَ اللَّه عنهُ قال : قالَ رسولُ اللَّهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم : « خَيركُم مَنْ تَعَلَّمَ القُرْآنَ وَعلَّمهُ » رواه البخاري
Artinya: "Dari Usman bin Affan ra, Rasulullah SAW bersabda, “Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari al-Qur’an dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari).
Wallahu a’lam.